APAKAH ANDA SEHAT?

Exercise-family Copy

 

[AkhirZaman.org] Banyak orang berpendapat bahwa mereka sudah mengetahui makna kesehatan, dan apa kesehatan itu sendiri, tapi pada dasarnya masih banyak orang yang menderita berbagai penyakit karena mereka tidak serius menjaga kesehatan mereka sendiri.

Namun demikian, dengan penemuan kuman-kuman pada abad ke-19 dan penemuan tambahan bahwa kuman-kuman tertentu dapat menyebabkan penyakit-penyakit tertentu, maka sumber gangguan kesehatan semakin diketahui kompleks. Pada tahun-tahun sesudahnya telah juga ditemukan bahwa kekurangan mineral dan vitamin dapat menyebabkan penyakit dan kematian.

Pada pertengahan abad ke-19 para mahasiswa kedokteran menjadi semakin sadar bahwa banyak masalah pikiran dan perasaan dapat menyebabkan organ-organ tubuh mengalami gangguan kerja. Hubungan pikiran dan tubuh ini akhirnya disebut  “ilmu kedokteran psikosomatik,” suatu hubungan timbal balik dimana tubuh mempengaruhi pikiran dan pikiran mempengaruhi tubuh.

Penemuan pada awal abad ke-20 bahwa kelenjar-kelenjar tertentu menghasilkan bahan-bahan yang diangkut oleh darah kebagian-bagian tubuh yang jauh, dan bahwa bahan-bahan itu mengatur berbagai fungsi tubuh, menumbuhkan suatu bidang keahlian yang disebut “endokrinologi.” Hormone pertama yang dikenal adalah insulin dan peranannya dalam keseimbangan gula dan diabetes. Sesudahnya maka ditemukan banyak hormon yang berasal dari kelenjar gondok, pituitari, ovarium, testis, dan adrenal.

Pada pertengahan abad ke-20 telah dipastikan bahwa penyakit dapat disebabkan oleh sejumlah penyebab, termasuk kuman-kuman, kekurangan dan kelebihan unsur-unsur gizi, ketidak seimbangan hormone, stress pikiran dan perasaan serta ketegangan. Akhirnya para pakar menjadi sadar bahwa penyakit juga bisa timbul akibat dari cara hidup seseorang: apa yang dimakannya, karna merokok atau hal bergerak badan, dan bahkan pikiran-pikirannya. Dengan kata lain pola hidupnya. Dan “penyakit-penyakit pola hidup” seperti penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, stroke, dan diabetes, telah menjadi pembunuh terbesar dewasa ini.

Namun bersama dengan penemuan-penemuan ini maka para pakar medis juga memperhatikan bahwa penyakit-penyakit ini, yang sangat umum pada masyarakat barat, adalah jarang atau tidak terdapat pada negara-negara berkembang. Pola hidup di negara-negara itu, sangat berbeda dari di dunia barat, menumbuhkan sekelompok penyakit yang sama sekali berbeda, yang merupakan pembunuh terbesar pada mereka. Dan demikianlah menjadi jelaslah bahwa sebagian besar penyakit pada kenyataannya, adalah penyakit pola hidup. Orang-orang Amerika Serikat dan Eropa yang menghidupkan kebiasaan hidup orang Papua New Guinea, mereka akan terpapar, dan akhirnya meninggal karna penyakit-penyakit yang membunuh orang-orang Papua New Guinea. Demikian pula, orang-orang dari budaya lain yang migrasi ke Amerika Serikat dan hidup dengan pola hidup orang Amerika akan segera menderita, dan akhirnya meninggal karana penyakit-penyakit yang banyak ditemukan di negara baru mereka.

Jadi, pola hidup—pola hidup anda—sebagian besar menentukan kesehatan anda dan penyakit-penyakit yang akan anda derita pada akhirnya. Mengingat hal ini, mari kita perhatikan unsur-unsur pola hidup dan lihat bagaimana riset modern telah mengungkapkan penentuan-penentuan (determinan) kesehatan dan penyakit.

Bagaimana pola hidup anda menentukan apakah anda akan sehat atau sakit? Setiap unit fungsional dalam tubuh anda bekerja dalam batas-batas yang jelas dan telah ditentukannya sebelumnya seperti suhu, keasaman, atau kebasaan, jumlah bahan yang dibutuhkan, dan kadar bahan-bahan buangan. Kisaran (range) kegiatan ini disebut sebagai kisaran biologis atau fisiologis. Kalau kisaran ini dilewati, baik berlebihan atau kurang, maka sistem akan kehilangan kesimbangan atau yang disebut oleh para ahli sebagai “homeostasis.” Ketidak seimbangan ini, pertama-tama akan mengalami gangguan fungsi, dan jika tidak diatasi, akan menyebabkan kerusakan jaringan dan akhirnya penyakit.

Coba perhatikan untuk sesaat, misi Apollo ke bulan. Modul pendarat membutuhkan dukungan dan sistem kendali yang rumit agar bisa menyelesaikan tugasnya. Bahkan astronotpun, ketika ia berjalan dipermukaan bulan, membawa unit pendukung kehidupannya dikaitkan pada punggungnya dan dituntun instruksi-instruksi dari bumi.

Hal ini sama dengan tubuh kita. Setiap unit fungsional harus mendapatkan dukungan dan arahan yang tepat agar bisa melakukan aktivitasnya.

Table berikut ini membagi tubuh kedalam unit-unit fungsional, sistem penunjang dan sistem penuntun. Unit fungsional terkecil adalah enzim; molekul-molekul protein yang khusus dirancang untuk melakukan tugas-tugas kimiawi tertentu. Molekul-molekul ini adalah pekerja-pekerja tubuh. Jika beberapa langkah diperlukan untuk menyelesaikan tugas, akan ada beberapa enzim yang menyelesaikan langkah-langkah tersebut. Kelompok-kelompok enzim ini disebut system enzim.

Organisasi Tubuh

Unit Fungsional

 

Sistem Penentu

 

Sistem Penunjang

 

–          Enzim-enzim

–          Sel-sel

–          Kelenjar-kelenjar

–          Atau Organ-organ Pengeluaran

–          Pernapasan

–          Peredaran Darah

–          Pencernaan

–          pembuangan

–          Persarafan

–          Hormon

–          Mekanis

“Pabrik” tempat enzim-enzim ini bekerja terletak didalam sel-sel. Pusat komando setiap sel adalah nucleus. Setiap enzim harus di dukung dan dikendalikan agar melakukan tugasnya dengan baik. Bahan baku dan energi yang menjalankan pabrik ini datang melalui makanan yang dimakan melalui sistem pencernaan. Darah adalah sistem transportasi tubuh. Di dalam paru-paru, oksigen (zat asam) diambil dan buangan karbon dioksida dikeluarkan. Buangan kimiawi dibawa ke ginjal untuk dibuang bersama kencing.

Semua ini, dengan kegiatan tak terhitung banyaknya serupa itu, diatur oleh horman dan dituntun oleh sistem saraf.

Bila setiap unit fungsional bekerja secara efisien, masing-masing didalam rentang fisiologisnya sendiri, dan didukung dengan cukup serta dituntun dengan tepat, maka badan akan sehat dan tubuh akan mampu menolak penyakit. Tetapi bila rentang biologisnya melewati, yaitu bila ada kelebihan atau kekurangan disuatu daerah tertentu, akibatnya akan terjadi ketidak seimbangan, dan akan jadi mudah mendapat penyakit.

Untuk menggambarkan ini, mari kita pertimbangkan tiga contoh: tekanan darah, suhu badan, dan gula darah.

Pada yang sehat tekanan darah rata-rata antara 120 dan 60 mmHg (jumlah milimeter yang akan dinaikkan oleh tekanan yang menaikkan satu kolom air raksa jika ujung yang satu jika ujung yang satu dihubungkan dengan arteri). Namun jika tekanan naik diatas 140 dan 90 dan tetap berada disitu untuk waktu yang lama, maka terjadilah tekanan darah tinggi, atau “hipertensi”. Sebaliknya, jika tingkat tekanan darah yang lebih tinggi tiba-tiba turun menjadi 80 atau 60 atau bahkan 40, maka seseorang itu menderita tekanan darah rendah, atau “hipotensi”, dan masalah serius akan muncul.

Suhu tubuh tidak statis, tetapi bervariasi setiap waktu, bahkan sepanjang hari. Pada pagi-pagi sekali biasanya suhu umumnya sedikit dibawah normal (27 C/98,6 F). Namun, sementara hari semakin siang, suhu naik ke tingkat normal, dan bisa melebihi tingkat ini pada tengah hari. Tetapi, bilamana suhu terus meningkat sampai 38-39 C, maka seseorang itu di katakan menderita demam. Sebaliknya jika seseorang kedinginan luar bisa dan suhu badan turun dibawa normal, maka terjadilah masalah yang serius yang disebut “hipotermia”.

Kadar gula dalam darah juga berubah-ubah sepanjang hari. Setelah makan, kadar gula naik perlahan-lahan, memberikan rasa puas. Sementara ia turun perlahan-lahan ketingkat puasa, maka seseorang itu mulai merasa lapar. Tetapi jika kadar gula tetapi tinggi diatas kadar sesudah makan yang biasa untuk beberapa lama, seseorang itu menghadapi masalah diabetes, atau “hiperglikemia”.seandainya kadar gula darah tetap dibawah sebelum makan, kelainan itu adalah gula darah rendah, atau “hipoglikimia”.

Jadi dapat dilihat bahwa tubuh ada rentang normal fungsi. Penyimpangan yang terus menerus dari batas-batas ini akan mengakibatkan ketidak seimbangan dan penyakit. Dengan kata lain, melebihi batas tertinggi atau terendah rentang biologis menyebabkan fungsi jadi terganggu dan mendatangkan penyakit, sementara beroprasi pada batas-batas normal akan membawa keseimbangan dan kesehatan. Hidup secara sehat akan membuat setiap orang kebal terhadap penyakit, sementara hidup dengan cara yang tidak sehat akan membuat seseorang rentan terhadap penyakit.

Dengan menentukan pola hidup anda, itu berarti mengendalikan kesehatan anda dan kemungkinan kerentanan anda terhadap penyakit. Jika seseorang menaruh perhatian besar terhadap hukum-hukum yang mengatur tubuhnya, ia akan mempunyai pola hidup yang sehat. Tetapi jika seseorang mengabaikan hukum-hukum ini, maka pola hidupnyapun akan tidak sehat.

Jika seseorang membiarkan kegiatannya mendorong keatas atau kebawah rentang fisiologis ini, ia akan menjadi rentan terhadap penyakit. Kurang istirahat, atau terlalu banyak bekerja membuat seseorang terlalu letih. Penyebab-penyebab penyakit selalu ada di dekat, mengakibatkan timbulnya selesma dan infeksi-infeksi lain. Tetapi sering kuman-kuman tidak perlu memainkan peranannya. Kecemasan dan stress yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan tukak lambung dan tidak bisa tidur.

Kebiasaan hidup seseorang—baik atau buruk—menentukan pola hidupnya. Akibat jangka panjang merokok telah nyata dengan jelas. Penggunaan minuman beralkohol bisa berakhir dengan alkoholisme (kecanduan alkohol), sirhosis hati (pengerasan liver), atau kerusakan pada jantung. Tidak aktif (tidak berolaraga) cenderung menderita penyakit jantung koroner dan kerapuhan tulang, sementara makan terlalu banyak akan membuat seseorang kegemukan dan menderita diabetes pada masa dewasa.

Andalah penentu hari depan anda. Jika anda mengabaikan hukum-hukum alam, besar kemungkinan akibatnya ialah penyakit dan kematian dini. Sebaliknya, memberikan perhatian besar kepada hukum-hukum ini adalah jaminan terbaik untuk menikmati umur panjang dan sehat.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *