SEORANG PENABUR II – Tanah di Pinggir Jalan

akhir zaman

[AkhirZaman.org] Apa yang sebagian besar menyangkut perumpamaan tentang penabur ialah akibat yang dihasilkan dengan pertumbuhan benih di tanah di mana ia ditaburkan. Dengan perumpamaan ini Kristus pada hakekatnya mengatakan kepada pendengar pendengar Nya, Tidak aman bagimu berdiri sebagai pengeritik pekerjaan Ku, atau memanjakan rasa kecewa karena itu tidak sesuai dengan cita citamu. Masalah yang teramat penting bagimu ialah, Bagaimanakah engkau memperlakukan pekabaran Ku? Nasibmu yang kekal bergantung atas penerimaan atau penolakan kepada pekabaran itu. Menerangkan benih yang jatuh di pinggir jalan, Ia berkata, “Kepada setiap orang yang mendengar firman darihal Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan.”

Benih yang ditaburkan di pinggir jalan melukiskan firman Allah manakala ia jatuh ke dalam hati seorang pendengar yang tidak memperhatikan. Seperti jalan yang sukar, dipijak oleh kaki manusia dan binatang, adalah hati yang menjadi jalan bagi lalu lintas dunia, kepelesiran serta dosa dosanya. Tenggelam dalam cita cita yang mementingkan diri serta pemanjaan pemanjaan yang penuh dosa, jiwa itu, “menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa.”16 Kecakapan rohani dilumpuhkan. Manusia mendengar firman itu, tetapi tidak memahaminya. Mereka tidak melihat bahwa hal itu dimaksudkan terhadap dirinya. Mereka tidak dapat merasakan kasih Kristus dan mereka meliwatkan pekabaran rahmat Nya sebagai sesuatu yang tidak mengkhawatirkan mereka.

Sebagaimana burung burung siap sedia untuk mematuk benih benih itu dari pinggir jalan, demikianlah setan sudah siap sedia untuk mengambil benih benih kebenaran ilahi dari jiwa itu. Dia takut jangan jangan firman Allah dapat menyadarkan orang yang lalai dan mempengaruhi hati yang keras. Setan dan malaikatnya berada dalam perhimpunan di mana injil dikhotbahkan. Sementara malaikat sorga berusaha untuk memberi kesan kepada hati dengan firman Allah, musuh waspada untuk menjadikan firman itu tidak berpengaruh. Dengan kesungguh sungguhan yang setara dengan kebenciannya, ia berusaha untuk menghalangi pekerjaan Roh Allah. Sementara Kristus menarik jiwa dengan kasih Nya, setan berusaha untuk mengalihkan perhatian orang yang tergerak untuk mencari Juruselamat. Ia memenuhi pikiran dengan rencana rencana duniawi. Ia membangkitkan sifat suka mengeritik atau membangkitkan keragu raguan dan tidak percaya. Pilihan bahasa dari si pembaca atau sikapnya mungkin tidak menyenangkan para pendengar dan mereka memperhatikan kekurangan kekurangan ini. Jadi kebenaran yang diperlukannya dan yang telah dikirim Allah karena kemurahannya, tidak memberikan kesan yang mendalam.

Setan mempunyai banyak penolong. Banyak orang yang mengaku Kristen membantu si penggoda ini untuk mengambil benih benih kebenaran dari hati orang lain. Banyak orang yang mendengar khotbah firman Allah menjadikannya pokok kritik di rumah. Mereka duduk menghakimkan khotbah seperti mereka menghakimkan kata kata seorang penceramah atau seorang pembicara politik. Pekabaran yang harus dianggap sebagai firman Tuhan bagi mereka dibicarakan panjang lebar dengan komentar yang kasar dan meremehkan. Tabiat pendeta, motif dan tindak tanduk serta tingkah laku sesama anggota gereja diperbincangkan dengan bebasnya. Pehukuman yang kejam dijatuhkan, desas desus atau ocehan diulangi dan ini didengar oleh orang yang belum bertobat. Acapkali hal hal ini diucapkan oleh orang tua di depan anak anaknya sendiri. Sehingga rasa hormat terhadap pembawa kabar Allah serta penghormatan terhadap pekabarannya dirusakkan. Dan banyak orang diajar untuk menganggap remeh firman Allah itu sendiri.

Dengan demikianlah di rumah orang orang yang mengaku Kristen banyak orang muda dididik supaya menjadi tidak setia. Dan orang tua bertanya tanya mengapa anak anaknya mempunyai sedikit perhatian dalam injil dan mudah meragukan kebenaran Alkitab. Mereka heran mengapa begitu sulit untuk menjangkau mereka dengan pengaruh pengaruh moral dan keagamaan. Mereka tidak melihat bahwa contohnya sendiri telah mengeraskan hati anak anaknya. Benih yang baik, tidak mendapat tempat untuk berakar, lalu setan mengambilnya.

(16) Ibrani 3:13

Disadur dari buku “Christ Object Lessons” (Perumpamaan Tuhan Yesus) Oleh: Ellen G White

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *