“Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari” (Mazmur 25:5).
[AkhirZaman.org] Saya melihat beberapa hal di Swiss yang saya pikir layak ditiru. Para guru sekolah-sekolah selalu pergi keluar dengan para murid mereka selagi mereka bermain, dan mengajarkan mereka bagaimana untuk menyenangkan diri mereka sendiri dan menekankan kembali setiap salah aturan dan tiap kekeliruan. Ini adalah suatu hukum yang tidak variabel, dan mencakup pada anak-anak dari yang berumur lima sampai lima belas tahun. Sebagai upah bagi perilaku yang baik dan kebiasaan-kebiasaan suka belajar maka para guru membawa keluar siswa-siswi dan mengadakan perjalanan yang panjang bersama mereka, meninggalkan sekolah lebih awal daripada yang biasanya. Saya menyukai hal ini; saya pikir akan kurang peluang bagi anak-anak untuk menyerah kepada pencobaan. Para guru kelihatannya mengikuti bidang-bidang olahraga anak-anak dan mengatur mereka. Dalam tiap cara saya tidak bisa menyetujui ide tentang anak-anak harus merasa bahwa mereka berada di bawah suatu ketidakpercayaan yang terus-menerus, dan harus dijaga, dan tidak bisa bertindak sebagai anak-anak. Tetapi biarlah para guru bergabung dalam kesenangan-kesenangan anak-anak ini, menjadi satu bersama mereka, dan menunjukkan bahwa mereka mau supaya anak-anak bahagia, dan hal ini akan memberikan keyakinan kepada anak-anak itu. Mereka bisa dikendalikan dengan kasih, bukan dengan suatu aturan yang kuat, keras dan kaku, untuk menyesuaikan mereka dalam cara makan mereka dan kesenangan-kesenanganya mereka.—-Letter 42, 1886.
Talenta sudah dipinjamkan kepada kita dalam kepercayaan, untuk digunakan dan ditingkatkan oleh penggunaannya Oh, jika para orangtua mau menyadari bahwa keluarga-keluarga di bumi adalah menjadi simbol keluarga surga. Jika mereka mau menyadari tanggung jawab mereka untuk memelihara rumah tangga maka mereka akan bebas dari setiap kerusakan dan kejahatan moral. Allah merancang bahwa kita akan memiliki yang lebih indah jauh di surga dalam keluarga kita daripada yang kita nikmati sekarang.
(3SM 228, 229)