“Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan”(Yakobus 5:14 ).
[AkhirZaman.org] Suatu kasus dihadapkan kepada saya tentang _ , seorang pendeta; delapan puluh mil jauhnya ia dipanggil, untuk mendoakan seorang saudari yang sakit yang menyuruh memanggil pendeta itu memenuhi pengajaran Yakobus.
Pendeta itu berdoa dengan sungguh-sungguh, dan saudari itu berdoa; ia percaya pendeta itu manusia dari Allah, seorang yang beriman. Para dokter telah menyerah, ia akan mati karena penyakit paru-paru. Namun ia sembuh. la bangun dan menyediakan makan malam, suatu hal yang tidak lagi dilakukannya selama sepuluh tahun. Sekarang pendeta itu keji, hidupnya bejat, namun ini adalah suatu pekerjaan besar. la mengambil semua kemuliaan itu untuk dirinya sendiri.
Kemudian pemandangan tersebut di atas lewat di hadapan saya. Saya melihat bahwa wanita itu adalah murid Kristus yang sejati; imannyalah yang membuat ia sembuh. Saya melihat doa mereka: Yang satu samar-samar, gelap, jatuh ke bawah; doa yang lain bercampur dengan terang yang kelihatannya seperti berlian, dan naik ke atas kepada Yesus dan la menyampaikannya kepada Bapa-Nya seperti dupa yang harum, dan suatu sinar terang segera dikirim kepada orang yang menderita itu dan ia dihidupkan dan dikuatkan di bawah pengaruh sinar terang itu. Malaikat itu berkata, Allah akan menghimpun setiap butir iman sejati yang sungguh-sungguh; seperti berlian itu semua akan dikumpulkan dan dengan pasti akan mendatangkan jawaban; dan Allah akan memisahkan yang indah dari yang najis. Walaupun ia lama bersama dengan orang munafik dan berdosa, namun ia akan dicari sampai ketemu. Walaupun ia bertumbuh subur dengan orang jujur untuk sementara waktu seperti pohon teluk yang hijau, namun waktunya akan tiba bilamana kebodohannya akan dinyatakan, dan ia akan kebingungan.—Letter2, 1851.
Kita tahu beberapa contoh tentang manusia yang berpenyakit di tengah umat-Nya dan di dalam diri mereka ada suatu kerinduan jiwa, mereka berdoa dengan “sangat tekun meminta kesembuhan dan mengira mereka memiliki hak menuntut janji itu, namun orang sakit itu meninggal. Tuhan yang melihat akhir dari permulaan, mengerti bahwa sekiranya la bekerja dengan kuasa-Nya untuk menyembuhkan, maka llahi akan disalah mengerti.
Sewaktu-waktu, penyembuhan tidak akan merupakan yang terbaik, apakah untuk sahahabat maupun jemaat, tetapi akan menghasilkan kegembiraan dan kefanatikan, membawa beberapa orang kepada kesimpulan bahwa gerakan hati adalah dasar iman kita. Satu-satunya jalan yang aman ialah mengikuti fikiran yang tertulis. Setelah engkau melakukan semua yang dapat engkau lakukan untuk orang yang menderita itu, tempatkan kasus itu di tangan Tuhan. Mungkin saja bahwa kematian akan menjadi kemuliaan bagi-Nya. Tuhan mengizinkan beberapa orang mati yang selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun berbaring dalam kesakitan. la melihat layak untuk mengistirahatkan umat-Nya yang menderita.—Manuscript 67, 1899.
(2SM 347, 348)