[AkhirZaman.org] Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan pelaku serangan teror di New York hari ini, Rabu (1/11), beraksi sendirian.
Teror terjadi ketika sebuah truk dikendarai di jalur sepeda West Side Highway, dekat World Trade Center, dan menghantam sejumlah orang.
Delapan orang tewas akibat serangan itu, sementara 11 lainnya luka-luka. Polisi masih belum mengungkapkan secara resmi identitas pelaku.
Namun, dua sumber dari penegak hukum menyebut pelaku aksi mematikan itu teridentifikasi sebagai Sayfullo Habibullaevic Saipov.
Sebelumnya, sejumlah sumber dari penegak hukum lain mendeskripsikannya sebagai laki-laki berusia 29 tahun asal Uzbekistan yang datang ke Amerika Serikat pada 2010.
Hanya beberapa jam setelah serangan, Cuomo dan Wali Kota Bill de Blasio tampak berjalan antara Parade Halloween New York City yang tampaknya tetap dilangsungkan meski baru saja terjadi sebuah insiden.
“Semua bukti menyiratkan dia bekerja sendiri,” ujar Cuomo kepada CNN. “Yang biasa disebut sebagai sindrom lone wolf.”
Saipov yang ditembak oleh petugas polisi kini sudah melewati operasi, kata seorang sumber lain. Sebelum dioperasi, ia sempat berbicara dengan petugas, kata sumber itu. Hanya saja, tidak ada informasi soal apa yang dikatakan Saipov.
Menurut Komisioner Polisi James P O’Neill, kejadian bermula pada 3.05 waktu setempat, saat pelaku mulai menabraki sejumlah pejalan kaki dan pengendara sepeda di sepanjang jalan.
Truk kemudian bertabrakan dengan bus sekolah di Chamber Street, di mana dua orang dewasa dan dua anak-anak terluka.
Setelah tabrakan, pelaku kemudian keluar dari mobil dengan menghunus dua senjata. Polisi yang ditugaskan pertama kali langsung berkonfrontir dan menembaknya di bagian perut.
Pelaku kemudian dibawa ke rumah sakit. Polisi menyita senapan paintball dan pellet darinya.
“Identitas subjek tidak dirilis untuk saat ini, menunggu penyelidikan yang masih berjalan.”
https://goo.gl/faK5uc
Peristiwa teror ini bila kembali terjadi, yang telah menewaskan beberapa orang serta telah melukai sebahagian orang lainnya. Jika kita mendalami peristiwa ini, mungkin sesuatu yang biasa saja seperti teror tabrakan, ada yang meninggal, ada yang terluka. Namun berapa dari kita dapat memahami perasaan duka yang dalam dari keluarga para korban-korban, akan terasa kesedihan yang dalam dari peristiwa ini. Tentunya akan menimbulkan efek kejahatan yang lain; misalnya saja keluarga korban akan merasa dendam dan berkeinginan untuk membalas dendam. Inipun sudah menimbulkan kejahatan.
Firman Tuhan memberi menasehatkan dalam 1Petrus 4:15,16 “Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau. Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.”
Ezr.th