SEORANG PENABUR V – Tanah yang Baik dari Hati Orang Muda

akhir zaman

[AkhirZaman.org] Bilamana pikiran itu bersemangat muda dan bergairah dan mudah terkena pengaruh perkembangan yang pesat, terdapat pencobaan yang besar untuk menjadi ambisius terhadap diri sendiri, untuk melayani diri sendiri. Jika rencana rencana duniawi berhasil, ada kecenderungan untuk berjalan dalam garis yang mematikan angan angan hati dan merintangi perkiraan yang tepat mengenai apa yang merangkum keunggulan tabiat yang sesungguhnya. Jika keadaan mengijinkan dalam perkembangan ini,pertumbuhan akan terlihat menuju ke arah yang dilarang oleh firman Allah.

Dalam masa awal pembentukan kehidupan anak anak, tanggung jawab orang tua amat besar. Mereka harus belajar untuk mengitari anak anak muda itu dengan pengaruh pengaruh yang baik,Cpengaruh pengaruh yang akan memberikan pandangan yang baik mengenai hidup serta suksesnya yang benar. Gantinya ini, berapa banyak orang tua menjadikan tujuan utamanya memberikan kepada anak anaknya kesenangan kemewahan duniawi. Segenap pergaulannya dipilih berkaitan dengan tujuan ini. Banyak orang tua mendirikan rumahnya di beberapa kota besar dan memperkenalkan anak anaknya kepada masyarakat mode. Mereka mengelilingi anak¬anaknya dengan pengaruh pengaruh yang mendorong ke keduniawian dan keangkuhan. Dalam suasana ini pikiran dan jiwa itu menjadi kerdil.

Cita cita hidup yang tinggi dan agung lenyap dari pandangan. Kesempatan istimewa untuk menjadi putera putera Allah, warisan kekekalan, ditukar dengan perkara perkara dunia.Banyak orang tua berusaha untuk meningkatkan kebahagiaan anak¬anaknya dengan memuaskan kesukaannya terhadap kepelesiran. Mereka”membiarkan anak anaknya untuk berolah raga dan menghadiri pesta pesta hiburan dan memberikan uang untuk digunakan sebebasnya diperagakan dan pemuasan diri. Semakin besar keinginan untuk pelesir dimanjakan, semakin kuat keinginan itu. Minat dari anak anak muda ini semakin lama semakin tertarik kepada kepelesiran, sehingga mereka memandangnya sebagai tujuan hidup yang besar. Mereka membentuk kebiasaan menganggur dan memanjakan diri sehingga menjadikannya hampir mustahil untuk menjadi orang orang Kristen yang teguh. Bahkan gereja, yang seharusnya menjadi tiang serta alas kebenaran itu, ada yang memberi angin kepada cinta diri akan kepelesiran. Bila uang dikumpulkan untuk maksud maksud keagamaan, cara apa yang telah dipilih oleh kebanyakan gereja?CBazaar, pesta makan, pameran, bahkan undian dan cara cara yang serupa itu. Sering tempat yang diasingkan untuk berbakti kepada Allah dinajiskan oleh pesta dan minum minum, jual beli dan bersuka ria. Hormat kepada rumah Allah dan hormat kepada perbaktian Nya dikurangi dalam pikiran anak anak muda. Benteng benteng dari penahanan diri dilemahkan. Mementingkan diri, selera, suka pamer diperlihatkan, dan mereka menjadi semakin kuat bila itu dimanjakan. Usaha mencari kepelesiran dan hiburan berpusat di kota kota. Banyak orang tua yang memilih rumah di kota bagi anak anaknya, bertolak dari pikiran hendak memberikan kesempatan yang lebih besar, menghadapi kekecewaan, dan terlambat mengubah kesalahannya yang dahsyat. Kota kota sekarang ini cepat menjadi seperti Sodom dan Gumorah. Banyak hari libur merangsang pengangguran. Olah raga yang menggembirakanCpergi ke bioskop, pacuan kuda, perjudian, minum minuman keras dan pesta pora merangsang setiap hawa nafsu kepada kegiatan yang semakin hebat. Orang muda hanyut oleh arus masa kini. Orang yang belajar mencintai kepelesiran untuk kepentingannya sendiri, membuka pintu kepada banjir pencobaan. Mereka membiarkan dirinya kepada kegembiraan sosial dan keriangan yang tidak berakal budi dan hubungan dengan pencinta pencinta kepelesiran mempunyai suatu akibat yang meracuni pikiran. Mereka dipimpin terus dari satu bentuk pemborosan kepada bentuk pemborosan yang lain, sampai mereka kehilangan baik keinginan maupun kekuatan untuk menjalani hidup yang bermanfaat. Hasrat keagamaannya menjadi dingin; kehidupan rohaninya menjadi gelap. Segenap pembawaan jiwa yang agung, semua yang menghubungkan manusia dengan dunia rohani, menjadi rendah.

Ada benarnya bahwa sebagian orang dapat melihat kebodohannya dan bertobat. Allah dapat mengampuni mereka. Tetapi mereka telah melukai jiwa jiwanya sendiri dan membawa ke atas dirinya bahaya selama hidup.  Kuasa untuk melihat, yang selalu harus dipelihara tajam dan peka untuk membedakan di antara hal yang benar dan hal yang salah, sebagian besar dirusakkan. Mereka tidak lekas mengenal suara bimbingan dari Roh Kudus, atau untuk melihat muslihat setan. Terlalu sering dalam masa bahaya mereka jatuh di bawah pencobaan dan semua terhanyut jauh dari Allah. Akhir dari kehidupan yang suka pelesir hancur di dunia ini dan buat dunia yang akan datang. Kekhawatiran, kekayaan, kepelesiran, semuanya digunakan setan dalam permainan hidup bagi jiwa manusia. Amaran diberikan, “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.” 24 Ia yang membaca hati manusia seperti sebuah buku yang terbuka berkata, “Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan kepentingan duniawi.” 25 Dan rasul Paulus melalui Roh Kudus menulis, “Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai bagai pencobaan.

(24) 1 Yohanes 2:15, 16;
(25) Lukas 21:34

Disadur dari buku “Christ Object Lessons” (Perumpamaan Tuhan Yesus) Oleh: Ellen G White

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *