Membentuk Karakter-Karakter Agung Pada Anak – Rajin

akhir zaman

[AkhirZaman.org] Membentuk Karakter-Karakter Agung Pada Anak – Rajin

Satu Pelindung bagi Orang Muda. Salah satu pelindung yang paling aman bagi orang muda ialah pekerjaan yang bermanfaat. Anak‑anak yang dididik dalam kebiasaan rajin, sehingga segala waktu mereka digunakan dengan penuh manfaat dan menyenangkan, tidak mempunyai kecenderungan untuk bersungut‑sungut akan nasib mereka dan tidak mempunyai waktu untuk melamun dan bermalas‑malasan. Bahaya untuk membentuk kebiasaan dan pergaulan yang jahat sedikit sekali bagi mereka.1

Terdapat nilai yang tidak terkira dalam sifat rajin. Biarlah anak‑anak diajar untuk melakukan sesuatu yang berguna. Lebih daripada hikmat manusia dibutuhkan agar supaya orang tua dapat memahami bagaimana cara yang terbaik untuk mendidik anak‑anak mereka bagi satu kehidupan yang bermanfaat dan berbahagia sekarang ini dan bagi pelayanan yang lebih tinggi dan kesukaan yang lebih besar di dunia yang akan datang.2

Tentukan Tugas‑tugas yang Sesuai dengan Umur dan Kesanggupan. Semenjak masa bayi anak‑anak harus dididik melakukan hal‑hal yang sesuai dengan umur dan kesanggupan mereka. Orang tua sekarang ini harus memberi dorongan kepada anak‑anak mereka supaya lebih berdiri sendiri.Kesukaran‑kesukaran yang gawat akan segera kelihatan di atas dunia ini, dan anak‑anak harus dididik dalam jalan yang sedemikian rupa sehingga akan sanggup untuk menghadapinya.3

Ajar anak‑anakmu agar bisa menjadi berguna, untuk memikul beban sesuai dengan usia mereka; maka kebiasaan untuk bekerja akan menjadi sifat mereka yang kedua, dan pekerjaan yang berguna tidak pernah akan menjadi  sesuatu yang menjemukan kepada mereka.4

Buah‑buah Kemalasan. Orang tua tidak dapat melakukan dosa yang lebih besar daripada mengabaikan tanggung jawab yang telah diberikan oleh Allah kepada mereka dengan membiarkan anak‑anak mereka tanpa sesuatu untuk dikerjakannya; oleh karena anak‑anak ini akan segera belajar untuk  menyukai sifat bermalas‑malasan dan bertumbuh menjadi pria dan wanita yang tidak berguna dan tidak mempunyai inisiatif. Pada waktu mereka menjadi cukup dewasa untuk mencari nafkah dan memperoleh pekerjaan, maka mereka akan bekerja dengan cara yang malas dan tidak menentu dan akan berpikir bahwa mereka akan menerima bayaran yang sama jikalau mereka lewatkan waktu itu dengan bermalas‑malasan, sebagaimana jikalau mereka mengerjakan pekerjaan itu dengan setia. Ada perbedaan yang besar antara golongan pekerja seperti ini dengan golongan yang menyadari bahwa ia harus menjadi seorang juru kunci yang setia. Di dalam bidang pekerjaaan apapun mereka terlibat, orang muda harus “rajin dalam usaha, bersemangat dalam roh, sambil melayani Tuhan,” oleh karena dia yang tidak setia di dalam perkara yang kecil juga tidak akan setia dalam perkara yang lebih besar.5

Jikalau anak‑anak mempunyai pendidikan rumah tangga yang sepatutnya, maka mereka tidak akan didapati di pinggir jalan, dan menerima pendidikan yang tidak menentu yang diterima oleh begitu banyak orang. Orang tua yang mengasihi anak‑anak mereka dengan satu cara yang wajar tidak akan membiarkan mereka untuk bertumbuh dengan kebiasaan malas dan tidak mengetahui bagaimana mengerjakan tugas‑tugas rumah tangga. Kebodohan tidak berkenan di hadapan Allah  dan tidak menguntungkan dalam melaksanakan pekerjaan‑Nya.6

Penggunaan Waktu yang Bijaksana. Dimana terdapat kemalasan, setan bekerja dengan penggodaannya untuk merusak hidup dan tabiat. Jikalau orang muda tidak dididik dalam pekerjaan yang berguna, apakah mereka itu kaya atau miskin mereka berada dalam bahaya; oleh karena setan akan _mencari pekerjaan bagi mereka yang sesuai dengan caranya sendiri. Orang muda yang tidak dilindungi oleh prinsip tidak menghargai waktu sebagai suatu harta yang mahal, sesuatu yang dipercayakan oleh Allah, untuk mana setiap manusia harus memberikan pertanggungan jawab.7

Anak‑anak harus dididik menggunakan waktunya sebaik‑baiknya, untuk menjadi penolong kepada bapa dan ibu, untuk berdiri di atas kaki sendiri. Mereka tidak boleh dibiarkan untuk menganggap diri mereka lebih tinggi daripada pekerjaan apapun yang diperlukan.8

Nilai waktu tidak bisa dihitung. Waktu yang disia‑siakan tidak akan pernah diperoleh kembali. . . Menggunakan dengan sebaik‑baiknya waktu yang disia‑siakan itu adalah suatu harta.

Kalahkan Setiap Kebiasaan Malas. Di dalam Firman‑Nya Allah telah menggariskan satu rencana untuk pendidikan anak‑anak, dan orang tua harus mengikuti rencana ini. Mereka harus mengajar anak‑anak mereka untuk mengalahkan setiap kebiasaan malas. Setiap anak harus diajar bahwa ia mempunyai satu pekerjaan yang harus dilakukan di atas dunia ini 9. Kemalasan dan kelengahan bukanlah buah‑buah yang dihasilkan oleh pohon kekristenan.10

Kemalasan adalah suatu kutuk yang besar. Allah telah memberkati umat manusia dengan syaraf, organ‑organ tubuh dan otot‑otot; dan semuanya itu tidak boleh dibiarkan menjadi rusak oleh karena tidak digunakan, melainkan harus dikuatkan dan dijaga agar tetap sehat dengan cara gerak  badan. Tidak mempunyai sesuatu untuk dilakukan adalah satu kemalangan yang besar, oleh karena kemalasan selalu dan akan selalu menjadi suatu kutuk kepada umat manusia.11

Anak‑anak, janganlah menjadi juru kunci yang tidak setia di dalam rumah tangga. Jangan abaikan tugasmu. Kerja keras yang baik akan menjadikan otot‑otot dan urat‑urat kuat. Di dalam meningkatkan kemakmuran rumah tangga, maka engkau akan mendatangkan berkat ke atas dirimu sendiri dengan limpahnya.12

Mengapa Harus Bekerja Sebelum Bermain? Ibu saya mengajar saya untuk bekerja. Saya biasa bertanya kepada ibu, “Mengapa saya harus mengerjakan begitu banyak pekerjaan sebelum saya bermain?” “Itu adalah untuk mendidik dan melatih pikiranmu untuk pekerjaan yang berguna, dan hal yang lain lagi, untuk mencegah kamu daripada berbuat hal‑hal yang bisa merusak, dan bilamana engkau menjadi lebih dewasa, engkau akan berterima kasih kepada saya untuk hal ini.” Pada waktu salah orang cucu perempuanku berkata kepadaku, “Mengapa saya harus menyulam? Nenek bisa menyulam,” saya menjawab, “Coba katakan kepada saya bagaimana nenek belajar menyulam?” “Yah, mereka mulai pada waktu mereka masih kanak‑kanak.” 13

Nilai Acara Harian Sedapat‑dapatnya.  Adalah baik untuk memikirkan apa yang harus dikerjakan sepanjang hari. Buatlah satu catatan tentang berbagai tugas yang menunggu perhatianmu, dan asingkan satu waktu tertentu untuk melaksanakan setiap tugas itu. Biarlah segala sesuatu dilakukan dengan sempurna, dengan rapih dan dengan cekatan. Jikalau bagianmulah untuk melakukan pekerjaan dalam ruangan, maka usahakanlah agar kamar itu mendapat cukup udara bersih, dan kain penutup tempat tidur terbuka kepada sinar matahari. Gunakanlah sejumlah waktu tertentu untuk melakukan tugasmu itu, dan jangan berhenti untuk membaca surat kabar dan buku‑buku yang kelihatan kepada matamu, tetapi katakan kepada dirimu, “Tidak aku hanya mempunyai hanya sekian banyak waktu untuk melakukan pekerjaanku, dan aku harus menyelesaikannya dalam waktu yang tertentu.

Biarlah mereka yang biasa bergerak lambat berusaha supaya menjadi aktif, cekatan, bersemangat, sambil mengingat kata‑kata rasul, “Jangan bermalas‑malasan dalam usaha; menyala‑nyala dalam roh; sambil melayani Tuhan.”

Jikalau bagianmu untuk menyediakan makanan, adakan perhitungan yang teliti, dan tentukan waktu bagimu yang diperlukan untuk menyediakan makanan, dan letakkan itu di atas meja dengan teratur, dan pada waktunya ang tepat. Menyediakan makanan itu lima menit lebih cepat daripada waktu yang telah direncanakan adalah lebih baik daripada menyediakannya lima menit kemudian daripada waktu yang telah ditentukan. Tetapi jikalau engkau dikendalikan oleh gerakan‑gerakan yang lambat dan lengah, jikalau engkau mempunyai kebiasaan malas, maka engkau akan menjadikan pekerjaan yang sebenarnya singkat menjadi lama; dan adalah tugas daripada orang yang lamban ini untuk mengadakan pembaharuan dan untuk menjadi lebih cekatan. Jikalau mereka mau, mereka bisa mengalahkan kebiasaan malas dan lengah ini. Di dalam mencuci piring‑piring mereka bisa berhati‑hati dan pada saat yang sama melakukannya dengan cepat. Gunakan kemauanmu ke arah ini, dan tanganmu akan bergerak dengan cekatan.14

Gabungkan Pekerjaan Jasmani dengan Pekerjaan Pikirani. Pada waktu anak‑anak disuruh datang kepada keluargaku untuk makan, dan mereka berkata, “Ibu saya tidak suka saya harus mencuci piring,” maka saya akan menjawab, “Kalau demikian, apakah kami mengerjakannya bagimu dan memintta supaya kamu membayarnya setengah dolar lagi sebagai tambahan kepada harga makananmu itu?” “Oh, tidak! Ibu tidak mau membayar lebih banyak bagi saya.” “Kalau demikian,” kataku, “engkau harus bangun pada waktu pagi dan melakukannya bagimu sendiri. Allah tidak pernah merencanakan supaya engkau dilayani oleh kami. Gantinya ibumu yang bangun dan menyediakan makanan pada waktu pagi sementara engkau sendiri berbaring di atas tempat tidur, maka seharusnya engkaulah yang berkata, ‘Ibu, jangan bangun waktu pagi. Kami yang akan memikul beban ini dan melaksanakan tugas‑tugas ini.’ Engkau harus membiarkan mereka yang rambutnya sudah mulai memutih untuk beristirahat pada waktu pagi.”

Mengapakah hal ini tidak demikian? Dimanakah letak kesulitannya? Letaknya pada orang tua yang membiarkan anak‑anak mereka dibesarkan tanpa memikul sedikitpun beban yang ada di dalam rumah tangga. Apabila anak‑anak ini pergi ke sekolah, mereka berkata, “Ibu katakan ia tidak mau saya bekerja.” Ibu‑ibu seperti ini adalah bodoh. Mereka manjakan anak‑anak mereka dan kemudian mengirimkan mereka ke sekolah untuk merusak sekolah itu…. Kerja adalah disiplin yang terbaik yang mereka bisa peroleh. Hal ini tidak lebih sukar bagi mereka daripada bagi ibunya. Gabungkanlah pekerjaan jasmani dengan pekerjaan pikirani, dan kuasa pikiran akan berkembang jauh lebih baik lagi.15

Kreatif. Orang tua harus mengadakan jalan‑jalan dan cara‑cara untuk membuat anak‑anak mereka tetap sibuk dalam pekerjaan yang berguna. Biarlah kepada anak‑anak diberikan sebidang tanah yang kecil untuk dikerjakan, agar mereka mempunyai sesuatu untuk diberikan sebagai persembahan sukarela.16

Biarkan mereka menolong  engkau di dalam segala hal yang mereka dapat, dan tunjukkan kepada mereka bahwa engkau menghargai pertolongan mereka itu. Biarlah mereka merasa bahwa mereka adalah sebagian daripada perusahaan keluarga. Ajar mereka menggunakan pikiran mereka sedapat‑dapatnya, merencanakan pekerjaan mereka demikian rupa sehingga mereka dapat mengerjakannya dengan cepat dan dengan sempuma. Ajar mereka supaya menjadi cekatan dan bersemangat di dalam pekerjaan mereka, untuk menghemat waktu sehingga tidak ada menit‑menit yang terbuang di dalam waktu yang telah ditentukan untuk pekerjaan itu.17

Kerja adalah Mulia. Marilah kita mengajar anak‑anak kecil untuk menolong kita sementara tangan mereka masih kecil dan tenaga mereka masih sedikit. Marilah kita tanamkan di dalam pikiran mereka kenyataan bahwa bekerja adalah mulia, bahwa hal itu telah ditetapkan oleh sorga bagi manusia bahwa hal itu telah diperintahkan kepada Adam di Eden, sebagai sesuatu hal yang perlu bagi perkembangan yang sehat dari pikiran dan tubuh. Marilah kita ajar mereka bahwa kepuasan yang diperoleh dari kepelesiran yang tidak berdosa tidak sampai setengahnya daripada kepuasan yang diperoleh dengan cara bekerja dengan rajin.18

Oleh: Ellen White

1. Counsels to Parents, Teachers and Students, hal. 122.

2. Idem, hal. 125.

3. Signs of the Times, 13 Agust. 1896.

4. Review and Herald, 24 Juni 1890. .

5. Naskah 117, 1899.

6. Counsels to Parents, Teachers and Students. hal. 149.

7. Naskah 43, 1900.

8. Letter 11, 1888.

9. Naskah 98, 1901.

10. Naskah 24, 1894.

11. Naskah 60, 1894

12. Naskah 117, 1899

13. Naskah 19, 1887

14; Youth’s Instructor, 7 Sept. 1891

15. Naskah 19, 1887.

16. Naskah 67, 1901.

17. Naskah 60, 1903.

18. Pacific Health Journal, Mei

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *