“Maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut TUHANlah yang mengatakannya” (Yesaya 58:14).
[AkhirZaman.org] Saya mendapat penglihatan. . . .
Saya melihat bahwa kita merasakan dan menyadari hanya sedikit tentang pentingnya hari Sabat, kepada apa yang kita belum sadari dan ketahui tentang pentingnya dan mulianya hari Sabat itu.
Saya melihat bahwa kita belum mengetahui apa artinya melintasi puncak bukit-bukit di bumi dan memiliki pusaka Yakub. Tetapi apabila penyegaran dan hujan akhir datang dari hadirat Tuhan dan kemuliaan kuasa-Nya maka kita akan mengetahui apa artinya memiliki pusaka Yakub dan melintasi puncak bukit-bukit di bumi. Barulah kita akan melihat hari Sabat itu lebih banyak dalam kepentingan dan kemuliaannya. Tetapi kita tidak akan melihatnya dalam semua kemuliaan dan kepentingannya sebelum perjanjian damai dibuat dengan kita atas suara Allah, dan pintu-pintu gerbang mutiara Yerusalem Baru terbuka lebar beringsut ke belakang di atas engsel-engselnya yang gemerlapan dan suara merdu Yesus yang senang dan bersukacita terdengar lebih merdu daripada musik manapun yang pernah terdengar ke telinga fana yang menyuruh kita masuk. (Saya melihat) bahwa kita memiliki hak yang sempurna dalam kota itu karena kita telah memelihara hukum-hukum Allah, dan surga permai adalah rumah kita, karena kita telah memelihara hukum-hukum Allah.—Letter 3, 1851.
Beberapa Sabat dengan keluarga White. [Battle Creek, Michigan] Sabat, 1 Januari 1859. Menghadiri kholbah, baptisan, dan pengurapan. ltu adalah mulainya tahun baru. Tuhan memberi James kebebasan pada petang hari Sabat berkhotbah tentang perlunya persediaan untuk baptisan, dan untuk ikut mengambil bagian dalam Perjamuan Tuhan. Banyak sukacita dalam jemaat. Pada saat jedah, semua menuju ke air, di mana tujuh pasang mengikuti Tuhan mereka dalam baptisan. ltu adalah saat yang penuh kuasa dan sukacita yang paling dalam. Dua saudari kecil yang berusia kira-kira sebelas tahun dibaptis. Yang satu, Cornelia C., berdoa di air supaya tetap tidak bercela dari dunia. Malam harinya gereja mengikuti teladan Tuhan dan mencuci kaki satu dengan yang lain, baru kemudian ikut serta mengambil bagian dalam Perjamuan Tuhan. Ada sukacita dan tangisan di rumah itu. Tempat itu menggetarkan hati, namun mulia, atas adanya hadirat Tuhan.—Manuscript 5, 1859.
(3SM 260, 261)