VOICE IN THE WILDERNESS (SUARA DI PADANG BELANTARA)

10_CopyB

PATUNG BINATANG

AKHIR ZAMAN

Dalam Wahyu 13, kita diajarkan tentang binatang buas pertama (macan tutul), yaitu Roma. Kemudian kita ditunjukkan binatang kedua yang serupa dengan anak domba, yaitu Amerika Serikat. Binatang kedua ini menjadi patung binatang pertama. Pendirian patung itu adalah  persatuan gereja-negara yang mencerminkan tindakan-tindakan aniaya binatang pertama selama 1260 tahun sebelum-nya. Ketika Protestantisme yang telah sesat memaksa pemerintah AS untuk memberlakukan hukum hari Minggu nasional,–pada saat itulah patung itu terbentuk. Patung ini tidak ada hingga pemberla-kuan itu dilaksanakan.

Sebagai ringkasan: patung itu akan dibentuk oleh binatang ber-tanduk dua dalam Wahyu 13 (GC 443, 445), yaitu gereja-gereja Pro-testan Amerika (GC 443-450). Patung ini adalah patung dari dan un-tuk binatang serupa macan tutul dalam Wahyu 13 (GC 443), sehing-ga ia adalah patung dari kepausan (GC 443,445; SR 381-3). Selan-jutnya, kita diajarkan bahwa patung itu akan dibentuk sebelum penu-tupan pintu kasihan (7BC 976; 2SM 81).

Analisis yang lebih terinci tentang kebenaran-kebenaran dalam Wahyu 13 dinyatakan dalam buku Kemenangan Akhir bab 25 (Great Controversy hlm. 433-450).

 

1. APAKAH PATUNG ITU

1 – Patung itu dibentuk oleh binatang serupa anak domba seba-gai duplikat (dalam prinsip dan metode) DARI binatang macan tutul itu. Ia juga dibuat UNTUK binatang tersebut, yaitu bahwa patung itu dibuat sebagai tindakan pemujaan kepada binatang pertama untuk memperkuat kuasa dan pengaruhnya.

“Apakah ‘patung binatang itu’? dan bagaimanakah ia dibentuk? Patung itu dibentuk oleh binatang bertanduk dua, dan adalah patung dari binatang pertama. Ia juga disebut dengan patung binatang. Ke-mudian, untuk mengetahui apakah patung tersebut, dan bagaimana terbentuknya, kita harus mempelajari karakteristik dari binatang itu sendiri,-yaitu kepausan.”-Great Controversy, 443:l.

2 – Patung itu terbentuk ketika gereja menggunakan kekuasaan negara untuk memaksa manusia menuruti perintah-perintahnya.—“Agar Amerika Serikat membentuk sebuah patung dari binatang itu, kekuatan keagamaan harus sedemikian mengontrol pemerintah-an sipil sehingga wewenang negara juga akan digunakan oleh gereja untuk mencapai tujuan-tujuannya.” –Great Contro­versy, 443:2. 

 

2. BAGAIMANA PATUNG ITU TERBENTUK

1 – Patung itu terbentuk ketika kekuasaan keagamaan, karena kesesatannya, mencoba—dan berhasil—mengontrol pemerintah untuk memberlakukan perintah-perintah gereja; sama seperti yang dilakukan kepausan berabad-abad sebelumnya.—“Agar Amerika Se-rikat membentuk sebuah patung dari binatang itu, kekuatan keaga-maan harus sedemikian mengontrol pemerintahan sipil sehingga we-wenang negara juga akan digunakan oleh gereja untuk mencapai tu-juan-tujuannya…— “Kesesatanlah yang menuntun gereja yang mula-mula untuk mencari bantuan dari pemerintahan sipil, dan ini memper-siapkan jalan bagi perkembangan kepausan,–binatang itu.” –Great Controversy, 443:2,4.

2 – Patung itu terbentuk ketika Protestantisme yang telah sesat memaksa penguasa-penguasa sipil untuk memberlakukan ajaran-ajaran gereja. Dalam melakukan itu persatuan Protestan/pemerintah akan menghasilkan patung kerja kepausan.—“’Patung binatang itu’ mewakili satu bentuk Protestantisme sesat yang akan berkembang ketika gereja-gereja Protestan akan mencari bantuan dari kekua-saan sipil bagi pemberlakukan doga-dogma mereka. “-Great Controversy, 445:2.

3 – Patung itu akan terbentuk ketika gereja-gereja bersatu de-ngan negara untuk memberlakukan sebuah agama palsu.—“Dengan langkah-langkah pesat kita sedang mendekati periode ini.  Ketika gereja-gereja Protestan akan bersatu dengan kekuasaan sekuler un-tuk mempertahankan sebuah agama palsu, yang karena menentang-nya para pendahulu mereka telah mengalami aniaya yang terkejam: Ketika negara akan menggunakan kekuasaannya untuk memaksa-kan perintah-perintah dan mempertahankan lembaga-lembaga gere-ja,–maka Amerika Protestan akan membentuk patung Kepausan, dan akan ada suatu kesesatan nasional yang hanya akan berakhir pada kehancuran nasional.”-7 Bible Commentary, 976/1:4.

4 – Patung itu akan menjadi penegakan sipil terhadap kewajib-an keagamaan.—“Akan tetapi dalam tindakan pemaksaan sebuah kewajiban keagamaan oleh kekuasaan sekuler, gereja-gereja itu akan dengan sendirinya membentuk sebuah patung binatang; maka pemberlakuan pemeliharaan hari Minggu di Amerika Serikat akan menjadi sebuah pemaksaan tentang penyembahan binatang dan patungnya.” –Great Controversy, 449:0.

5 – Pembuat undang-undang pemerintahan akan memerintah-kan ketaatan kepada apa yang sesungguhnya adalah perintah kepa-usan.—“Di masa ujian dan pencobaan, perisai Yang Maha Mengeta-hui akan mengembang ke atas orang-orang yang telah dijadikan oleh Tuhan sebagai pemelihara hukumNya. Ketika para pembuat hukum akan meniadakan prinsip-prinsip [kebebasan beragama] Protes-tantisme, sehingga dapat memberikan jalan dan tangan kanan persekutuan kepada Romanisme, maka Tuhan akan campur tangan melalui cara yang istimewa demi kehormatanNya Sendiri dan keselamatan umatNya.

“Prinsip-prinsip yang dibutuhkan agar ditumbuhkan oleh orang muda kita harus dipeliharakan di hadapan mereka dalam pendidikan mereka sehari-hari, sehingga ketika perintah dikeluarkan yang me-nuntut semua orang untuk menyembah binatang dan patungnya, me-reka akan membuat keputusan-keputusan yang benar, dan memiliki kekuatan untuk menyatakan, tanpa goyah, kepercayaan mereka ke-pada hukum-hukum Tuhan dan iman kepada Yesus, bahkan pada saat ketika hukum Tuhan ditiadakan oleh dunia keagamaan.”-5 Testimonies, 525:1-2.

6 – Sebaliknya, lawan dari penyembahan binatang adalah keta-atan—melalui kasih karunia Kristus—kepada hukum-hukum Tuhan. Dalam pertandingan ini, setiap orang akan memutuskan apakah ia akan taat kepada Tuhan atau kepada manusia.— “Setelah peringat-an terhadap penyembahan binatang dan patungnya, nubuatan me-nyatakan, “Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.” Karena orang-orang yang memelihara hukum-hukum Tuhan adalah ber-lawanan dengan orang-orang yang menyembah binatang dan patungnya dan menerima tanda binatang, maka pemeliharaan hukum Tuhan, di satu pihak, dan pelanggaran terhadap hukum Tuhan di lain pihak, akan menjadi pembeda antara para penyembah Tuhan dan penyembah binatang itu.” –Great Contro­versy, 445:3-446:0. 

3. IMPLIKASI DARI PERISTIWA MENGERIKAN INI

1 – Undang-undang ini akan menuntut ketaatan kepada butir-butir iman yang diterima bersama oleh gereja-gereja, dan akan me-ngakibatkan aniaya berat kepada umat Tuhan.—“Melalui binatang [macan tutul] pertama ini dinyatakan Gereja Roma, sebuah ba-dan keagamaan yang berpakaian kekuasaan sipil, yang memiliki wewenang untuk menghukum semua pelanggar. Patung bina-tang ini mewakili suatu badan keagamaan lain yang mengena-kan kekuasaan-kekuasaan yang serupa. Pembentukan patung ini adalah pekerjaan binatang itu yang kebangkitannya yang damai dan pekerjaannya yang halus menjadikannya sebuah simbol yang me-nonjol dari Amerika Serikat. Di sini akan dibentuk Patung Kepausan. Ketika gereja-gereja di negeri kita, bersatu dalam butir-butir iman yang dipegang bersama, akan mempengaruhi Negara untuk memak-sakan perintah-perintah mereka dan mempertahankan Lembaga-lem-baga mereka, maka Amerika Protestan telah membentuk sebuah patung dari hirarki Roma. Kemudian gereja yang benar akan disik-sa dengan aniaya, sebagaimana halnya umat Tuhan di masa lalu.” – Story of Redemption, 381:2-382:0.

2 – Penyembahan binatang akan dipaksakan dengan ancaman kematian.—“Yohanes ditunjukkan pertempuran-pertempuran besar gereja yang terakhir dengan kekuasaan-kekuasaan bumi, ia juga di-izinkan untuk memandang kemenangan akhir dan kelepasan bagi orang-orang yang setia. Ia melihat gereja dibawa ke dalam konflik yang mematikan dengan binatang dan patungnya, dan penyembah-an binatang dipaksakan dengan siksaan kematian. Namun me-mandang ke atas melampaui asap dan kekacauan perang, ia melihat satu kelompok di Gunung Zion dengan Anak Domba, gantinya tan-da binatang, memiliki “nama Bapa dituliskan di dahi mereka.” Dan la-gi ia melihat ‘mereka yang telah menang atas binatang itu, dan atas patungnya, dan atas tanda binatang, dan atas sejumlah namanya, berdiri di atas laut kaca, memegang harpa Tuhan dan menyanyikan nyanyian Musa dan Anak Domba.” –5 Testimonies, 752:3-753:0.

3 – Nyawa umat Tuhan akan berada dalam bahaya; satu-satunya keselamatan bagi mereka adalah berpegang kepada Yesus, dan dengan iman, memandang ke atas kepadaNya ketika Ia melayani di Bilik Maha Suci.— “Kata malaikat [ketiga] itu: “Mere-ka akan dibawa berperang melawan binatang dan patungnya. Satu-satunya pengharapan akan hidup kekal adalah tetap berpegang teguh. Meskipun nyawa mereka menjadi taruhannya, mereka ha-rus memegang teguh kebenaran.” Malaikat ketiga menutup pekabar-annya demikian: ‘Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.’ Se-mentara ia mengulangi perkataan ini, ia menunjuk kepada bait suci di surga. Pikiran orang-orang yang menyambut pekabaran ini di-arahkan ke Bilik  Maha Suci, di mana Yesus berdiri di hadapan tabut, melakukan pengantaraanNya yang terakhir.”  –Early Writings, 254:1.

4 – Aniaya selalu mengikuti pilihan keagamaan oleh sebuah pe-merintahan.—“Akan tetapi jejak tajam dari pensil nubuatan menyata-kan adanya perubahan dalam peristiwa ini. Binatang dengan tanduk serupa anak domba akan berbicara dengan suara ular naga, dan ‘se-luruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan mata-nya.’ Roh aniaya yang dinyatakan oleh kekafiran dan kepausan akan dinyatakan kembali. Nubuatan menyatakan bahwa kekuasaan ini akan ‘menyuruh mereka yang diam di bumi supaya mereka mendi-rikan patung.’ [Wahyu 13:14]

Patung itu dibuat untuk binatang pertama yang serupa macan tutul, yang pertama kali dinyatakan dalam pekabaran malaikat ketiga. Melalui binatang pertama ini dinyatakan gereja Roma, sebuah badan keagamaan yang berpakaian kekuasaan sipil, yang memiliki wewe-nang untuk menghukum semua pelanggar. Patung binatang menya-takan sebuah badan keagamaan yang lain yang berpakaian kekuasa-an yang serupa. Pembentukan patung ini adalah pekerjaan binatang itu yang kemunculannya secara damai dan kerjanya yang halus men-jadikannya sebuah simbol yang sangat menonjol bagi Amerika Seri-kat. Di sinilah ditemukan patung dari kepausan. Ketika gereja-gereja di negeri ini bersatu dalam butir-butir iman yang mereka pegang ber-sama, mereka akan mempengaruhi Negara untuk memaksakan pe-rintah-perintah mereka dan mempertahankan lembaga-lembaga me-reka, maka Amerika Protestan akan membentuk sebuah patung hirarki Roma. Kemudian gereja yang benar akan dihujani dengan aniaya, sebagaimana halnya umat Tuhan di masa lalu. Hampir setiap abad dihiasi dengan contoh-contoh apa yang dapat dilakukan oleh kedengkian dan sikap fanatik di bawah seruan untuk melayani Tuhan dengan melindungi hak-hak Gereja dan Negara. Gereja-gereja Pro-testan yang telah mengikuti langkah Roma dengan membentuk persekutuan dengan kekuatan-kekuatan dunia telah menyatakan suatu keinginan yang sama untuk membatasi kebebasan hati nurani. Di abad ke-17 ribuan orang pendeta yang tidak mau berkom-promi menderita di bawah pemerintahan Gereja Inggris. Aniaya sela-lu menyertai pilihan keagamaan pada pemerintahan-pemerintahan sekuler. “- 4 Spirit of Prophecy, 277:02 (1884 Great Controversy). 

4. PATUNG DIBENTUK SEBELUM PENUTUPAN PINTU KASIHAN

 

1 – Patung itu terbentuk sebelum penutupan pintu kasihan.—“Tuhan telah menunjukkan kepada saya dengan jelas bahwa patung binatang itu akan dibentuk sebelum penutupan pintu kasihan; kare-na ini adalah ujian besar bagi umat Tuhan, yang melaluinya nasib kekal mereka akan ditentukan.”-2 Selected Messages, 81:0. 

5. PATUNG TERBENTUK KETIKA HUKUM HARI MINGGU DIBERLAKUKAN

Patung yang mewakili sebuah badan keagamaan yang berpa-kaian kekuasaan sipil (SR 381), dan mewakili satu bentuk Protes-tantisme yang sesat (GC 445). Patung itu terbentuk dengan perse-kutuan antara gereja dan negara (GC 443). Pemeliharaan hari Minggu adalah penyembahan kepada patung dan binatang itu (GC 449; TM 133). Patung itu terbentuk ketika pemeliharaan hari Minggu menjadi penyembahan patung binatang itu (GC 449). Pemberlakuan pemeliharaan hari Minggu di Amerika Serikat akan menjadi pembentukan patung binatang (GC 449). Perintah hukum hari Minggu akan memaksakan penyembahan binatang (4T 251). Perintah hukum hari Minggu akan menuntut semua orang untuk menyembah patung tersebut (5T 525).

1 – Patung itu akan terbentuk ketika secara bersama-sama ge-reja-gereja memilih keyakinan-keyakinan keagamaan yang dipegang bersama, dan memaksa pemerintah federal untuk menuntut ketaatan kepada keyakinan-keyakinan tersebut.—“Melalui binatang pertama ini dinyatakan gereja Roma, sebuah badan keagamaan yang berpa-kaian kekuasaan sipil, yang memiliki wewenang untuk menghukum semua pelanggar. Patung binatang menyatakan sebuah badan ke-agamaan yang lain yang berpakaian kekuasaan yang serupa. Pem-bentukan patung ini adalah pekerjaan binatang itu yang kemunculan-nya secara damai dan kerjanya yang halus menjadikannya sebuah simbol yang sangat menonjol bagi Amerika Serikat. Di sinilah dite-mukan patung dari kepausan. Ketika gereja-gereja di tanah ini bersa-tu dalam butir-butir iman yang mereka pegang bersama, akan mem-pengaruhi Negara untuk memaksakan perintah-perintah mereka dan mempertahankan lembaga-lembaga mereka, maka Amerika Protes-tan akan membentuk sebuah patung dari hirarki Roma. Kemudi-an gereja yang benar akan dihujani dengan aniaya, sebagaimana halnya umat Tuhan di masa lalu.”-Story of Redemption, 381:2-382:0.

“Ketika gereja-gereja utama di Amerika Serikat, bersatu dalam butir-butir ajaran yang dipegang bersama, mereka akan mempenga-ruhi negara untuk memaksakan perintah-perintah mereka dan untuk mempertahankan lembaga-lembaga mereka, maka Amerika Protes-tan akan membentuk patung dari hirarki Roma, dan hukuman sipil terhadap para pelanggar akan menjadi akibatnya.” –Great Contro-versy, 445:1.

2 – Pemberlakuan pemeliharaan hari Minggu oleh kaum Pro-testan kepada anggota gereja ADALAH penyembahan kepada bi-natang itu. Namun pemberlakuan pemeliharaan hari Minggu oleh pemerintah yang dipaksa oleh kaum Protestan terhadap rakyat adalah penyembahan binatang itu DAN patungnya.

“Pemberlakuan pemeliharaan hari Minggu oleh gereja-gereja Protestan adalah pemberlakuan penyembahan kepada kepausan—yaitu binatang itu. Maka orang-orang, yang memahami pengakuan hukum keempat, memilih untuk memelihara Sabat palsu gantinya Sabat yang benar, adalah memberi pengakuan kepada kekuasaan yang memerintahkan hukum itu. Namun dalam tindakan pemaksaan kewajiban keagamaan itu sendiri oleh kekuasaan sekuler, gereja-gereja itu sendiri membentuk patung binatang; oleh karenanya pem-berlakuan pemeliharaan hari Minggu di Amerika Serikat akan menjadi pemaksaan penyembahan binatang dan patungnya.” –Great Contro­versy, 448:3-449:0. 

6. PEMBENTUKAN PATUNG AKAN MEMBAWA KEPADA KESESATAN NASIONAL DAN KEHANCURAN NASIONAL

1 – Hukum hari Minggu akan menghasilkan kesesatan na-sional.—“Hukum-hukum yang memaksakan pemeliharaan hari Ming-gu sebagai Sabat akan membawa suatu kesesatan nasional dari prinsip-prinsip republikanisme yang telah menjadi dasar pendirian negara ini. Agama kepausan akan diterima oleh para penguasa, dan hukum Tuhan akan ditiadakan.”-7 Manuscript Releases, 192.

2 – Hukum itu akan memutuskan ikatan Amerika dengan kebenaran, dan akan berarti penolakan terhadap prinsip-prinsip Undang-undang Amerika Serikat.—“Melalui perintah yang memak-sakan lembaga kepausan yang melanggar hukum Tuhan, bangsa kita sendiri akan memutuskan hubungan sepenuhnya dari kebenar-an. Ketika Protestantisme akan merentangkan tangannya ke sebe-rang teluk untuk meraih tangan kekuasaan Roma, ketika ia akan men-jangkau jurang yang dalam untuk bertepuk tangan dengan spiritualis-me, ketika, di bawah pengaruh persatuan tiga kekuatan ini, negara kita akan menghapuskan setiap prinsip dalam Undang-undang Da-sarnya sebagai sebuah  pemerintahan Protestan dan republik dan akan membuat ketetapan untuk mengembangkan kepalsuan dan khayalan kepausan, maka kita akan mengetahui bahwa saatnya telah tiba bagi pekerjaan Setan yang penuh keajaiban dan bahwa saat akhir telah dekat. “-5 Testimonies, 451:1.

3 – Hukum hari Minggu akan membawa kepada sebuah ke-sesatan nasional, yang pada akhirnya membawa kepada kehan-curan nasional.—“Ketika gereja-gereja Protestan akan bergabung dengan kekuatan sekuler untuk mempertahankan sebuah agama yang palsu, untuk menentang agama yang karenanya para pendahu-lu mereka menderita aniaya yang terkejam; ketika negara akan menggunakan kekuatannya untuk memaksakan perintah-perintah dan mempertahankan lembaga-lembaga gereja—maka Amerika Pro-testan telah membentuk sebuah patung bagi kepausan, dan akan ada suatu kesesatan nasional yang hanya akan berakhir dengan ke-hancuran nasional. “-7 Bible Commen­tary, 976 /1:4.

“Ketika bangsa kita, dalam dewan-dewan perundangannya, akan memberlakukan hukum-hukum untuk memasung hati nurani manusia dalam hal hak-hak beragama mereka, memaksakan peme-liharaan hari Minggu, dan memberlakukan kekuatan penekan terha-dap orang-orang yang memelihara Sabat hari ketujuh, hukum Tuhan, dalam segala kehendak dan tujuannya, diabaikan di negeri kita ini, dan kesesatan nasional akan diikuti oleh kehancuran nasional. “-7 Bible Commentary, 977 /1:2.

“Ketika gereja-gereja Protestan akan mencari dukungan dari kekuatan sekuler, dan oleh karenanya mengikuti teladan gereja yang telah sesat itu, untuk menentang apa yang oleh karenanya para pen-dahulu mereka telah mengalami aniaya yang terkejam, maka akan ada suatu kesesatan nasional, yang hanya akan berakhir dengan kehancuran nasional.” –4 Spirit of Pro­phecy, 410 (1884).

4 – Kesesatan nasional akan menjadi suatu tanda bahwa kehancuran nasional akan tiba.—“Pada saat kesesatan nasional inilah ketika, demi melaksanakan kebijakan Setan, para penguasa di negeri ini akan menempatkan diri mereka di sisi manusia durhaka itu. Barulah kemudian cawan dosa itu penuh. Kesesatan nasional adalah tanda bagi kehancuran nasional. “-2 Selected Messages, 373:0.

5 – Kehancuran nasional akan mengikuti dengan cepat.—“Kaum Protestan akan bekerja terhadap para penguasa negeri ini untuk membuat hukum-hukum untuk mengembalikan kekuasaan yang telah hilang dari manusia durhaka itu, yang duduk di bait Tuhan, yang menyatakan dirinya  bahwa ia adalah Tuhan. Prinsip-prinsip Ka-tolik Roma akan berada di bawah pengawasan dan perlindungan ne-gara. Kesesatan nasional ini akan segera diikuti oleh kehancuran na-sional. Pemerintah-pemerintah Protestan akan mencapai suatu lin-tasan yang asing. Mereka akan dipertobatkan kepada dunia. Mere-ka juga akan, dalam keterpisahan mereka dari Tuhan, bekerja untuk menjadikan kepalsuan dan kesesatan terhadap Tuhan sebagai hu-kum negara.”- Review, 15 Juni 1897.

6 – Cawan dosa yang penuh akan menjadi akibatnya.—“Orang-orang Amerika Serikat pernah menjadi umat yang berkenan bagi Tuhan; namun ketika mereka menghalangi kebebasan beraga-ma, mengalahkan Protestantisme, dan memberi dukungan kepada lembaga kepausan, maka cawan kesalahan mereka akan menjadi penuh, dan ‘kesesatan nasional’ akan dicatat di dalam buku-buku surga.”-Review, 2 Mei 1893.

“Maka kesesatan ini akan menjadi suatu tanda bagi kita bahwa batas kesabaran Tuhan telah berakhir, dan bahwa cawan kejahatan bangsa kita telah penuh.” –5 Testimonies, 451.

7 – Kesesatan itu akan menjadi satu tanda istimewa bahwa akhir dari masa pencobaan telah dekat.—“Sebagaimana penge-pungan oleh bala tentara Roma adalah suatu tanda bagi para murid tentang kehancuran Yerusalem yang akan segera terjadi, demikian-lah juga kesesatan ini akan menjadi suatu tanda bagi kita bahwa ba-tas dari kesabaran Tuhan telah berakhir, dan bahwa cawan kejahat-an bangsa kita telah penuh, dan bahwa malaikat belas kasihan akan pergi, tidak akan pernah kembali.” –5 Testimo­nies, 451:1-2.

8 – Kemudian Tuhan akan bekerja bagi umatNya.—“Ketika hukum Tuhan telah ditiadakan, dan kesesatan telah menjadi dosa na-sional, Tuhan akan bekerja demi umatNya.” –Review Ex­tra, 24 De-sember 1889. 

7.  BAGAIMANA MENGHINDARKAN DARI PENYEMBAHAN BINATANG DAN PATUNGNYA

1 – Ini adalah masalah yang teramat penting.—“Penghakiman yang amat mengerikan yang dijatuhkan terhadap penyembahan bi-natang dan patungnya, akan menuntun semua orang untuk mem-pelajari nubuatan dengan seksama untuk mengerti apa tanda bina-tang itu, dan bagaimana mereka menghindarkan agar tidak meneri-manya.” –Great Controversy, 594:2.

2 – Ketika ujian itu tiba, akankah kita menuruti hukum-hukum Tuhan, atau kepentingan-kepentingan kita sendiri dan hukum-hukum manusia?—“Jikalau kita adalah hamba-hamba Tuhan yang sejati, tidak perlu ada pertanyaan di dalam pikiran kita apakah kita akan me-nuruti hukum-hukum Tuhan atau mempertimbangkan kepentingan-kepentingan pribadi kita yang sementara. Jikalau orang-orang yang percaya akan kebenaran tidak dipelihara oleh iman mereka di hari-hari yang damai ini, apakah yang akan memegang mereka ketika uji-an besar tiba dan perintah dikeluarkan terhadap orang-orang yang tidak menyembah patung binatang dan menerima tanda binatang di dahi dan tangan mereka? Masa yang khidmat ini tidak terlalu jauh. Gantinya menjadi lemah dan bimbang, umat Tuhan harus mengum-pulkan kekuatan dan keberanian bagi masa kesukaran.”-4 Testimonies, 251:1.

3 – Kemenangan terhadap binatang dan patungnya hanya-lah bagi orang-orang yang menurut kepada Tuhan dan memeli-hara SabatNya yang kudus.—“Dan ketika [sesaat sebelum Keda-tangan Kedua, suara Tuhan berkata, untuk menyelamatkan umatNya dan] berkat-berkat tanpa henti diberikan kepada orang-orang yang memuliakan Tuhan dengan menguduskan hari SabatNya, ada satu seruan kemenangan yang keras terhadap binatang dan patungnya.”­ Early Writings, 286:0.

          4 – Kita tidak boleh menghormati hari Minggu.—“Kita harus bersikap tegas bahwa kita tidak akan menghormati hari pertama sebagai Sabat, karena itu bukanlah hari yang diberkati dan diku-duskan oleh Yahwe, dan dengan menghormati hari Minggu kita menempatkan diri kita di sisi si penipu besar itu… Ketika hukum Tuhan telah ditiadakan dan kesesatan menjadi sebuah dosa nasio-nal, Tuhan akan bekerja demi umatNya.” – 9 Selected Messages, 388:3, 5.

Catatan: Sebuah pelajaran tentang apa yang harus dilakukan oleh umat Tuhan pada hari Minggu selama krisis terdapat dalam ba-gian awal dari bab “Seruan Nyaring” dalam buku ini.

 

8.  KITA SEKARANG HARUS BERUSAHA MENGALAHKAN HUKUM-HUKUM HARI MINGGU

1 – Hukum hari Minggu tidak terelakkan.—“Cepat atau lam-bat hukum-hukum hari Minggu akan disahkan.”-Last Day Events, 128:4.

2. Cegahlah bahaya ini.—“Adalah kewajiban kita untuk mela-kukan segala hal dalam kemampuan kita untuk mencegah bahaya yang mengancam… Suatu tanggung jawab besar diberikan kepada pria dan wanita yang penuh doa di seluruh negeri ini untuk memohon agar Tuhan menghalaukan awan gelap kejahatan ini, dan memberi-kan beberapa tahun kasih karunia untuk bekerja bagi Tuhan kita.” –Last Day Events, 126:3.

3 – Bekerjalah dengan tekun.—“Orang-orang yang sekarang memelihara hukum-hukum Tuhan perlu bertindak agar mereka mem-peroleh bantuan istimewa yang hanya Tuhan saja yang dapat mem-berikan kepada mereka. Mereka harus bekerja dengan lebih tekun untuk menunda selama mungkin bencana yang mengancam ini. ” –Last Day Events, 126:1-127:0.

4 – Jangan berdiam diri.—“Umat Tuhan yang memelihara hu-kum-hukum Tuhan janganlah berdiam diri pada saat ini seolah-olah mereka dengan penuh rasa syukur menerima keadaan ini.”-7 Bible Commentary, 975/1 :1.

5 – Berdoalah dengan tulus.—“Kita tidak sedang melakukan kehendak Tuhan jikalau kita duduk berdiam diri, tidak melakukan apa-apa untuk menjaga kebebasan hati nurani. Doa terus menerus harus dinaikkan ke surga agar bencana ini  dapat ditunda hingga kita menyelesaikan pekerjaan ini, yang telah begitu lama diabaikan. Biar-lah ada doa yang paling tulus dan kemudian biarlah kita bekerja selaras dengan doa-doa kita.”- 5 Testimonies, 714:0.

6 – Berikanlah peringatan tentang hukum-hukum hari Ming-gu yang akan segera datang.—“Ada banyak orang yang merasa nyaman, yang masih tertidur. Mereka berkata, ‘Jikalau nubuatan te-lah meramalkan pemberlakuan pemeliharaan hari Minggu, maka hu-kum itu pastilah akan diterapkan,’ dan dengan kesimpulan ini mereka duduk menunggu dengan tenang akan peristiwa itu, menghibur diri mereka sendiri dengan pemikiran bahwa Tuhan akan melindungi umatNya di masa kesukaran. Namun Tuhan tidak akan menyela-matkan kita jikalau kita tidak berusaha melakukan pekerjaan yang telah diberikan oleh Tuhan sebagai tanggung jawab kita.

“Sebagai penjaga-penjaga yang setia anda harus melihat pe-dang itu datang dan memberikan peringatan, bahwa pria dan wanita tidak lagi dapat berjalan dalam ketidakpedulian yang seharusnya mereka hindari jikalau mereka mengenal kebenaran. ” –Last Day Events, 127:3-4.

7 – Jangan mendukung orang-orang yang menekan kebe-basan beragama.—“Kita tidak dapat bekerja untuk menyenangkan manusia yang akan menggunakan pengaruh mereka untuk menekan kebebasan beragama dan memberlakukan aturan-aturan yang mene-kan untuk memimpin atau memaksa sesama manusia untuk memeli-hara hari Minggu sebagai hari Sabat. Hari pertama bukanlah hari yang harus dihormati. Ini adalah sebuah sabat palsu, dan anggota keluarga Tuhan tidak boleh berpartisipasi dengan orang-orang yang meninggikan hari ini dan melanggar hukum Tuhan dengan mengin-jak-injak hari SabatNya. Umat Tuhan tidak boleh memberi suara untuk mendudukkan orang-orang seperti itu di dalam jabatan, karena ketika mereka melakukannya, mereka mengambil bagian bersama mereka dalam dosa-dosanya, yang mereka lakukan ketika memegang jabatan. “- Fundamentals of Christian Education, 475:2.

8 – Tekankanlah tentang pentingnya penurutan akan hukum Tuhan.—“Saya sungguh-sungguh berharap bahwa sangkakala itu akan memberikan suara yang pasti sehubungan dengan gerakan hu-kum hari Minggu. Saya kira bahwa yang terbaik bagi kita adalah jika-lau di dalam tulisan-tulisan kita tentang keabadian hukum Tuhan ha-rus mendapatkan perhatian istimewa… Sekarang kita harus melaku-kan usaha terbaik kita untuk mengalahkan hukum hari Minggu ini.” –­Counsels to Writers, 97:1, 98:1. 

LAMPIRAN DARI BUKU LAST DAYS

 

BAGIAN 1 – HUKUM HARI MINGGU NASIONAL

Bahan berikut ini diambil dari buku kami tentang manuskrip yang tidak diterbitkan, berjudul “The Last Days,” dan merupakan se-bagian dari bahan terbaik dari tulisan tersebut tentang topik-topik dalam bagian ini.

HUKUM HARI MINGGU NASIONAL

 

Hukum-hukum Yang Memaksakan Hari Minggu sebagai Sa-bat Membawa kepada Kesesatan Nasional di Amerika Serikat.—“Setiap kesalahan tampaknya akan diterima oleh suatu kelompok orang-orang yang meniadakan hukum Tuhan. Ada sebuah krisis di depan orang-orang yang menerapkan suatu kebijakan sempit. Para penguasa negeri ini akan menempatkan diri mereka di atas Pencipta dunia yang agung ini. Pengakuan-pengakuan akan sabat palsu akan dikemukakan, dan para penguasa dan orang-orang akan menerap-kan prinsip dengan kebijakan sempit. Sabat palsu, yaitu hari pertama, akan diterima, dan para penguasa akan bersatu dengan manusia durhaka itu untuk mengembalikan kekuasaannya yang telah hilang. Hukum-hukum yang memaksakan pemeliharaan hari Minggu sebagai Sabat akan membawa kepada suatu kesesatan nasional dari prinsip-prinsip republikanisme, yang dengan dasar inilah negara ini didirikan. Agama kepausan akan diterima oleh para penguasa, dan hukum Tuhan akan ditiadakan.”- Manuscript 39, 1906, hlm.1-2. {The Law of God, disalin 1 Mei 1906).  [lihat juga: 7BC 412.]

 

KELUAR DARI KOTA-KOTA

Saatnya tiba ketika umat Tuhan harus hidup dalam kelom-pok-kelompok kecil jauh dari kota-kota.- “Karena bala di hari-hari terakhir akan dicurahkan kepada penduduk dunia, yang telah menun-jukkan penghinaan yang nyata terhadap hukum Tuhan. Umat Tuhan harus berusaha menjangkau orang-orang di dunia, mengabarkan ke-benaran sebagaimana yang terdapat dalam FirmanNya. Namun saat-nya akan tiba ketika mereka harus berpindah menjauh dari kota-kota dan hidup sendiri dalam kelompok-kelompok kecil saja.

Orang-orang yang memilih untuk tetap tinggal di kota-kota harus mengalami bencana-bencana yang akan datang.-“Jikalau umat kita menghargai petunjuk Tuhan, mereka akan pindah ke luar kota, sehingga mereka tidak akan merasakan sakit karena pemandangan yang penuh pemberontakan, dan oleh karenanya anak-anak mereka tidak akan rusak oleh kejahatannya. Orang-orang yang memilih untuk tetap tinggal di kota-kota, dikelilingi oleh rumah-rumah orang yang tidak percaya, harus mengalami bencana-bencana yang akan menimpa mereka…

Alasan bahwa ada perlindungan bagi Sanitarium-sanitarum kita di kota-kota bukanlah alasan yang diilhamkan oleh Tuhan.—“Saatnya tidak terlalu jauh ketika setiap kota akan ditimpa oleh ba-la-bala dari Tuhan. Orang-orang yang menganggap bahwa perlin-dungan akan diberikan [bagi sanitarium-sanitarium kita] di kota-kota yang bergolak akan memberikan suatu keuntungan besar, adalah ti-dak menggunakan penalaran secara  bijaksana. Dalam hal ini pena-laran mereka tidak diilhamkan oleh Tuhan. Manusia tidak boleh ter-lalu percaya kepada hikmat mereka yang terbatas.” –Manuscript 41, 1902, hlm. 3-4, 10-11. (Lokasi Sanitarium di Southern California, ” 14 Maret  1902).

Inilah saatnya untuk meninggalkan kota-kota.-“Inilah saat-nya bagi umat kita untuk membawa keluarga mereka dari kota-kota ke tempat-tempat yang lebih sepi, jikalau tidak, maka banyak orang-orang muda, dan banyak orang-orang yang telah tua, yang meletakkan kepercayaan mereka dalam kemampuan mereka sendiri, akan terperangkap dan diambil oleh musuh. “-Letter 5,1903, hlm. 7r. (Kepada A. G. Da­niells, 5 Januari 1903.) [Lihat juga: OHC 85, 132; TMK 351.]

Alat-alat yang digunakan oleh Setan sedang bekerja di ko-ta-kota yang padat.-“Setan sedang sibuk bekerja di kota-kota yang padat. Pekerjaannya akan tampak dalam kekacauan, pertentang-an, dan perselisihan antara pekerja dan pemilik modal, dan ke-munafikan yang masuk ke dalam gereja-gereja. Nafsu daging, keangkuhan mata, pertunjukan kecintaan diri, penyalahgunaan kekuasaan, kekejaman, dan kekuatan yang digunakan untuk me-maksa orang bersatu dengan perkumpulan-perkumpulan dan serikat-serikat,–yang mengikat mereka sendiri dalam ikatan yang siap untuk dibakar dalam api besar di hari-hari terakhir,–kesemuanya ini adalah pekerjaan setan.Manuscript 139, 1903, hlm. 5-6. (The Message in Revelation, 23 Oktober 1903). [Lihat juga: 7BC 410, 421-2; Ev 26; UL 310.]

Malaikat-malaikat jahat ada dalam setiap huru-hara yang menghasut manusia untuk melakukan tindakan kekerasan.- “Tidak ada teori ilmiah yang dapat menjelaskan barisan pekerja iblis yang mantap di bawah kepemimpinan Setan. Dalam setiap huru-hara, para malaikat jahat sedang bekerja untuk mendorong manusia melakukan perbuatan-perbuatan kekerasan. Setan tampaknya telah mengambil kontrol terhadap pikiran manusia, pembunuhan, perampokan, kejahatan dalam segala bentuknya, menyatakan kepe-mimpinan musuh besar jiwa-jiwa itu.

Kekejaman manusia akan mencapai puncaknya sehingga Tuhan akan menyatakan DiriNya.- “Di zaman Nuh, kekejaman me-menuhi bumi; dan Kristus mengatakan kepada kita bahwa demikian-lah juga di hari-hari terakhir. Sejarah dunia yang telah tua ini akan berulang. Kekejaman dan sikap menantang manusia akan men-capai puncaknya sehingga Tuhan akan menyatakan DiriNya dalam kebesaranNya. Segera kejahatan dunia ini akan mencapai batasnya, dan sebagaimana di zaman Nuh, Tuhan akan mencurahkan hukumanNya.

Ketika kejahatan berada pada puncaknya, Tuhan akan ber-ada dekat di sisi kita.- “Akan tetapi bahkan ketika kejahatan berada pada puncaknya, kita boleh mengetahui bahwa Penolong kita berada dekat di sisi kita.” ­Letter 250, 1903, hlm. 3-4. (Kepada J. E. White, 16 Nov­ember  1903).

Akan menjadi sangat sulit bagi orang-orang Advent untuk tetap berada di kota-kota.- “Keadaan-keadaan sekarang sedang meningkat di kota-kota, yang akan menjadikan sangat sulit bagi orang-orang dalam iman kita untuk tetap berada di sana. Maka akan menjadi suatu kesalahan besar untuk menginvestasikan uang untuk pendirian usaha bisnis di kota-kota. Kota-kota akan menjadi sema-kin memburuk dan memburuk. Di dalamnya akan terdapat per-tengkaran dan pertumpahan darah, dan pada akhirnya mereka akan didatangi oleh gempa bumi. Bangunan-bangunan akan dihempaskan ke bawah dan akan dimakan oleh api dari surga.”

BAGIAN 2 – PATUNG BINATANG

PATUNG BINATANG

Akan tampak seolah-olah bahwa pemerintahan neraka te-lah dipindahkan dari neraka ke bumi.-“Dua kelompok yang diben-tuk untuk melaksanakan kekhidmatan hari-hari terakhir akan dikenal sebagai kelompok pemelihara hukum-hukum Tuhan dan kelompok pelanggar hukum Tuhan, yang kedua adalah diilhami oleh iblis dan para malaikatnya. Tampaknya seolah pemerintahan neraka telah di-pindahkan dari neraka ke bumi.”-Letter 60, 1893, hlm. 2. (Kepada I. D. Van Horn, 20 Juli 1893). [Lihat juga-TMK 346.]

Kecabulan Rohani dengan Menginjak-injak Hukum-hukum Tuhan, Umat Tuhan tetap Setia kepadaNya, meskipun dengan ta-ruhan Kematian.- “Babilon dinyatakan sedang memegang sebuah cawan anggur di tangannya, anggur yang menyebabkan segala bangsa mabuk. Bangsa-bangsa melakukan percabulan rohani de-ngan memisahkan dirinya dengan Tuhan dan menginjak-injak hu-kum-hukumNya. Akan tetapi ada sebagian orang yang tetap setia kepada persekutuan mereka kepada Yahwe. Yohanes melihat umat Tuhan yang setia, dan ia berseru, “Yang penting di sini ialah ketekun-an orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepa-da Yesus.” (Wahyu 14:12). Masa ketika orang-orang kudus hidup adalah sebuah masa pencobaan bagi orang-orang yang menolak un-tuk menerima tanda  binatang, namun melaluinya para orang kudus menyatakan kesabaran mereka. Mereka tetap berpegang teguh da-lam iman, bahkan meskipun keteguhan mereka harus dibayar dengan nyawa mereka.” –Manuscript 16, 1899, hlm. 1-6, 10-11. (The Word for This Time,” 20 Febru­ari 1900).

BERUSAHA MENCEGAH HUKUM HARI MINGGU

Bahaya dari sikap santai terhadap masalah hari Minggu.-“Ada banyak orang yang merasa nyaman, yang tertidur. Mereka ber-kata, “Jikalau nubuatan telah meramalkan pemberlakuan pemelihara-an hari Minggu, hukum itu pastilah akan diberlakukan,” dan dengan kesimpulan ini, mereka duduk dengan tenang menunggu peristiwa tersebut, menghibur diri mereka sendiri dengan pemikiran bahwa Tuhan akan melindungi umatNya pada masa pencobaan. Namun Tuhan tidak akan menyelamatkan kita, jikalau kita tidak berusaha un-tuk melakukan pekerjaan yang telah dipercayakan oleh Tuhan kepa-da kita. Kita  harus ditemukan sebagai tentara-tentara yang berjaga dengan setia, jikalau tidak maka Setan akan memperoleh keuntung-an, yang sudah menjadi kewajiban kita untuk menghalanginya.” –Manuscript 18, 1888, hlm. 2, 3, 5-19, 13. (Religious Liberty (Kebebas-an Beragama), tanpa tahun. Sebagian diterbitkan dalam  Review and Herald, Ex­tra, 24 Desember 1889). [Lihat juga Ev hlm. 198; 3SM hlm. 388-389.]

Orang-orang yang tetap tinggal di kota-kota akan dituntut untuk memelihara hari-hari raya.-“Kota-kota harus diberi pekabar-an. Orang-orang yang hidup di dalamnya harus diperingatkan tentang apa yang ada di hadapan kita. Biarlah waktu dan sarana diperguna-kan dengan bijaksana. Perhatikanlah bahwa engkau tidak dapat melakukan penyampaian pekabaran kebenaran masa kini di jalan raya dan jalanan kecil di kota-kota, namun janganlah menempatkan keluarga-keluargamu di kota, dan jangan melakukan bisnis di sana. Jikalau engkau melakukan demikian, di masa depan engkau akan di-tuntut untuk menurut kepada pemeliharaan berbagai hari raya. Para penjaga akan ditempatkan untuk mencari kesempatan menangkap setiap keluhan terhadap umat pemelihara hukum Tuhan. Setan akan melaksanakan kuasa dan permusuhannya, dan tekanan akan menja-di akibatnya. Semakin besar suatu kota, semakin besar tekanan-nya.”­ Manuscript 76,1905, hlm. 2-5. (“The Work in Melbourne (Peker-jaan di Melbourne), [Australia],” 29 Juni 1905). [Lihat juga: CG 66-67; CL 12-13,29; PM 185-186; 2SM 355, 357.]

Kecuali jikalau Tuhan membukakan jalan secara positif, sa-rana-sarana tidak boleh diinvestasikan dalam bangunan-ba-ngunan di kota-kota.- “Segera setelah ini, saya ditunjukkan bahwa khayal tentang bangunan-bangunan di Chicago, dan penarikan sara-na dari umat kita untuk mendirikannya, dan kehancurannya, adalah pelajaran berharga bagi umat kita, yang memberi peringatan kepada mereka agar tidak menginvestasikan sebagian besar dari sarana mereka dalam bangunan di Chicago dan kota-kota lain, kecuali jika-lau pemeliharaan Tuhan secara positif membukakan jalan dan secara jelas menunjukkan kewajiban untuk membangun atau membeli, se-suai kebutuhannya, dalam memberikan pekabaran peringatan. Peri-ngatan serupa diberikan tentang bangunan di Los Angeles. Berulang-ulang saya telah diperintahkan bahwa kita tidak boleh menginves-tasikan sarana dalam pendirian bangunan-bangunan mahal di kota-kota.” –Manuscript 33, 1906, hlm. 2, 3, 5, 6, (The Chicago Work, 20 Maret 1906). [Lihat juga: MM 304-6.]

Bangunan-bangunan yang didirikan dengan perhitungan Ilmiah, yang dianggap tahan akan kehancuran, akan mengalami nasib seperti Bait Suci.-“Manusia akan terus mendirikan bangunan-bangunan mahal, yang menghabiskan jutaan uang. Perhatian khusus akan diberikan terhadap keindahan arsitektur dan kekuatannya, dan ketahanan bangunannya, namun Tuhan telah memerintahkan manu-sia bahwa meskipun terdapat pameran akan ketahanan dan kema-halannya, bangunan-bangunan ini akan menerima nasib seperti bait suci di Yerusalem.

“Saya diperintahkan untuk menyampaikan pekabaran bahwa kota-kota, yang penuh dengan pelanggaran dan dosa hingga pun-caknya, akan dihancurkan dengan gempa bumi, dengan api dan dengan banjir. Seluruh dunia akan diperingatkan bahwa ada Tuhan yang akan menunjukkan wewenangNya sebagai Tuhan. Alat-alatNya yang tidak kelihatan akan menyebabkan kehancur-an, penderitaan dan kematian. Semua kekayaan yang ditimbun tidak akan berarti apa-apa. Kendati pemeliharaan secara ilmiah di-lakukan manusia untuk melindungi bangunan-bangunan dari kehan-curan, satu sentuhan dari Penguasa yang Agung dan Benar itu akan menjadikan sia-sia segala milik berhala yang telah ditempatkan seba-gai pameran kebesaran dan pemandangan. Sarana-sarana manusia akan sia-sia.”­ Manuscript 35, 1906, hlm. 5, 8-11. (The Judg­ments of God (Penghakiman Tuhan), kutipan, 27 April 1906). [Lihat juga: 7BC 20, 33, 219; Ev 27.]

Penghukuman Tuhan terhadap para pelanggar akan sema-kin menyakitkan.- ”Tuhan tidak secara tiba-tiba menghancurkan para pelanggar dan menghancurkan seluruh bangsa, namun Ia akan menghukum kota-kota dan tempat-tempat di mana manusia menye-rahkan dirinya menjadi milik alat-alat setan. Secara keras kota-kota akan ditangani, akan tetapi mereka tidak akan dihukum secara eks-trim dalam kemuakan Tuhan, karena beberapa jiwa akan menghin-darkan diri dari khayalan musuh, dan akan bertobat dan dipertobat-kan, sementara sebagian terbesar orang akan menumpuk kemurka-an hingga tiba hari kemurkaan. “-Manuscript 35, 1906, hlm. 5, 8-11. (The Judg­ments of God (Penghakiman Tuhan), kutipan, 27 April 1906). [Lihat juga: 7BC 20, 33, 219; Ev 27.]

Kota-kota akan dihancurkan dengan gempa bumi, api, ban-jir dan halilintar.- “Di masa depan kota-kota pasti akan merasakan akibat-akibat mengerikan dari bencana gempa bumi, dan kebakar-an. Kota-kota akan dihancurkan oleh banjir dan halilintar. [Keluarlah] dari kota-kota, itulah pekabaran saya pada saat ini.”

Tempatkanlah lembaga-lembaga kita bermil-mil menjauh dari kota-kota besar.- “Yakinlah bahwa panggilan ini adalah bagi umat kita untuk menempatkan diri bermil-mil menjauh dari kota-kota. Janganlah mendirikan lembaga-lembaga di kota-kota, namun carilah tempat-tempat di pedesaan. Seruannya adalah “Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, (2 Korintus 6:17). Suasana di kota-kota adalah berpolusi. Biarlah se-kolah-sekolahmu didirikan jauh dari kota-kota, di mana industri perta-nian dan lainnya dapat dilakukan.

Ketika sebuah kota dihancurkan, jangan berdomisili kem-bali di kota itu.- “Tuhan memanggil umatNya untuk berdomisili jauh dari kota-kota, karena pada jam yang tidak engkau duga, api dan be-lerang akan dicurahkan dari langit ke atas kota-kota ini. Penghukum-an ke atas mereka adalah sebanding dengan dosa-dosa mereka. Ke-tika sebuah kota dihancurkan, janganlah umat kita menganggap ini sebuah masalah ringan, dan mengira bahwa mereka mungkin, jikalau kesempatan baik ada, membangun rumah-rumah mereka sendiri di kota yang sama.” –Letter 158,1906, hlm. 1-4 (Kepada Dr. H. Kress dan istri, 10 Mei 1906).

Gempa bumi seperti gempa bumi San Fransisko akan teru-lang di tempat-tempat lain.- “Sementara kita mendekati penutupan sejarah bumi ini, kita akan melihat peristiwa-peristiwa kehancuran San Fransisko berulang di tempat-tempat lain…

Kejahatan dalam wataknya yang paling memberontak dila-kukan di kota-kota.- “Perkara-perkara ini menyebabkan saya mera-sa sangat khidmat, karena saya mengetahui bahwa hari penghakim-an ada di depan kita. Penghakiman-penghakiman yang telah datang adalah sebuah peringatan, tetapi bukan penyelesaian dari hukuman akan datang ke kota-kota  yang jahat. Kota-kota kita adalah tempat-tempat yang paling mengerikan, yang di dalamnya dipraktekkan se-gala jenis dosa dan kejahatan dalam wataknya yang paling membe-rontak. Nama Tuhan sangat tidak dipermuliakan.” –Letter 154, 1906, hlm. 3-7. (Kepada J. E. White dan istri, 12 Mei 1906).

Penghakiman-penghakiman dari Tuhan akan turun.-“Peng-hakiman-penghakiman dari Tuhan tentu akan turun kepada semua pelanggar. Gempa bumi yang mengerikan yang telah terjadi di San Fransisko akan diikuti dengan manifestasi lainnya dari kekuasaan Tuhan. HukumNya telah dilanggar. Kota-kota telah menjadi terpolusi oleh dosa.” – Manuscript 61 a, 1906, hlm. 1,3. (“God’s Judgments on the Ci­ties (Penghakiman-penghakiman Tuhan atas kota-kota), ” 3 Juni 1906).

Sebuah Contoh tentang masa mendatang.-“Tuhan mengizin-kan perkara-perkara itu dinyatakan sehingga orang-orang yang mem-bacanya akan lari. Kota San Fransisko adalah sebuah contoh dari apa yang akan terjadi kepada seluruh dunia. Penyuapan yang jahat, penyalahgunaan sarana, transaksi bohong di antara manusia yang memiliki kekuasaan untuk menghindarkan dari kesalahan dan menghukum orang yang tidak bersalah—seluruh kejahatan ini mengisi kota-kota lain di atas bumi, dan menjadikan dunia ini sebagaimana di hari-hari sebelum Air Bah.” – Letter 230, 1907, hlm. 2-3. (kepada J. E. White dan istri, 22 Juli 1907). [Lihat juga: 7BC 228-9; SD 228.]

Tempat-tempat yang aman di wilayah pedesaan di peda-laman bagi sanitarium dan sekolah, karena kota-kota menjadi semakin rusak,dan perjalanan akan menjadi semakin berbahaya. – “Kristus akan segera datang, dan Setan mengetahui bahwa waktu-nya sudah sempit. Sementara kita mendekati penutupan waktu, kota-kota akan menjadi semakin korup, dan semakin tidak layak menjadi tempat-tempat untuk mendirikan pusat-pusat pekerjaan kita. Bahaya perjalanan akan meningkat, kekacauan dan kemabukan akan berlimpah; dan, jikalau ada tempat-tempat  di wilayah-wilayah pegunungan di pedalaman, di mana akan sulit bagi kejahatan kota-kota untuk masuk, biarlah umat kita memperoleh tempat-tem-pat seperti itu untuk sanitarium-sanitarium dan sekolah-sekolah lan-jutan kita.

Bumi menjadi semakin korup; kebebasan beragama ham-pir tidak dihormati.- “Di hari-hari sebelum Air Bah, segala jenis hi-buran diciptakan untuk menggiring pria dan wanita agar lupa dan berbuat dosa. Sekarang ini, Setan bekerja dengan ketekunan, agar keadaan-keadaan jahat yang sama akan berlangsung, dan bumi akan menjadi semakin korup. Kebebasan beragama hampir tidak akan dihormati oleh orang-orang yang mengaku Kristen, karena banyak dari mereka tidak memahami perkara-perkaran rohani…

Sebagian orang harus tetap tinggal di kota-kota untuk me-nyampaikan pekabaran kita, namun pekerjaan ini akan semakin  berbahaya.- “Di saat seperti ini, orang-orang yang berusaha memeli-hara hukum-hukum Tuhan harus mencari tempat-tempat sepi menja-uh dari kota-kota. Sebagian orang harus tetap tinggal di kota-kota un-tuk memberikan pekabaran peringatan yang terakhir, namun ini akan semakin berbahaya.

Pindah ke bukit-bukit dan gunung-gunung tidak boleh di-pandang sebagai penderitaan besar.-“Jangan menganggap seba-gai sebuah penderitaan besar bahwa engkau harus pergi ke bukit-bukit dan gunung-gunung, namun carilah tempat-tempat sepi di mana engkau dapat sendirian bersama Tuhan, dan belajar kehen-dak dan jalanNya…

Manfaat rohani dari hidup di pedesaan.-“Janganlah meng-anggap sebuah kekurangan ketika engkau dipanggil untuk mening-galkan kota-kota dan pindah ke tempat-tempat di pedesaan. Di sana telah menunggu berkat-berkat yang limpah dari Sang Pencipta, de-ngan mempelajari karya tanganNya, tanpa engkau sadari engkau akan diubahkan kepada citra yang sama.” –Manuscript 85, 1908, hlm. 1-5. (“Cooperation Between Schools and Sanitariums (Kerjasa-ma antara Sekolah dan Sanitarium),” 30 Juni 1908). [Lihat juga: CL 13-14; SD 127; 2SM 355-356.]

SERIKAT-SERIKAT PEKERJA

Wahyu 18 menunjukkan bagaimana kekuatan-kekuatan du-nia sepenuhnya akan menyerahkan dirinya kepada kejahatan.-“Gambar yang mengerikan ini [Wahyu 18:1-8] yang digambarkan oleh Yohanes untuk menunjukkan bagaimana kekuatan-kekuatan du-nia sepenuhnya akan menyerahkan dirinya kepada kejahatan, harus-lah menunjukkan kepada orang-orang yang menerima kebenaran, betapa berbahayanya bagi mereka berhubungan dengan perkumpul-an-perkumpulan rahasia atau bergabung bersama mereka dengan cara apapun dengan orang-orang yang tidak memelihara hukum-hu-kum Tuhan.”-Manuscript 135, 1902, hlm. 3-6, 9. (“Instruction to the Church, ” 31 Oktober 1902). [Lihat juga: 7BC 424,429; UL 318.]

Jikalau kita bergabung dalam badan dan serikat-serikat, kita akan menjadi seperti dunia.-“Orang-orang jahat sedang ber-ikatan dalam ikatan-ikatan, ikatan badan-badan, serikat-serikat, per-satuan-persatuan. Janganlah kita berurusan apapun dengan organi-sasi-organisasi ini, Tuhan adalah Penguasa kita, Pemerintah kita, dan Ia memanggil kita untuk keluar dari dunia dan mengasingkan diri.” –Manuscript 71, 1903, hlm. 4, 5, 12. (“To Every Man His Work,” sebuah pidato kepada  California Medical Missionary and Benevolent Association, 18 Juni 1903).

TERIKAT KE DALAM IKATAN-IKATAN

Setiap orang akan menyatakan Tabiat yang ditumbuhkan-nya. – “Sementara tabiat bertumbuh, pria dan wanita akan menentu-kan sikap mereka; karena berbagai keadaan yang harus mereka ha-dapi akan menyebabkan mereka menyatakan roh yang mendorong mereka bertindak. Setiap orang akan menyatakan tabiat dari ikatan-ikatan yang mengikat mereka. Gandum sedang dikumpulkan bagi pe-nampi surgawi… Umat Tuhan yang sejati sekarang sedang memi-sahkan diri, dan lalang sedang diikat dalam ikatan-ikatan untuk diba-kar. Posisi yang pasti akan diambil.” Letter 12, 1892. hlm. 3, 9, 10. (Kepada S. N. Haskell, 22 Agustus 1892). [Lihat juga-7ABC 356-357; AH 472-473, 476; WM 76. 105, 166.] 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *