PENGANIAYAAN YANG DIALAMI ANAK SUSUTKAN VOLUME OTAK

akhir zaman

[AkhirZaman.org] Masa kanak-kanak sangatlah penting bagi perkembangan kehidupan seseorang. Segala hal yang terjadi ketika masa kanak-kanak akan membekas dan mempengaruhi perkembangan mental dan fisiknya. Perlakuan buruk dan stres pada awal kehidupan dapat menghambat perkembangan otak.

Sebuah artikel yang dimuat dalam jurnal Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine menguraikan bukti bahwa kurangnya pengasuhan pada anak-anak menyebabkan volume otak menyusut.

Erin E. Edmiston, BA, dari Yale University bersama rekannya dari Vanderbilt University menyusun informasi dari 42 orang remaja dengan usia 12 sampai 17 tahun tanpa diagnosis psikiatri untuk memeriksa hubungan antara penganiayaan yang dialami anak dengan kelainan volume materi abu-abu di otak.

Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun remaja tidak menunjukkan gangguan kejiwaan secara penuh, ada kekurangan fisik pada materi abu-abu otaknya yang terdeteksi oleh scan otak MRI.

“Diperkirakan sebanyak 3,7 juta anak-anak mendapat penganiayaan setiap tahun di Amerika Serikat. Karena banyak kasus yang tidak terekspose oleh para profesional, angka ini mungkin mungkin lebih kecil dari jumlah sebenanrnya,” kata Edmiston seeprti dilansirMedicalNewsToday.com, Selasa (6/12/2011).

Scan otak MRI menunjukkan penurunan volume corticostriatal-limbik materi abu-abu otak pada anak-anak dan orang dewasa yang mengalami kekerasan pada masa kanak-kanaknya.

Subjek penelitian dipilih dari kelompok anak-anak yang diidentifikasi berisiko tinggi mengalami kekerasan atau penganiayaan sejak lahir. Peserta tambahan juga direkrut agar penelitii dapat menentukan tingkat keparahan penganiayaan yang dialami.

Data dikumpulkan melalui kuesioner laporan diri dan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan lima subtipe penganiayaan anak, antara lain: Pelecehan Fisik, Pengabaian Fisik, Kekerasan Emosional, Pengabaian Emosional, dan Pelecehan Seksual.

Temuan menunjukkan bahwa perubahan materi otak pada anak perempuan berada di daerah yang terkait dengan regulasi emosi, sedangkan perubahan nateri otak pada laki-laki berada di daerah yang berfungsi mengatur dorongan perilaku atau impuls.

Skor yang diperoleh peserta penelitian dari Kuesioner Trauma Anak atau Childhood Trauma Questionnaire (CTQ) menujukkan korelasi negatif dengan volume materi abu-abu otak di korteks prefrontal, striatum, amigdala, korteks asosiasi sensorik dan cerebellum. Artinya, semakin besar trauma masa kecil yang dialami, semakin kecil volume materi abu-abu di otak.

Di antara kelima subtipe penganiayaan anak, penganiayaan fisik, penelantaran, dan pengabaian emosional lah yang paling terkait dengan penurunan volume materi abu-abu. Namun tidak ada hubungan yang signifikan antara penyalahgunaan emosional atau pelecehan seksual dengan volume otak.

Meskipun remaja yang pernah mengalami penganiayaan belum memiliki gejala-gejala dan perilaku yang dapat memenuhi kriteria diagnosa psikiatri, deteksi dan intervensi dini dapat membantu meningkatkan fungsi dan mengurangi risiko gangguan suasana hati, kecanduan, dan gangguan kejiwaan lainnya.

detikHealth

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *