“Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik” (Roma 7:12).
[AkhirZaman.org] Kepercayaan terhadap suatu kepalsuan tidak membuat Paulus menjadi seorang yang baik, lemah lembut, dan menyayangi. la adalah seorang fanatik agama, yang benar-benar gila menentang kebenaran mengenal Yesus. la pergi ke seluruh pelosok negeri, menyeret pria dan wanita, lalu menyerahkan mereka ke penjara.
Berbicara tentang hal ini, la mengatakan: “Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini; dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini. Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati, laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara” (Kisah 22:3,” 4).
Keluarga manusia berada dalam kesulitan oleh sebab pelanggaran mereka terhadap hukum Bapa. Tetapi Allah tidak meninggalkan orang berdosa sebelum la menunjukkan obat untuk dosa. Anak tunggal Allah telah mati supaya kita dapat hidup. Tuhan telah menerima korban ini demi keselamatan kita, sebagai pengganti dan jaminan kita, atas syarat bahwa kita menerima Kristus dan percaya padaNya. Orang berdosa harus datang dengan iman kepada Kristus, merangkul akan jasa-jasaNya, meletakkan dosa-dosanya di atas si penanggung Dosa, dan menerima pengampunan-Nya. Untuk pekerjaan inilah sehingga Kristus datang ke dalam dunia. Jadi kebenaran Kristus ditanamkan kepada orang berdosa yang bertobat dan percaya. la menjadi anggota keluarga raja, anak raja surga, waris Allah, dan ahli waris bersama Kristus.
Daud mengatakan: “Taurat Tuhan itu sempurna (Mazmur 19:8). “Sejak dahulu aku tahu dari peringatan-peringatanMu, bahwa Engkau telah menetapkannya untuk selama-lamanya’ (Mazmur 119:152). Dan Paulus menyaksikan: “Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik” (Roma. 7:12).
Selaku pemerintah agung semesta alam, Allah telah menetapkan hukum-hukum untuk pemerintahan bukan hanya terhadap semua makhluk hidup, tetapi juga terhadap semua pekerjaan alam. Segala sesuatu, apakah besar atau kecil, hidup atau tidak hidup, berada di bawah hukum-hukum tertentu yang tidak dapat ditiadakan. Tidak ada pengecualian terhadap peraturan ini; karena tidak ada yang telah dibuat oleh tangan llahi telah dilupakan oleh pikiran llahi. Tetapi sementara segala sesuatu yang di dalam alam diperintah oleh hukum alam, hanya manusia saja, sebagai makhluk yang cerdas, berkesanggupan mengerti akan tuntutan-tuntutannya, patuh kepada hukum moral. Hanya kepada manusia saja, mahkota ciptaan-Nya, Allah memberi kesadaran untuk menyadari tuntutan-tuntutan suci hukum llahi, dan hati yang sanggup mengasihinya sebagai yang kudus, benar, dan baik; dan dari manusia dituntut penurutan yang segera dan sempurna. Namun Allah tidak memaksanya untuk menurut; la dibiarkan sebagai agen moral yang bebas.