Bahaya dalam Setiap Langkah

1391661_55783705_b

“Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni. ”
2 Timotius 2:22

Bahaya moral, yang membayangi semua orang baik tua maupun muda, semakin meningkat setiap hari. Kekacauan moral, yang kita sebut sebagai kebejatan, memiliki ruang yang luas untuk bekerja, dan sebuah pengaruh yang rendah, sensual, dan jahat digunakan oleh para pria, wanita dan orang-orang muda yang mengaku sebagai Kristen.

Mereka yang telah belajar tentang kebenaran dan tidak bekerja sesuai dengan pernyataan imannya ada di bawah kendali pencobaan Setan. Mereka menghadapi bahaya pada setiap langkah yang mereka ambil. Mereka diperhadapkan langsung dengan kejahatan, mereka melihat pemandangan, mereka mendengar suara-suara, yang akan membangunkan hasrat dan nafsu mereka yang tak terkendali; mereka ada di bawah pengaruh-pengaruh yang memimpin mereka untuk memilih kejahatan di atas kebaikan, karena mereka tidak bijaksana di dalam hati mereka.Tepat pada saat kuasa kemauan harus dilatih, ketika keteguhan dituntut untuk menangkal pendekatan pertama dari pencobaan, engkau akan mendapati bahwa itu semua begitu mudah dikendalikan oleh Setan, menjadi sebuah alat permainan iblis belaka. Setiap pencobaan saat ini sedang bekerja untuk menuntun mereka yang mengaku menguduskan setiap perintah Tuhan untuk melanggarnya.

Semua orang harus belajar tentang kuasa apa yang ada dalam sebuah karakter yang baik. Tidak ada pelatihan yang begitu kita perlukan saat ini kecuali mempersiapkan para muda mudi untuk memiliki keteguhan moral dan untuk membersihkan jiwa mereka dari setiap titik dan noda kecemaran moral. Standar moral dan kesucian terseret-seret dalam debu.

Kita sudah dekat pada penutupan masa percobaan, ketika setiap kasus akan diperiksa oleh Tuhan. Sekarang, dalam masa percobaan ini, adalah waktu yang diberikan Tuhan pada kita untuk pembentukan karakter yang murni dan kudus. Jika saat ini kita tidak bertambah baik, jika pikiran-pikiran kita tidak murni, jika hati tidak dikuduskan, jika praktik-praktik yang tidak kudus dimanjakan, yakinlah bahwa porsi mereka yang seperti itu akan bersama-sama dengan mereka yang tercemar, terhina, jijik.

Sekaranglah, pada masa percobaan ini, waktunya bagi setiap jiwa untuk mengambil keputusan. Keputusan ini akan terlihat dalam keluarga, telihat dalam hubungan dengan gereja. Kebajikan dan prinsip-prinsip yang benar dan tidak egois akan membawa hadiah tersendiri, karena semua itu akan direproduksi dalam orang lain. “dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.” (Matius 7:20)

Diterjemahkan dari: In Heavenly Places, Bab 190, Ellen G. White

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *