SERUAN NYARING I

akhir zaman

[AkhirZaman.org] Seruan nyaring adalah puncak dari seluruh rangkaian peristiwa yang dimulai dengan pemaksaan hukum hari Minggu yang berhasil, dan berakhir pada penutupan pintu kasihan secara umum. Namun seruan nyaring menuntun kepada puncak yang lain: pekabaran malaikat keempat.

Karena sifat keadaan itu secara keseluruhan, seruan nyaring dimulai amat segera setelah pemberlakuan hukum hari Minggu nasional.

Segera setelah hukum hari Minggu itu disetujui, orang-orang yang memelihara Sabat dan sebelumnya adalah pemelihara Sabat adalah yang pertama-tama membuat keputusan mereka secara nyata, mendukung atau melawan hari Tuhan yang kudus. Sementara satu kelompok menerima meterai, kelompok yang lain menerima tanda binatang.

Kelompok yang menerima meterai menerima itu terjadi kepada mereka; mereka telah dimeteraikan ke dalam kebenaran sementara pengadilan di surga menghitung mereka layak bagi kehidupan kekal. Dosa-dosa mereka telah dihapuskan dari buku catatan dosa, nama-nama mereka dicatat selamanya di dalam buku kehidupan, dan Roh Kudus dicurahkan ke atas mereka—sehingga mereka dapat dikuatkan bagi suatu pekerjaan istimewa: penyampaian seruan nyaring ke seluruh dunia.

(Ingatlah bahwa tidak semua orang dimeteraikan pada saat yang sama atau sekaligus. Pemeteraian—Penerimaan hujan akhir—Penyampaian seruan nyaring adalah suatu pekerjaan yang maju terus di dalam kehidupan pria dan wanita di seluruh planet ini, dan sementara hukum disetujui di negara mereka, mereka belajar dan memahami permasalahannya, dan membuat keputusan mereka.)

Untuk setiap pekabaran yang dikirim dari surga, ada sebuah tandingan. Perlawanan Setan terhadap seruan nyaring adalah sejumlah kegiatan-kegiatan membuat keajaiban-keajaiban, yang telah kita bahas secara terinci dalam pelajaran sebelumnya (“Hujan Akhir Palsu”). Pekerjaan mujizat palsu dalam segala bentuknya terjadi, dan dewa-dewa kafir tampaknya kembali. Iblis mengambil rupa manusia; untuk membangkitkan dan menggiring orang banyak dalam demonstrasi-demonstrasi melawan orang-orang yang setia.

Dalam kontras yang menonjol, orang-orang yang setia menyampaikan pekabaran terakhir kepada dunia yang sekarat—pekabaran tentang kasih Tuhan, sebagaimana dinyatakan dalam sebuah pandangan yang benar tentang pembenaran oleh iman (Wahyu 14:12), yang dapat diringkas sebagai ketaatan kepada hukum Tuhan melalui iman yang memberi kuasa di dalam Kristus. Inilah pekabaran malaikat ketiga (Wahyu 14:12). Adakah suatu pekabaran kasih yang lebih besar daripada ini: bahwa kita dapat diberi kuasa oleh Tuhan yang penuh kasih untuk menuruti Dia dan menghidupkan hidup yang bersih? Itulah pekabaran akhir zaman kepada dunia! Itu adalah sebuah pekabaran yang harus kita sampaikan sekarang…

“Seruan Nyaring” bukanlah suatu kegiatan yang terpisah; ini adalah seruan nyaring dari malaikat ketiga. Ini adalah puncak dan akhir penyampaian pekabaran itu (suatu pekabaran, yang diajarkan kepada kita, meliputi pekabaran-pekabaran malaikat pertama dan kedua.)

Seluruh dunia haruslah secara cepat dan penuh kuasa diberitahukan tentang kebenaran tentang hukum-hukum Tuhan dan iman kepada Yesus. Mereka harus diajarkan bahwa hukum-hukum itu harus dipelihara dan iman kepada Yesus sendirilah yang memungkinkan umat manusia untuk memeliharanya.

Setiap orang, di mana saja sedang memperoleh kesempatan untuk memutuskan antara kebenaran Tuhan dan kepalsuan Setan. Namun kemudian, secara tiba-tiba, suatu tambahan yang penuh kuasa tiba: malaikat keempat dikirimkan dari takhta Tuhan dengan suatu tugas istimewa. Tugasnya adalah menguatkan pekabaran untuk keluar dari Babel—dan memberikannya kuasa terbesar. Bahkan sangat jarang sebelumnya dalam sejarah manusia ada suatu pandangan sekilas tentang pemandangan kuasa ilahi ini melalui kehidupan dan perkataan manusia.

Pada suatu titik dalam intensitas yang semakin membesar dari semua ini, Setan muncul. Satu pernyataan dalam pelajaran sebelumnya (“Hujan Akhir Palsu”) menyatakan bahwa, dalam keputusasaan, Setan pada akhirnya secara pribadi muncul kepada manusia dengan menyamar sebagai Kristus (Last Day Events, 164:1). Penulis bersandar kepada pemikiran bahwa penampakan Setan ini adalah usaha tandingan atas pekerjaan malaikat keempat. Namun kita tidak mengetahui secara pasti tentang perkara ini. Namun kita mengetahui bahwa, pada suatu titik selama seruan nyaring, Setan akan muncul di berbagai tempat di seluruh dunia dengan menyamar sebagai Kristus.

Pertama-tama muncul desakan dan pemberlakuan hukum hari Minggu nasional. Kemudian muncul pemeteraian dan hujan akhir (atau pemberian tanda binatang dan hujan akhir palsu). Kemudian mulailah seruan nyaring (sementara manifestasi Setan semakin menguat). Kemudian malaikat keempat turun untuk memperkuat seruan nyaring—dan membesarkannya menjadi sebuah pekabaran dengan kuasa yang mengejutkan. (Barangkali pada saat inilah, jikalau bukan sebelumnya, Setan muncul sebagai Kristus palsu.)

Dalam pelajaran ini, kita akan membahas baik seruan nyaring, dan penguatan yang penuh kuasa dari pekabaran itu oleh malaikat keempat. Yang menarik adalah bahwa ada sejumlah kutipan yang amat banyak tentang kedua perkara ini. Di dalam pikiran Dia yang mengilhami Roh Nubuat, ini adalah sebuah topik yang teramat penting.

Rangkaian peristiwa pemeteraian/hujan akhir/seruan nyaring seharusnya menjadi perhatian yang amat penting bagi kita.  Ini akan menjadi suatu pameran yang semakin cepat dari raksasa kuasa ilahi. Ketika itu berakhir, ia akan berakhir. Tidak ada lagi pekabaran masa pencobaan dari Surga kepada dunia. Segera setelah keempat malaikat kembali ke surga untuk melaporkan kepada Yesus bahwa pekerjaan mereka telah selesai, penutupan pintu kasihan secara umum terjadi. 

 

1. SAAT PEKABARAN MALAIKAT KETIGA

Tidaklah mungkin untuk menentukan suatu tanggal terjadinya seruan nyaring, atau menentukan rentang waktu yang menuju atau kembali dari titik itu. Lagipula, kita tidak boleh melibatkan penentuan waktu ketika kita menyampaikan pekabaran itu (EW 72). Pekabaran ini tidak memerlukan penentuan waktu untuk memperkuatnya (EW 75). Pekabaran ini tidak pernah boleh bergantung pada waktu (1SM 188). Tuhan tidak pernah menyatakan suatu waktu yang pasti bagi penutupan pekabaran terakhir ini (7BC 989-990; 1SM 191), karena sesungguhnya, tidak ada lagi pekabaran-pekabaran apapun yang harus diberikan oleh manusia yang didasarkan atas waktu (6BC 1052; 7BC 971; 1SM 188) dan tidak ada seorang manusiapun yang mampu meramalkan waktu bagi peristiwa masa depan (Ev 221). Ia tidak mengetahui waktu yang pasti (6BC 1052; Ev 221; 1 SM 188; 6T 440). Lihatlah pelajaran traktat kami, It’s No Time for Time Excitement [PG-21], untuk memperoleh lebih banyak kutipan.

2.  UMAT TUHAN DI GEREJA-GEREJA LAIN AKAN DIPANGGIL KELUAR

 

Umat Tuhan ada di dalam semua gereja-gereja.—Tuhan memiliki perwakilan-perwakilan-Nya di dalam semua gereja-gereja. Orang-orang ini tidak memiliki kebenaran-kebenaran istimewa yang telah teruji bagi hari-hari terakhir yang dinyatakan kepada mereka di bawah keadaan yang membawa kepada keyakinan kepada hati dan pikiran; maka, dengan menolak terang, mereka tidak merusakkan hubungan mereka dengan Tuhan. “- 6 Testimonies, 70:4-71:0.

“Kendati ada kegelapan rohani dan keterasingan dari Tuhan di dalam gereja-gereja yang membentuk Babel, sekelompok besar para pengikut Kristus yang sejati masih ditemukan di dalam persekutuan mereka. ” -Great Controversy, 390:1.

3.  SELAMA KRISIS – APAKAH YANG HARUS DILAKUKAN OLEH UMAT TUHAN PADA SETIAP HARI MINGGU?

Bacaan-bacaan berikut menunjukkan bahwa, selama krisis hukum hari Minggu, (1) Kita tidak boleh, secara terbuka, memberikan kesan kepada orang lain bahwa kita beristirahat pada hari Minggu demi untuk menghormati sabat Minggu. (2) Kita dapat bekerja dengan tenang di dalam rumah pada hari itu. (3) Kita dapat beristirahat dengan tenang di bagian hari itu, ketika tidak ada kemungkinan bagi kita untuk melakukannya untuk mengkompromikan iman kita atau meninggikan sabat Minggu. Namun hari Minggu adalah hari bekerja, bukan hari istirahat yang kudus. (4) rencana terbaik adalah, dalam masa krisis lokal ataupun nasional, menggunakan hari Minggu sebagai hari misionaris aktif—untuk melawat dan memberikan pelajaran Alkitab. Keempat butir ini meringkaskan apa yang harus dilakukan selama krisis mendatang.

Kita tidak boleh menghormati hari pertama seolah-olah itu adalah hari Sabat.

Kita harus mengambil pendirian yang teguh bahwa kita tidak akan menghormati hari pertama dalam seminggu sebagai Sabat, karena itu bukanlah hari yang diberkati dan dikuduskan oleh Yehovah, dan dengan menghormati hari Minggu kita menempat-kan diri kita di pihak si pendusta besar itu…

“Ketika hukum Tuhan telah diabaikan dan kesesatan menjadi sebuah dosa nasional, Tuhan akan bekerja demi umatNya.”-3 Select-ed Mes­sages, 388:3, 5.

“Selama krisis hukum hari Minggu, umat Tuhan harus berhenti dari bekerja secara terbuka pada hari pertama dalam seminggu.

“Sehubungan dengan ladang di wilayah Selatan, pekerjaan di sana haruslah dilakukan dengan bijaksana dan sehati-hati mungkin, dan harus dilakukan dengan cara seperti Kristus bekerja. Orang akan segera mengetahui apa yang anda percayai sehubungan dengan hari Minggu dan Sabat karena mereka akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Kemudian anda dapat memberitahu mereka, namun tidak dengan cara yang menarik perhatian kepada pekerjaanmu. Anda tidak perlu memperpendek pekerjaanmu dengan cara bekerja pada hari Minggu.

Dengan berhenti bekerja pada hari Minggu bukanlah berarti menerima tanda binatang… Di tempat-tempat di mana perlawanan sedemikian kuat sehingga menimbulkan aniaya, jikalau pekerjaan dilakukan pada hari Minggu, biarlah saudara-saudara kita menjadikan hari itu suatu kesempatan untuk melakukan pekerjaan misionaris yang tulus. “-Last Day Events, 138:4-139:1.

Kita dapat menggunakan hari itu untuk pekerjaan misionaris dan kesehatan.—“Pada suatu waktu orang-orang yang memimpin sekolah kita di Avondale bertanya kepada saya, katanya: ‘Apakah yang harus kita lakukan? Pejabat-pejabat hukum telah diperintahkan untuk menangkap orang-orang yang bekerja pada hari Minggu.’ Saya menjawab: ‘ Amat mudah menghindarkan kesulitan itu.. Berikanlah hari Minggu kepada Tuhan sebagai sebuah hari untuk melakukan pe-kerjaan misionaris. Bawalah para murid keluar untuk mengadakan pertemuan-pertemuan di tempat-tempat yang berbeda-beda, dan untuk melakukan pekerjaan misionaris kesehatan. Mereka akan menemui orang-orang di rumah dan akan memiliki kesempatan yang indah untuk menyampaikan kebenaran. Cara menghabiskan hari Minggu seperti ini selalu berkenan bagi Tuhan.’ ” – 9 Testi-monies, 238:1.

Kita dapat melawat dan mengadakan pertemuan-pertemuan pada hari itu.—Ketika praktek-praktek orang banyak tidak bertentangan dengan hukum Tuhan, anda boleh menyesuaikan dengan mereka. Jikalau para pekerja gagal melakukan ini, mereka bukan saja menghalangi pekerjaan mereka sendiri, melainkan juga mereka meletakkan batu sandungan di jalan orang-orang yang bagi merekalah pekerjaan itu dilakukan, dan menghalangi mereka  dari menerima kebenaran. Pada hari Minggu ada kesempatan yang terbaik bagi orang-orang misionaris untuk mengadakan sekolah-sekolah Minggu, dan datang kepada orang-orang dengan cara yang seseder-hana mungkin, dan mengatakan kepada mereka tentang kasih Yesus kepada orang-orang berdosa, dan mendidik mereka tentang Kitab Suci

“Terang yang saya miliki adalah bahwa para hamba Tuhan harus bekerja dengan tenang, mengabarkan kebenaran-kebenaran Alkitab yang berharga dan agung—tentang Kristus dan Dia yang telah disalibkan, kasih-Nya dan pengorbanan yang tak terhingga—menunjukkan bahwa alasan mengapa Kristus mati adalah karena  hukum Tuhan adalah kekal, tidak dapat berubah, abadi. Sabat haruslah diajarkan dengan cara yang pasti, namun berhati-hatilah bagaimana anda menangani hari Minggu berhala itu. Sebuah kata kepada orang yang bijaksana adalah cukup…

Berhenti bekerja pada hari Minggu bukan berarti menerima tanda binatang; dan dimana tindakan ini akan memajukan kepentingan-kepentingan dari pekerjaan itu, ini harus dilakukan. Kita tidak boleh keluar dari jalan kita untuk bekerja pada hari Minggu.” – Maranatha, 177:1-5.

Maka kemudian, berikanlah ceramah-ceramah Injil, lakukanlah pekerjaan misionaris, dan berikanlah pelajaran-pelajaran Alkitab pada hari itu,–tetapi JANGANLAH mengadakan ataupun menghadiri pelayanan PERBAKTIAN pada hari Minggu! Kita dapat menduga bahwa ini secara khusus akan menuntut kita untuk TIDAK mengadakan pertemuan-pertemuan MINGGU PAGI. (Ingatlah bahwa pelayanan kebaktian Paskah pagi hari akan menjadi pelayanan perbaktian hari Minggu pagi.)

Taatilah Tuhan daripada manusia.—Umat Tuhan akan mengetahui pemerintahan manusia sebagai peraturan yang ditentukan ilahi dan melalui hukum dan teladan akan mengajarkan ketaatan kepadanya sebagai suatu kewajiban yang suci sepanjang wewenangnya dilaksanakan di dalam wilayah yang sah. Akan tetapi ketika tuntutannya bertentangan dengan tuntutan Tuhan, maka kita harus memilih untuk mentaati Tuhan daripada manusia. Firman Tuhan haruslah diakui dan ditaati sebagai otoritas di atas segala peraturan hukum manusia. ‘Demikianlah firman Tuhantidak boleh dikesampingkan dan diganti dengan “Demikianlah kata gereja atau negara.’ Mahkota Kristus haruslah ditinggikan mengatasi segala mahkota raja duniawi. “-Last Day Events, 142:1.

4.  PEKABARAN MALAIKAT KETIGA MEMPERINGATKAN TERHADAP TANDA BINATANG ITU

Bagian pertama dari pekabaran malaikat ketiga (Wahyu 14: 9-11) adalah pengumuman tentang suatu penghakiman yang mengerikan yang akan menimpa orang-orang yang menyembah binatang itu dan patungnya (GC 594). Bagian itu akan berpadu dengan bagian kedua (Wahyu 14:12) yang mengabarkan bahwa manusia dapat, melalui iman di dalam Yesus Kristus, menuruti hukum Tuhan yang kudus.

Pekabaran seruan nyaring bukanlah tentang segala perkara remeh dan pekabaran karangan yang dibayangkan manusia. Itu adalah pekabaran malaikat ketiga dalam Wahyu 14:9-12, yang meliputi pekabaran malaikat pertama dan kedua dalam Wahyu 14:6-8.

Pekabaran itu diberikan untuk mempersiapkan suatu umat yang akan berdiri sepanjang pertentangan akhir.—Untuk mempersiapkan suatu umat di hari Tuhan, sebuah pekerjaan reformasi yang besar haruslah diselesaikan. Tuhan melihat bahwa banyak dari orang-orang yang mengaku umat-Nya yang tidak membangun bagi kekekalan, dan dalam kasih kemurahan-Nya Ia hendak mengirimkan sebuah pekabaran peringatan untuk membangkitkan mereka dari pingsan mereka dan menuntun mereka untuk bersiap bagi kedatangan Tuhan.

Peringatan ini dikemukakan dalam Wahyu 14. Di sini ketiga pekabaran dinyatakan sebagai yang dikumandangkan oleh makhluk surgawi dan segera diikuti oleh kedatangan Anak Manusia untuk menuai “panenan di bumi.’” -Great Controversy, 311:2-3.

Dosa-dosa Babel akan dibukakan.—“Maka orang-orang yang menyatakan kebenaran-kebenaran malaikat ketiga telah sering dianggap hanya sebagai orang-orang yang gelisah. Ramalan-ramalan mereka bahwa ketidaktoleranan beragama akan menguasai Amerika Serikat, bahwa gereja dan agama akan bersatu untuk menganiaya orang-orang yang memelihara hukum–hukum Tuhan, telah dinyatakan tidak berdasar dan sia-sia. Namun sementara pertanyaan tentang pemberlakuan pemeliharaan hari Minggu semakin meluas dihasutkan, peristiwa yang begitu lama diragukan dan tidak dipercaya tampak semakin mendekat, dan pekabaran ketiga akan membawa hasil yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

“Orang-orang yang beriman dan berdoa akan dibatasi untuk maju dengan semangat yang kudus, yang menyatakan perkataan-perkataan yang telah diberikan Tuhan kepada mereka. Dosa-dosa Babel akan dibukakan. Akibat-akibat yang mengerikan dari pemberlakuan pemeliharaan hari Minggu oleh gereja melalui penguasa sipil, jalan masuk spiritualisme, kemajuan kuasa kepausan yang sembunyi-sembunyi namun cepat—semuanya akan dibongkar. Melalui peringatan-peringatan yang khidmat ini orang-orang akan diaduk-aduk.”-Great Controversy, 605-606.

5.  PEKABARAN MALAIKAT KETIGA JUGA MELIPUTI PEKABARAN KETAATAN KEPADA HUKUM BAPA MELALUI IMAN DI DALAM KASIH KARUNIA PUTRANYA YANG MEMBERI KUASA

Bagian pertama dari pekabaran malaikat ketiga adalah sebuah peringatan untuk tidak menerima tanda binatang (Wahyu 14:9-11). Bagian kedua adalah apa yang harus dilakukan agar tidak menerima tanda itu (Wahyu 14:12). Bagian kedua ini adalah sebuah pernyataan yang jelas tentang pembenaran oleh iman, yaitu ketaatan melalui iman di dalam kebajikan Kristus yang memberi kuasa.

Pekabaran malaikat ketiga adalah sebuah pekabaran tentang pembenaran oleh iman di dalam Kristus (TM 91-93). Sesungguhnya, itu adalah sebuah pekabaran tentang pembenaran oleh iman (Ev 190; 1 SM 372; TM 92-93).

Pemeliharaan hukum-hukum Tuhan, melalui iman di dalam Yesus Kristus Anak-Nya yang memberi kuasa yang ajaib.—“Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman dalam Yesus.” Wahyu 14:12.

Itu adalah pernyataan kebenaran Kristus, Juruselamat yang mengampuni dosa.—“Masa ujian sudah ada di hadapan kita, karena seruan nyaring malaikat ketiga telah dimulai dalam pernyataan pembenaran oleh Kristus, Sang Penebus yang mengampuni dosa. Ini adalah awal terang malaikat yang kemuliaannya akan memenuhi seluruh bumi.”- 1 Selected Messages, 363:0.

Itu adalah pernyataan tabiat Tuhan.—“Pekabaran belas kasihan yang terakhir yang harus diberikan kepada dunia adalah sebuah pernyataan tabiat kasih-Nya. Anak-anak Tuhan haruslah menyatakan kemuliaan-Nya. Di dalam kehidupan dan tabiat mereka, mereka haruslah menyatakan apa yang telah diperbuat oleh kasih karunia Tuhan bagi mereka,”- Christ’s Object Lesson, 415:5-416:0.

Itu adalah sebuah pekabaran tentang betapa dalam kasih Tuhan itu—sehingga dapat mengangkat manusia keluar dari jurang maut dosa. Itu adalah sebuah pekabaran tentang pengampunan dan ketaatan yang penuh. Itu adalah pekabaran tentang bagaimana pria dan wanita dapat dipulihkan kembali menjadi putra dan putri Tuhan yang bersih dan suci berada dalam keselarasan dengan Tuhan melalui Kristus.—Pekabaran tentang kebenaran Kristus haruslah disuarakan dari satu ujung bumi ke ujung yang lain untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Inilah kemuliaan Tuhan, yang menutup pekerjaan malaikat ketiga.” ­6 Testimonies, 19:1.

Catatan: suatu pelajaran yang teliti tentang pernyataan-pernyataan Roh Nubuat tentang topik “pembenaran oleh iman” menyatakan bahwa 95% darinya, di dalam konteksnya, adalah  berbicara tentang ketaatan kepada hukum-hukum Tuhan oleh kekuatan Kristus melalui iman di dalam kebenaran-Nya. Sisa 5% berkenaan dengan pengampunan, tanpa menyebutkan ketaatan. (Jika anda memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang topik ini, bacalah kumpulan dari setiap kutipan tentang pembenaran oleh iman yang dapat ditemukan dalam Roh Nubuat: Message of Minneapolis-Part 1-4 [FF­ 22-25], juga terdapat di dalam traktat: Inspirational Tractbook.)

6.  MALAIKAT KETIGA MENUNJUKKAN MANUSIA KEPADA BILIK YANG MAHA SUCI

Bab 60 dari Early Writings yang berjudul “The Third Angel’s Message.” Tiga kali di dalam bab itu, di tiga halaman yang berbeda, kita diajarkan bahwa malaikat ketiga menunjukkan kepada orang-orang yang menerima pekabarannya  Bilik Maha Suci di mana Yesus sedang melayani bagi mereka. Ini adalah penting! Adalah amat penting bahwa, melalui iman, kita masuk ke dalam Bilik Maha suci di mana Imam Besar kita berada; kita tersungkur di kaki Juruselamat kita sementara kita memohon pengampunan. Setelah bangkit, Ia menunjukkan kepada kita hukum yang kekal yang harus ditaati, dan kita memandang tempat kemurahan hati dan Juruselamat kita yang sedang memohon, Dia sendirilah yang akan menguatkan kita untuk menjadi taat.

Dalam bagian berikut dalam pelajaran ini, kita akan mempelajari bahwa pekabaran-pekabaran dari seluruh tiga malaikat termasuk di dalam malaikat ketiga. Namun malaikat ketiga menunjukkan kepada kita Bait Suci di surga di mana Yesus melayani demi kita di hadapan Bapa-Nya dan hukum yang kudus, yang menjadi landasan bagi takhta-Nya dan pemerintahan-Nya yang kudus.  Kita perlu memahami ketiga pekabaran itu, dan hanya di dalam Yesus seperti yang ditunjukan dalam pekabaran tentang Bait Sucilah kita dapat mempelajari secara terbaik. Jawaban-jawaban bagi seluruh permasalahan manusia berpusat di dalam tempat yang kudus tersebut, karena di sana ada Yesus, Juruselamat yang mengampuni dan memberi kuasa; dan di sana kita melihat hukum moral itu yang kita akan taati, di dalam kekuatan-Nya.

Pekabaran malaikat ketiga, yang pada awalnya diberikan sejak tahun 1844 dan selanjutnya, menunjukkan kepada orang-orang yang menerimanya tentang Bait Suci surgawi di mana Yesus sedang melayani demi kita.

“Sementara pelayanan Yesus berakhir di Bilik Suci, dan Ia masuk ke dalam Bilik Maha Suci, dan berdiri di hadapan tabut yang berisikan hukum Tuhan, Ia mengirim seorang malaikat yang penuh kuasa dengan sebuah pekabaran ketiga kepada dunia. Sebuah gulungan diletakkan di tangan malaikat itu, sebuah peringatan yang mengerikan, dengan ancaman yang paling mengerikan yang pernah disampaikan kepada manusia.

“Pekabaran ini dirancang agar anak-anak Tuhan berjaga-jaga, dengan menunjukkan kepada mereka jam pencobaan dan penderitaan yang ada di hadapan mereka. Kata malaikat itu, “mereka akan dibawa ke dalam pertempuran penutup dengan binatang dan patungnya. Satu-satunya pengharapan mereka bagi kehidupan kekal adalah tetap teguh. Meskipun nyawa mereka adalah taruhannya, mereka harus memegang teguh kebenaran.”

Malaikat ketiga menutup pekabarannya demikian: “Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.” Sementara ia mengulangi perkataan ini, ia menunjuk kepada Bait Suci surga. Pikiran semua orang yang menyambut pekabaran ini diarahkan kepada Bilik Maha Kudus, di mana Yesus berdiri di hadapan tabut, melakukan pengantaraan-Nya yang terakhir.” -Early Writings, 254:1.

Ada dua bagian yang berbeda dalam pekabaran malaikat ketiga: bagian pertama adalah peringatan untuk menghindarkan dari menerima tanda binatang (Wahyu 14:9-11); bagian kedua adalah jalan untuk dapat menurut kepada Tuhan dan menghindarkan tanda binatang itu (Wahyu 14:12). Dalam bacaan di atas, jelaslah bahwa bagian kedua adalah yang terpenting, karena bagian itu yang diulang untuk memperjelas maknanya, sebagaimana diulang dalam Wahyu 14:12 untuk kedua kalinya, malaikat ketiga menunjukkan kepada pendengarnya tentang Bilik Maha Kudus! Dengan melakukan itu, ia menggenapi nubuatan dalam Wahyu 11:19:

“Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat.” (Informasi lebih lanjut tentang pembahasan yang penting ini, bacalah Early Writings (Tulisan-Tulisan Permulaan), 32, 42, 254-256; Great Controversy (Kemenangan Akhir), 415, 433-435, 453-454; Patriarchs and Prophets (Para Nabi dan Bapa), 356; 1 Testimo­nies 76; dan 2 Testimonies, 693. Yang sama pentingnya—dan langsung membahasnya—adalah Great Controversy, 423-425, dan 432.)

Malaikat ketiga menunjukkan kepada pendengarnya Bait Suci surga untuk kedua kalinya: “Setelah Yesus membuka pintu Bilik Maha Suci, terang Sabat tampak, dan umat Tuhan diuji, sebagaimana anak-anak Israel diuji di masa lalu, untuk mengetahui apakah mereka memelihara hukum Tuhan. Saya melihat malaikat ketiga menunjuk ke atas, menunjukkan kepada orang-orang yang telah kecewa jalan menuju Bilik Maha Suci di dalam Bait Suci surga. Sementara mereka dengan iman masuk ke dalam Bilik Maha Suci, mereka menemukan Yesus, dan pengharapan dan sukacita bersemi baru… Malaikat ketiga telah menyalakan masa lalu, masa kini dan masa depan, dan mereka mengetahui bahwa Tuhan sungguh-sungguh telah menuntun mereka melalui pemeliharaan-Nya yang misterius.

”Dinyatakan kepada saya bahwa umat yang sisa yang mengikuti Yesus masuk ke dalam Bilik Maha Suci dan memandang tabut dan takhta kemurahan, dan terkesan oleh kemuliaannya. Kemudian Yesus mengangkat tutup tabut itu, dan lihatlah! Dua loh batu, dengan sepuluh hukum tertulis di atasnya. Mereka mengingat ramalan yang hidup, namun mulai dengan gemetar ketika mereka memandang hukum keempat di antara sepuluh hukum tersebut, dengan terang yang lebih terang bersinar ke atasnya dibandingkan sembilan hukum lainnya, dan sebuah lingkaran kemuliaan di sekelilingnya.” -Early Writings, 254:2-255:1.

Kemudian malaikat ketiga menunjukkan kepada orang-orang yang setia Bilik Maha Suci di surga.—“Banyak orang yang menyambut pekabaran ketiga tidak pernah memiliki pengalaman de-ngan dua pekabaran sebelumnya. Setan memahami hal ini, dan mata iblisnya memandang mereka siap untuk mengalahkan mereka; na-mun malaikat ketiga menunjukkan kepada mereka Bilik Maha Suci, dan orang-orang yang memiliki pengalaman dalam pekabaran-pekabaran sebelumnya sedang menunjukkan kepada mereka ja-lan menuju Bait Suci surga. Banyak orang melihat rantai kebenar-an yang sempurna di dalam pekabaran-pekabaran malaikat itu, dan dengan sukacita menerimanya dalam urutannya, dan mengikuti Yesus dengan iman ke dalam Bait Suci surga.  Pekabaran-pekabaran ini dinyatakan kepada saya sebagai sebuah jangkar bagi umat Tuhan. Orang-orang yang memahami dan menerimanya akan dilindungi dari terseret oleh tipu daya Setan.” -Early Writ­ings, 258:2.

Tiga kali malaikat ketiga menunjukkan kepada kita bilik kedua di dalam Bait Suci surga. Keselamatan kita ada di sana. Pekabaran terakhir kepada umat manusia adalah berpusat di sana.

 

7.  PEKABARAN-PEKABARAN DARI KETIGA MALAIKAT AKAN BERSATU DI DALAM SERUAN NYARING

Pekabaran malaikat ketiga meliputi pekabaran-pekabaran malaikat pertama dan kedua.

Pekabaran malaikat pertama mengumumkan dua kebenaran istimewa yang mengacu kepada Sang Pencipta: (1) penyembahan mingguan tertinggi terhadap Tuhan yang benar pada hari Ketujuh, peringatan bagi Penciptaan. (2) Semua orang haruslah mengakui dan menyembah Tuhan yang benar sebagai Sang Pencipta; maka konsep-konsep ateis dan evolusi adalah kejahatan-kejahatan yang menghujat dan mengerikan.

Pekabaran malaikat kedua adalah sebuah seruan yang berkuasa untuk keluar dari gereja-gereja yang telah sesat; bagian terakhir dari pekabaran ketiga menunjukkan gereja-gereja itu se-bagai gereja-gereja yang tidak menurut hukum-hukum Tuhan melalui iman di dalam Kristus.

Pekabaran malaikat ketiga memiliki dua aspek yang berbeda: (1) sebuah peringatan yang paling mengerikan untuk menjauhi kesesatan para pelanggar hukum Tuhan, yang memelihara sabat Minggu palsu. (2) sebuah seruan mendesak untuk bertobat dan menuruti hukum-hukum Tuhan melalui iman di dalam kebajikan Yesus Kristus yang memberi kuasa.

Great Controversy halaman 436-439 akan memberikan informasi tambahan tentang ketiga pekabaran tersebut.

Ketiga langkah itu—pekabaran-pekabaran terakhir kepada dunia—tidak memerlukan perbaikan apapun.—“Saya melihat sebuah kelompok yang berdiri dengan berjaga dan teguh, tidak memberi pan-dangan kepada orang-orang yang hendak menggoyahkan iman dari tubuh yang telah ditetapkan itu. Tuhan memandang mereka dengan perkenan. Saya ditunjukkan tiga langkah—pekabaran-pekabaran malaikat pertama, kedua dan ketiga. Kata malaikat yang menemani saya: ‘Binasalah orang yang memindahkan satu balok atau menggeserkan satu peniti dari pekabaran-pekabaran ini. Pemahaman yang benar dari pekabaran-pekabaran ini adalah amat penting. Nasib jiwa-jiwa bergantung kepada cara bagaimana pekabaran-pekabaran itu diterima.’ Kembali saya dibawa turun melalui pekabaran-pekabaran ini, dan melihat betapa berharganya umat Tuhan  yang telah memperoleh pengalaman mereka. “-Early Writings, 258:3-259:0.

Ketiga pekabaran itu, jikalau diterima, menghasilkan ketaatan yang sempurna kepada hukum Tuhan melalui kekuatan Kristus yang memberi kuasa.—“Kebenaran-kebenaran ini, sebagaimana dinyatakan dalam Wahyu 14 sehubungan dengan “Injil yang kekal” akan membedakan gereja Kristus pada masa kedatangan-Nya. Karena sebagai hasil dari pekabaran tiga malaikat itu, maka diumumkan: “Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman dalam Yesus.” Dan pekabaran ini adalah yang terakhir yang diberikan sebelum kedatangan Tuhan kita.” -Great Controversy, 453:3-454:0.

Pekabaran-pekabaran itu haruslah bergabung.—Pekabaran-pekabaran ketiga malaikat haruslah bergabung, memberikan terang berlipat tiga kepada dunia. Dalam Wahyu, Yohanes berkata, 18:1 Kemudian dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya.” Ini menyatakan penyampaian pekabaran terakhir berlipat tiga. “-7 Bible Commentary, 985/2:2.

 

8. PERISTIWA-PERISTIWA SEBELUM SERUAN NYARING

(1) Seruan nyaring akan dimulai setelah penggoncangan besar di dalam gereja: bacaan-bacaan berikut harus dibaca dengan teliti: EW 269-271; 5T 80­82; 2 8M 380; 6T 400-401.

(2) Seruan nyaring akan dimulai setelah pengalaman penghapusan dosa-dosa dalam pengadilan pemeriksaan. “Kemudian dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya.”- Manuscript 1, 1897.

(3) Seruan nyaring akan dimulai sebelum seruan malaikat dalam Wahyu 18:2-4: GC 389­390 (Wahyu 17:12-13).

(4) Seruan nyaring akan terjadi setelah masa pemeteraian/ pemberian tanda dimulai. Berikut ini adalah beberapa pernyataan yang menetapkan fakta yang berikutnya:

Perintah penandaan mendorong penyampaian seruan nyaring malaikat ketiga.—“Dan … seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga. Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya.” Kepausan menyatakan bahwa ia akan berkata kepada mereka yang berdiam di atas bumi ‘”Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang itu, ”Dan “ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.” Maka Protestantisme mengikuti jejak langkah kepausan.

Pada saat inilah malaikat ketiga tampak terbang di tengah-tengah langit, dan mengumumkan, “Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.” –“Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman dalam Yesus.” “­Manuscript 51, 1899.

Urutan pemberian tanda mendahului pekabaran malaikat keempat.—“Ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya.” Manusia bukan saja dilarang bekerja dengan tangan mereka pada hari Minggu, melainkan dengan pikiran mereka harus mengakui hari Minggu sebagai Sabat. “Dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.”

Orang-orang yang menolak pekabaran malaikat pertama tidak akan memperoleh manfaat oleh pekabaran malaikat kedua EW 249, 260). Pekabaran malaikat kedua adalah sebuah peringatan bahwa Babel telah rubuh (TM 59) dan memanggil umat Tuhan untuk keluar dari Babel (EW 241-243)—gereja-gereja nominal (EW 243). Gereja-gereja populer menolak pekabaran ini (EW 237), dan diumumkan secara meluas di tahun 1844 (LS 59). Pada masa itu, itu secara khusus diterapkan kepada gereja-gereja Protestan Amerika yang telah menolak pekabaran Advent yang diumumkan oleh kelompok Miller (GC 389). Pekabaran ini membawa sekelompok besar keluar dari gereja-gereja yang telah jatuh (EW 238). Meskipun pertama kali disampaikan di tahun 1844 (GC 389), pekabaran itu tidak mencapai kegenapan yang lengkap pada masa itu (GC 389). Pekabaran ini memiliki penerapan masa lalu dan masa kini, dan adalah salah jikalau menganggap bahwa ini adalah untuk masa depan (Ev 613). Ini adalah pekabaran yang paling khidmat (CD 76) dan sebuah pengumuman yang mengerikan (7T 140). Pekabaran itu diberikan sehubungan dengan pekabaran-pekabaran malaikat pertama dan ketiga (CD 209).

 Seruan nyaring, yang disuarakan di tahun 1844, diberikan menjelang penutupan pekabaran malaikat kedua (EW 238), dan berhubungan erat dengannya (LS 59), dan memberinya kuasa (EW 238­239, 277). Sesungguhnya, seruan tengah malam berhubungan dengan pekabaran malaikat kedua (GC 402), dan tidak dapat memberi manfaat kepada orang-orang yang menolaknya.

Pekabaran ini haruslah diumumkan untuk kedua kalinya    (GC 603; TM 59),  dan harus mencapai setiap benua dan pulau di tengah laut (Ev 19; GW 470). Tidak satu tonggak atau penitipun dari pekabaran ini boleh dihilangkan (CW 26). Pekabaran ini tidak digenapi sepenuhnya di tahun 1844 (GC 389), dan kegenap-annya yang sempurna adalah masih di masa depan (GC 390).

9 – MALAIKAT KEEMPAT MEMPERKUAT SERUAN NYARING

Pekabaran malaikat pertama pada mulanya disampaikan oleh William Miller dan teman-temannya dari tahun 1840 hingga 1844 (7BC 971; Ev 390; EW 232; GC 398, 611), dan nubuatan tentang ini digenapi pada waktu itu (SR 356). Pekabaran ini mengumumkan jam pengadilan pemeriksaan oleh Tuhan (GC 311, 379). Pekabaran ini berlanjut diberikan hari ini dan, melalui seruan untuk menyembah Sang Pencipta, menunjukkan kepada manusia Sabat yang benar (2SM 105). Seruan ini juga meliputi pengumuman tentang ajaran evolusi—yang menolak keberadaan Sang Pencipta. Pekabaran malaikat pertama berhubungan dengan pekabaran-pekabaran malaikat kedua dan ketiga (6T 17), dan menuntut ketaatan kepada hukum Tuhan (GC 436). Pekabaran itu harus disampaikan kepada semua orang (GC 450), dan diumumkan di zaman akhir (TM 115).

Tidak akan ada pekabaran malaikat ketiga tanpa pekabaran malaikat kedua (CW 27), karena pekabaran malaikat ketiga berhubungan erat dengan pekabaran kedua (7BC 980; CW 26,29-30; Ev 196; 8T 197).

 Pekabaran malaikat Kedua akan diulang selama seruan nyaring, ketika pekabaran malaikat ketiga diumumkan (7BC 985; EW 277). Namun pekabaran itu akan diulang juga—dan diperkuat dengan penuh kuasa—dalam penyampaian pekabaran Wahyu 18:1-5 (GC 390; 7BC 985; EW 277; 2SM 116, 118; TM 59). Malaikat dalam Wahyu 18 akan datang ke bumi dan menyatukan suaranya dengan seruan malaikat kedua (7BC 983; GC 390). Orang banyak akan diberikan sebuah seruan mendesak untuk meninggalkan gereja-gereja pemelihara hari Minggu dan bersatu dengan umat yang sisa. Pekabaran ini akan menyebar ke seluruh bangsa, dan bahasa dan kaum (Ev 19; GW 470), dan akan diumumkan kepada setiap bangsa di atas bumi (PK 187).

Dalam pelajaran sebelumnya, kita membahas sifat dan ruang lingkup yang luas dari seruan nyaring malaikat ketiga, sebelum seruan itu diperkuat oleh malaikat keempat. Dalam pelajaran selanjutnya ini, kita akan memperhatikan apa yang terjadi ketika malaikat keempat turun dan dengan penuh kuasa memperkuat pekabaran malaikat kedua. Suatu kuasa ditambahkan kepada penyampaian secara keseluruhan yang memberikan dampak yang luar biasa; suatu dampak yang berlanjut hingga kepada penutupan pintu kasihan secara umum. (dibahas pada artikel selanjutnya)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *