KEKEKALAN DI SEBERANG (bagian 5)

akhir zaman

[AkhirZaman.org] 13-17 (bab 1:8). Alfa dan Omega dalam Alkitab.— “Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.” Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu. Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar.”Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang.” Roh dan pengantin perempuan itu berkata: “Marilah!” Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: “Marilah!” Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!” [Wahyu 22:13-17.] “Di sini kita memiliki Alfa dari Kejadian dan Omega dari Wahyu. Berkat dijanjikan bagi semua orang yang memelihara hukum-hukum Tuhan, dan yang bekerja sama dengan Dia dalam penyampaian pekabaran malaikat ketiga.” -Review, He­rald, 8 Juni 1897 (7 Bible Commentary, 990).

14 (Bab 20:12, 13; lihat EGW tentang Kejadian 3:22-24; Roma 3:31; 2 Korintus 3:7-11). Kota Tuhan bagi pemelihara hukumNya.—“Tidak seorangpun yang telah memiliki terang akan masuk ke kota Tuhan sebagai pelanggar-pelanggar hukum. Hukum-Nya berdiri di atas landasan pemerintahanNya di bumi dan di surga. Jikalau mereka dengan sengaja menginjak-injak dan menghinakan hukum Tuhan di bumi, mereka tidak akan diangkat ke surga untuk melakukan pekerjaan yang sama di sana; tidak ada perubahan tabiat ketika Kristus datang. Pembentukan tabiat haruslah terjadi selama jam-jam pencobaan. Hari demi hari tindakan-tindakan mereka dicatat di dalam buku-buku surga, dan pada hari besar Tuhan, mereka akan diberi upah yang layak bagi pekerjaan mereka. Maka akan tampak siapa yang menerima berkat. “Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu. Wahyu 22:14.” Review, 25 Agustus 1885 (7 Bible Commentary, 990).

12-My Life Today 347:1-369:4.

 

Kristus menghadiahi saya dengan mahkota dan harpa.

Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.” 2 Timotius 4:8.

“Oh, betapa sukacita yang tak terperikan, melihat Dia yang kita kasihi—melihat Dia di dalam kemuliaanNya yang begitu mengasihi kita sehingga Ia memberikan NyawaNya bagi kita—melihat tanganNya yang pernah dipaku demi penebusan kita yang terulur kepada kita dalam berkat dan sambutan!”-Signs, 2 November 1882 (My Life Today, 847:2-8).

“Orang-orang yang … menempatkan dirinya di tangan Tuhan… akan melihat Raja dalam keindahanNya.. mereka akan memandang daya tarikNya yang tak tertandingi, dan menyentuh harpa emas mereka, mereka akan memenuhi seluruh surga dengan musik yang indah dan dengan nyanyian-nyanyian kepada Anak Domba.”-Review, 15 Juni 1905 (My Life Today, 347:4).

Diberikan jubah putih kebenaran.

“Pertentangan telah berakhir. Segala perselisihan dan kesengsaraan sudah berakhir. Nyanyian-nyanyian kemenangan memenuhi seluruh surga ketika umat tebusan berdiri di sekitar takhta Tuhan. Semua orang memulai nyanyian yang penuh sukacita, “Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!” Wahyu 5:12, dan Dia hidup kembali,sebagai penakluk yang menang.” -Review, 26 November 1903 (My Life Today, 348:4).

Kemenangan atas kematian

“Kita memiliki seorang Juruselamat yang hidup dan bangkit. Ia menghancurkan belenggu kubur setelah Ia dibaringkan di sana selama tiga hari, dan dalam kemenangan Ia mengumumkan di atas kubur Yusuf, ‘Akulah kebangkitan dan hidup.’ Dan Ia akan datang segera. Apakah kita telah siap bagi Dia? Apakah kita siap sehingga jikalau kita akan diistirahatkan, kita dapat melakukannya dengan pengharapan di dalam Yesus Kristus?

“Sang Pemberi-kehidupan akan segera tiba… untuk meretakkan belenggu kubur. Ia hendak membebaskan orang-orang yang terbelenggu… Pemikiran-pemikiran yang terakhir mereka adalah kubur dan makam, namun sekarang mereka mengumumkan, “Hai maut di manakah sengatmu? Hai kubur, di manakah kemenanganmu?’ Sengat kematian adalah hal terakhir yang mereka rasakan… ketika mereka bangkit segala rasa sakit itu semuanya hilang. “Hai kubur, di manakah kemenanganmu? Di sinilah mereka berdiri, dan sentuhan akhir kekekalan dikenakan kepada mereka, dan mereka diangkat untuk bertemu dengan Tuhan mereka di angkasa. Pintu-pintu gerbang Tuhan berayun ke belakang pada engsel-engselnya,…dan umat tebusan Tuhan berjalan masuk melalui kerub dan serafim. Kristus menyambut selamat datang dan memberikan penghormatanNya kepada mereka. -Manuscript 18, 1894 (My Life Today, 349:2­3).

“Di sana, di sana tidak terdapat iring-iringan penguburan, tidak ada ratapan, tidak ada kematian, tidak ada pemisahan, tidak ada hati yang patah; dan Yesus ada di sana, kedamaian ada di sana… Dalam hadiratNya ada sukacita yang penuh,dan pada tangan kananNya ada kesenangan selama-lamanya!” -Signs, 8 Febru­ari 1892 (My Life Today 349:4).

Tidak ada lagi dosa

Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya, dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.”Wahyu 22:3, 4.

“Maka mereka akan menikmati bersama Dia segala kemuliaan dunia datang melalui abad-abad kekekalan yang tak habis-habisnya … Tidak ada di dalam kerajaan Tuhan yang mengganggu dan menjengkelkan. Inilah kehidupan yang dijanjikan kepada si pemenang—sebuah kehidupan yang penuh kebahagiaan dan kedamaian, sebuah kehidupan penuh kasih dan keindahan … Tidak ada dosa, tidak ada pemeliharaan yang mengacaukan, tidak ada yang merusak kedamaian penghuninya.” -Signs, 10 November  1887 (My Life Today, 350:34).

Sebagai pewaris, kita mewarisi Kerajaan Surga

“Di hadapan rombongan umat tebusan tampak kota kudus. Yesus membuka lebar-lebar pintu-pintu gerbang mutiara itu, dan bangsa-bangsa yang telah memelihara kebenaran berjalan masuk. Mereka memandang kepada Firdaus Tuhan, rumah kediaman Adam dalam ketidakberdosaannya.

“Sekarang telah digenapi doa Juruselamat bagi para muridNya, “Ya Bapa, Aku mau supaya, di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku.” Yohanes 17:24. “Dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya,” (Yudas 24), Kristus membawa kepada BapaNya penebusan dengan darahNya, dan mengumumkan, “Di sini aku ya Tuhan, dan anak-anak yang telah Engkau berikan kepadaMu.” “Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku.” (Yohanes 17:12). Oh, betapa indahnya kasih penebusan itu! Betapa mempesona jam itu ketika Bapa Yang Maha Kuasa, memandang kepada umat tebusan, akan melihat citraNya, perselisihan dosa sirna, kebinasaannya dihapuskan, dan manusia sekali lagi selaras dengan keilahian!”-Great Controversy, 646:1- 2 (My Life Today, 351:2-3).

Keluarga-keluarga akan dipersatukan

Beginilah firman TUHAN: Cegahlah suaramu dari menangis, dan matamu dari mencucurkan air mata, sebab untuk jerih payahmu ada ganjaran,demikianlah firman TUHAN; mereka akan kembali dari negeri musuh.Masih ada harapan untuk hari depanmu, demikianlah firman TUHAN: anak-anak akan kembali ke daerah mereka.” Yeremia 31:16, 17.

“Kristus datang dengan awan-awan dan kemuliaan besar… Ia akan datang untuk membangkitkan orang mati, dan mengubahkan orang-orang kudus yang hidup kepada kemuliaan… Akan ada penyatuan kembali ikatan keluarga.” -Desire of Ages, 632:3 (My Life Today, 352:2).

“Oh, penebusan yang indah yang telah lama ingin saya katakan, telah lama saya harapkan, renungkan dengan antisipasi yang penuh kegembiraan.

“Dengan sukacita yang tak terkatakan para orangtua melihat mahkota, jubah, harpa, yang dikaruniakan kepada anak-anaknya. Hari-hari penuh pengharapan dan kekhawatiran telah berakhir… Anak-anak mereka telah ditebus.­ Signs, 1 Juli 1886 (My Life Today, 352:5).

“Di sana kita akan melihat pada setiap tangan pohon-pohon Firdaus yang indah, di tengah-tengahnya pohon kehidupan. Di sana kita akan memandang dengan pemandangan yang tanpa berkedip tentang keindahan Eden yang dipulihkan. Di sana kita akan meletakkan di kaki Penebus kita mahkota-mahkota yang telah diletakkanNya di atas kepala kita, dan sambil menyentuh harpa emas kita, kita akan menaikkan pujian dan ucapan syukur kepada Dia yang duduk di atas takhta… Semoga anda semua ada di antara orang-orang yang akan masuk melalui pintu-pintu gerbang mutiara ke dalam kota Tuhan kita. Semoga anda, sebagai keluarga yang tidak retak, berdiam selamanya di tanah perhentian itu. Semoga Tuhan menolong kita menuju tujuan ini sekarang untuk bertempur bagi mahkota kehidupan itu.-Review, 3 September 1903.

Kita akan saling mengenali satu sama lain

Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna,seperti aku sendiri dikenal.” 1 Korintus 13:12.

“Di dalam istana-istana di atas, kita akan bertemu untuk tidak berpisah lagi. Kita akan mengenali satu sama lain di dalam rumah surgawi kita.” -Signs, 20 Juni 1911.

Sebuah Negeri yang Indah

Dan kalau sekiranya dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ. Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.” Ibrani 11:15, 16.

“Rumput akan seperti hijau yang hidup, dan tidak akan menjadi layu. Bunga mawar dan bakung dan segala jenis bunga ada di sana. Mereka tidak akan pernah rusak atau layu atau kehilangan keindahan dan aromanya.

“Singa, yang seharusnya kita takuti dan khawatirkan di sini, kemudian akan berbaring bersama dengan anak domba, dan segala sesuatu di dalam Bumi yang Baru akan menjadi damai dan selaras. Pohon-pohon di Bumi yang Baru akan lurus dan indah, tanpa kecacatan.”­ Youth’s Instructor, Oktober, 1852 (My Life Today, 354:1, 4-5).

“Di dalam Bumi yang Baru tidak ada angin yang menggigil, tidak ada perubahan yang tidak nyaman. Udara selalu benar dan sehat.” -Diary, 24 Maret 1859 (My Life Today, 354:6).

Makan dari Pohon Kehidupan

Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menye-berang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa.” Wahyu 22:2.

“Dari takhta itu mengalirlah sebuah sungai dengan air yang murni, dan pada masing-masing sisi sungai itu ada pohon kehidupan … Buahnya adalah mulia; buah itu tampak seperti emas yang bercampur dengan perak.” –Early Writings, 17 (My Life Today, 355:1-2).

“Umat kudus tebusan, yang telah mengasihi Tuhan dan memelihara hukum-hukumNya di sini, akan masuk melalui pintu-pintu gerbang kota, dan  berhak atas pohon kehidupan. Mereka akan makan sepuasnya dari pohon itu sebagaimana orangtua pertama kita sebelum kejatuhan mereka. Daun-daun dari pohon kekal yang rindang itu akan menjadi penyembuhan bagi bangsa-bangsa. Maka segala kutuk mereka akan sirna. Penyakit, kesedihan, dan kematian tidak akan pernah mereka rasakan lagi, karena daun-daun dari pohon kehidupan telah menyembuhkan mereka, yang sebelumnya telah menjadi sasaran kesedihan, kerja keras dan penderitaan, yang telah mengerang di bawah kutuk, sekarang berkumpul di sekeliling pohon kehidupan untuk memakan buah kekalnya, yang dahulu orangtua pertama kita kehilangan segala hak atasnya akibat dari pelanggaran akan hukum-hukum Tuhan. Tidak akan ada lagi bahaya mereka akan kehilangan hak atas pohon kehidupan, karena dia yang mencobai orangtua pertama kita untuk berbuat dosa akan dibinasakan oleh kematian kedua.”­ Youth’s Instructor, Oktober 1852 (My Life Today, 355:4).

“Di atas pohon kehidupan itu terdapat buat yang paling indah, yang daripadanya orang-orang kudus dapat mengambilnya sepuas-puasnya… Bahasa yang paling tinggi sekalipun tidak mampu menggambarkan kemuliaan surga atau kedalaman kasih Juruselamat yang tak terbandingkan itu.” -Early Writings, 289 (My Life Today, 355:5).

Pada Perjamuan Perkawinan Anak Domba

Baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru hubungan perkawinan digunakan untuk menyatakan persatuan yang kudus dan lembut yang ada antara Kristus dan umatNya. Bagi pikiran Yesus, sukacita pesta perjamuan kawin menunjuk ke depan kepada sukacita pada  hari itu ketika Ia akan membawa pulang mempelai perempuanNya kepada rumah Bapa, dan umat tebusan dengan Penebus akan duduk bersama dalam perjamuan perkawinan Anak Domba. Ia berkata, “Dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan,demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.” (Yesaya 62:5). Engkau tidak akan disebut lagi “yang ditinggalkan suami”, … tetapi engkau akan dinamai “yang berkenan kepada-Ku” …, sebab TUHAN telah berkenan kepadamu”. (Yesaya 62:4).“TUHAN Allahmu … bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai.” (Zefanya 3:17). Ketika khayal tentang perkara-perkara surga ditunjukkan kepada rasul Yohanes, ia menuliskan: “Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: “Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.” (Wahyu 19:6-7).

“Yesus melihat di dalam setiap jiwa seseorang yang kepadanya harus diberikan panggilan kepada kerajaanNya.” – Desire of Ages, 151:1-2 (My Life Today, 356:2-3).

“Setelah menerima kerajaan,Ia akan datang dengan kemuliaan-Nya, sebagai Raja atas segala raja dan Tuan atas segala tuan, karena penebusan umatNya, yang hendak ‘duduk dengan Abraham, dan Ishak, dan Yakub’ pada meja di dalam kerajaanNya, untuk mengambil bagian dalam perjamuan perkawinan Anak Domba.” -Great Controversy, 427:0 (My Life Today, 356:4).

Kemuliaan Rumah Surgawi kita

Tembok itu terbuat dari permata yaspis; dan kota itu sendiri dari emas tulen, bagaikan kaca murni. Dan dasar-dasar tembok kota itu dihiasi dengan segala jenis permata. Dasar yang pertama batu yaspis, dasar yang kedua batu nilam, dasar yang ketiga batu mirah, dasar yang keempat batu zamrud,” Wahyu 21:18-19.

“Kota Tuhan yang mulia itu memiliki dua belas pintu gerbang, yang terbuat dari mutiara yang paling mulia. Kota itu juga memiliki dua belas dasar dengan berbagai warna. Jalan-jalan di kota adalah dari emas murni. Di dalam kota itu terdapat takhta Tuhan, dan sebuah sungai yang indah dan murni mengalir keluar dari takhta itu, bening seperti kristal. Kemurniannya yang berkilau dan keindahannya menjadikan sukaria bagi kota Tuhan. Orang-orang kudus akan minum sepuas-puasnya dari air penyembuh dari sungai kehidupan itu.

“Semua wajah akan mencerminkan citra Penebus mereka. Maka tidak akan ada lagi wajah yang cemas dan penuh beban, namun semuanya akan bersinar, dan tersenyum dalam kesucian yang tanpa noda. Malaikat-malaikat akan ada di sana, juga orang-orang kudus yang telah dibangkitkan dengan para martir, dan yang terbaik adalah, apa yang menyebabkan kita sukacita terbesar, Juruselamat kita yang indah, yang telah menderita dan mati sehingga kita dapat menikmati kebahagiaan dan kebebasan, akan ada juga di sana. WajahNya yang mulia akan bersinar lebih terang daripada matahari, dan menerangi kota yang indah itu dan mencerminkan kemuliaan ke sekelilingnya.

“Anak-anak akan ada di sana. Mereka tidak akan pernah terlibat dalam pertentangan atau ketidakselarasan. Kasih mereka akan sungguh-sungguh dan kudus. Mereka juga akan memiliki sebuah mahkota emas di atas kepala mereka dan sebuah harpa di tangan mereka. Dan wajah-wajah kecil mereka, yang di sini seringkali kita lihat penuh kesusahan dan tekanan, akan bersinar dengan sukacita kudus, menyatakan kebebasan dan kebahagiaan mereka yang sempurna.

“Orang-orang kudus akan memiliki mahkota kemuliaan di atas kepala mereka dan harpa emas di tangan mereka dan menyanyikan kasih penebusan, dan membuat musik bagi Tuhan. Pencobaan dan penderitaan mereka sebelumnya di dalam dunia ini akan terlupakan dan hilang di tengah kemuliaan Bumi yang Baru. Dan mereka akan selalu memiliki senyum Yesus yang berkenan kepada mereka, dan kebahagiaan mereka akan lengkap… Masa depan yang menunggu orang-orang kudus semuanya akan mulia.” – Youth’s Instructor, Oktober, 1852 (My Life Today, 357:1-5).

Bekerja demi kesenangan dan kenikmatan

“Tentulah dan selalu ada pekerjaan di surga. Seluruh keluarga umat tebusan tidak akan hidup dalam keadaan kemalasan yang penuh mimpi. Akan ada perhentian bagi umat Tuhan. Dalam kegiatan surga tidak akan ada keletihan atau beban; itu akan menjadi perhentian. Seluruh keluarga umat tebusan akan menemukan kesenangan dalam melayani Dia yang menjadikan mereka milikNya melalui penciptaan dan penebusan.” -Letter 11, 1899 (My Life Today, 358:6).

“Bagi yang letih lesu dan berbeban berat, bagi orang-orang yang telah melakukan perang iman yang baik, itu akan menjadi perhentian yang mulia; karena kemudaan dan semangat kekekalan akan  menjadi milik mereka, dan terhadap dosa dan Setan mereka tidak perlu lagi berperang.” -Christian Temperance and Bible Hygiene, 99 (My Life Today, 358:7).

Kehidupan sosial yang harmonis

Tali pengukur jatuh bagiku di tempat-tempat yang permai; ya, milik pusakaku menyenangkan hatiku.” Mazmur 16:6.

“Surga itu penuh dengan sukacita. Surga bergema dengan pujian kepada Dia yang membuat pengorbanan yang begitu mulia bagi penebusan umat manusia. Bukankah gereja di bumi harus penuh dengan pujian? Bukankah orang-orang Kristen seharusnya menerbitkan ke seluruh dunia sukacita melayani Kristus? Orang-orang yang di dalam surga bergabung dengan paduan suara malaikat dalam nyanyian pujian harus belajar di bumi tentang nyanyian surga, yang nada kuncinya adalah ucapan syukur.”-7 Testimonies, 244:2 (My Life Today, 359:4).

“Segala sesuatu di dalam surga adalah mulia dan tinggi. Semuanya mengusahakan kepentingan dan kebahagiaan orang lain. Tidak seorangpun menggunakan dirinya untuk mengurus dan memelihara dirinya sendiri. Itulah sukacita utama dari seluruh makhluk kudus untuk menjadi saksi atas sukacita dan kebahagiaan orang-orang di sekeliling mereka,” -2 Testimonies, 239:0 (My Life Today, 359:5).

“Jikalau kamu mengalami pencobaan-pencobaan di sini, dan merasa sendirian, lihatlah keluar dari dunia yang gelap ini kepada kemuliaan surga yang terang. Arahkanlah perasaanmu kepada sukacita surgawi, dan kemudian kamu tidak akan merasakan pencobaan dan kekecewaan hidup yang begitu dalam, karena kamu akan merasa bahwa kamu memiliki sebuah rumah di dalam kemuliaan, sebuah mahkota, sebuah harpa, dan seorang Juruselamat yang indah di sana. Berjuanglah demi warisan yang diberkati yang telah dijanjikan oleh Tuhan kepada orang-orang yang mengasihi Dia dan memelihara hukum-hukumNya.” –Youth ‘s Instructor, Oktober, 1852 (My Life Today, 359:6). (bersambung kebagian 6)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *