“Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Matius 11:28).
[AkhirZaman.org] Yang paling penting ialah bahwa setiap manusia yang dilengkapi dengan kuasa akal budi harus mengerti hubungannya dengan Allah. Di sekolah-sekolah kita pekerjaan penebusan tidak dipelajari dengan cermat. Banyak dari antara mahasiswa tidak memiliki wawasan tentang apa artinya rencana keselamatan itu. Firman Allah dijanjikan demi keselamatan kita.
la yang tergugah dengan perasaan terhadap kekurangan kita mengundang kita: “Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan bebanKu pun ringan” (Matius 11:28-30).
Para pelajar, engkau selamat, dalam ketaklukan dan penurutan sempurna, hanya apabila engkau menghubungkan dirimu sendiri dengan Kristus. Kuk itu enak, karena Kristus yang membawa beratnya bilamana engkau mengangkat beban salib, itu akan menjadi ringan; dan salib itu bagimu adalah suatu janji hidup yang kekal. Adalah kesempatan masing-masing mengikut Kristus dengan senang hati, sambil berseru pada setiap langkah, “Kebaikan-Mu telah membuat aku besar“ (2 Samuel 22:36). Tetapi jikalau kita mau berjalan menuju ke surga, maka kita harus membawa firman Allah sebagai buku pelajaran kita. Di dalam firman llham kita harus membaca pelajaran kita hari demi hari.
Rasul Paulus mengatakan: “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, la telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi” (Filipl 2:5-10).
Perendahan diri manusia Yesus Kristus tidak dapat dimengerti oleh pikiran manusia; tetapi Keilahian-Nya dan keberadaan-Nya sebelum dunia dijadikan tidak pernah akan dapat diragukan oleh mereka yang percaya firman Allah. Rasul Paulus berbicara tentang penengah kita, Anak Allah yang tunggal, yang berada dalam keadaan mulia dalam bentuk Allah, panglima segenap pasukan surga, dan yang, ketika la menyelubungi Keilahian-Nya dengan kemanusiaan, mengenakan pada diri-Nya bentuk seorang hamba. Yesaya menyatakan: “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putra telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebut orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena la mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya” (Yesaya 9:5, 6).