“Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. ” (Yesaya 53:3, 4).
[AkhirZaman.org] Yesus mengetahui kemegahan duniawi tidak berharga, dan la tidak menaruh perhatian kepada pamerannya. Dalam keagungan jiwa-Nya, ketinggian tabiat-Nya, kemuliaan prinsip-Nya, la jauh di atas mode-mode dunia yang sia-sia. Walaupun nabi melukiskan Dia sebagai yang “dihina dan dihindari orang; Seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan”
(Yesaya 53:3), la dapat diperhitungkan sebagai yang tertinggi di antara bangsawan di bumi. Lingkungan masyarakat manusia yang terbaik akan dapat menghormati-Nya, sekiranya la mau merendahkan diri untuk menerima kebaikan mereka, tetapi la tidak menginginkan pujian manusia, tetapi bergerak bebas terhadap semua pengaruh manusia. Kekayaan, jabatan, pangkat duniawi dalam segala keanekaragamannya dan perbedaan-perbedaan kebesaran manusia, semuanya hanyalah gelar kecil bagi-Nya, yang telah meninggalkan kehormatan dan kemuliaan surga, dan yang tidak memiliki kebesaran duniawi, tidak dimanja dengan kemewahan, dan tidak mengenakan perhiasan selain kerendahan hati.
Golongan rendah, yaitu mereka yang dibalut kemiskinan, yang kurang diperhatikan, dibebani dengan kerja keras, tidak dapat memperoleh alasan dalam kehidupan dan teladan-Nya yang akan memimpin mereka untuk mengira bahwa Yesus tidak mengenal kesusahan-kesusahan mereka, tidak mengenal tekanan lingkungan mereka, dan tidak dapat bersimpati dengan mereka dalam kekurangan dan kesusahan. Kerendahan hati-Nya yang sederhana setiap hari adalah sesuai dengan kerendahan kelahiran-Nya dan keadaan lingkungan. Anak Allah yang kekal, Tuhan kehidupan dan kemuliaan, turun dengan merendahkan diri kepada kehidupan yang paling rendah, sehingga tak ada orang dapat merasakan dirinya keluar dari hadirat-Nya. Ia membuat diri-Nya sendiri dapat didatangi semua orang. la tidak memilih beberapa orang yang disukai untuk bergaul dengannya lalu mengabaikan semua yang lain. Adalah mendukakan Roh Allah apabila konservatisme menutup manusia dari sesamanya manusia, teristimewa apabila konservatisme itu terdapat di antara mereka yang mengaku sebagai anak-anak-Nya.