[AkhirZaman.org] Dalam perjanjian lama, kapanpun Tuhan mengeringkan sebuah sungai secara harafiah atau “membanjiri” musuh seperti Laut Merah atau Sungai Yordan, atau membanjiri musuh penyerbu (Yesaya 8:7-8)– itu selalu menunjukkan hukuman takdir bagi musuh-musuh umat Tuhan (Wahyu 16:12) bukanlah suatu perkecualian.
Penghukuman ini terjadi ketika, di awal penghukuman Ilahi, bangsa-bangsa dan pemimin-pemimpin politik tiba-tiba dan secara bersatu menarik persekutuan dan dukungan mereka terhadap babel. Mereka bahkan akan membenci dan menghinakan Babel. Inilah pemutusan tiba-tiba terhadap Babel, sehingga, dalam kemurahan Tuhan, akan menghancurkannya.
Wahyu 17, yang menjelaskan bala ke-enam dan ke-tujuh, menyatakan perpindahan yang mengejutkan dari dukungan penuh kesetiaan kepada Babel oleh para pengikut politiknya menjadi kebencian mutlak terhadap kepemimpinan rohaninya sebagai akibat dari penerangan dari Tuhan sendiri (ayat 17). Sungai-sungai Efrat (kerumunan orang banyak yang menganiaya) (ayat 15) tiba-tiba akan mengering. Ini mengacu kepada penarikan persekutuan, ketaatan, dan dukungan. Kekasih si pelacur sebelumnya, binatang dengan sepuluh tanduk, tiba-tiba akan menjadi musuhnya, dan akan menghancurkan dia sama sekali (ayat 16). Pembalikan yang tidak terduga dari persekutuan yang tidak kudus ini akan terjadi hanya pada jam ketika Babel menyerang umat yang sisa dari Mesias di akhir zaman (lihat wahyu 17:14; 12:17; 13:15).
Ketika Koresh mengeringkan sungai-sungai Efrat, jalan telah disiapkan bagi semua raja dari timur untuk memasuki ibukota Babel dan mengambil alih pemerintahan duniawinya. Maka tulisan pada dinding dalam pesta Belzasar digenapi. “Kerajaan tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia.” (Daniel 5:28)
Namun, nubuatan-nubuatan tentang kejatuhan Babel tidak terjadi secara lengkap dan menyeluruh ketika Koresh menakhlukkan Babel zaman dahulu atau ketika bangsa Israel (kemudian) kembali ke Yerusalem (Ezra 1:1-5). Tanda-tanda kosmis yang spektakuler dan kebinasaan Babel secara kekal akan digenapi hanya ketika Mesias secara pribadi terlibat dalam peristiwa itu sebagai prajurit kudus untuk menakhlukkan Babel, karena kejahatan-kejahatannya melawan Israel milik Tuhan telah “bertimbun-timbun sampai ke langit “ (Wahyu 18:5).
Kenyataan bahwa Kristus akan menurunkan penghukuman Ilahi dari bait suci surgawi atas Babel rohani (Wahyu 15-19) adalah lebih dari sekedar analogi yang tepat terhadap penakhlukan Koresh yang penuh kemenangan terhadap Babel zaman dahulu. Misi terakhir Kristus adalah untuk menggenapi tipe/lambang-lambang dan nubuatan-nubuatan itu yang berhubungan dengan pembebasan “Israel” dari tangan “Babel” dalam skala universal atau kosmik. Kedatangan Kristus tidak akan berasal dari suatu tempat di dunia ini, melainkan langsung dari takhta Tuhan di surga. Dari arah timur kosmik. Ini adalah kemuliaan kedatangan yang teragung yang pernah dinyatakan kepada dunia, pembebasan umat perjanjian Tuhan yang paling spektakuler yang pernah terjadi.
“Lalu aku melihat sorga terbuka : sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: “Yang Setia dan Yang Benar “, Ia menghakimi dan berpeperang dengan adil… Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih” (Wahyu 19:11-14).
Ketika Kristus raja kita akan muncul di langit sebelah timur, dengan awan putih besar sebagai kerta perang-Nya, Ia akan dikawal oleh “serombongan malaikat-malaikat kudus, dengan mahkota-mahkota yang terang dan berkilauan di atasnya kepala mereka,” semuanya mengendarai kuda putih. Kejatuhan Babel telah mempersiapakan jalan bagi kedatangan-Nya untuk turun dan mengambil alih pemerintahan Planet Bumi sebagai raja yang sah. Maka pernyataan Wahyu, pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.” (Wahyu 11:15).
Mahkotailah Dia dengan banyak mahkota Anak Domba di atas takhta-Nya; Dengarlah! Bagaimana nyanyian surga menenggelamkan semua nyanyian kecuali nyanyiannya! Bangunlah, jiwaku dan bernyanyilah Tentang Dia yang mati bagimu; Dan pujilah Dia Rajamu yang tak tertandingi Sepanjang kekekalan.
(untuk mempelajari lebih jauh siapakah Babel Modern Anda bisa membuka atau klik di http://akhirzaman.org/nubuatan/6225-gereja-yang-murtad-dilambangkan-sebagai-wanita-pelacur-di-buku-wahyu-2; http://akhirzaman.org/nubuatan/6232-misteri-babel-wanita-pelacur-di-buku-wahyu-2; http://akhirzaman.org/nubuatan/6253-gereja-yang-murtad-dilambangkan-sebagai-wanita-pelacur-di-buku-wahyu-3)