[AkhirZaman.org] Ketika mencapai usia remaja, banyak anak adopsi tampak memiliki lebih banyak masalah daripada yang seharusnya. Beberapa dari mereka bisa secara tiba-tiba berbalik menentang orang-orang yang menyelamatkan mereka beberapa tahun lalu, yaitu keluarga yang mengadopsi mereka. Mengapa demikian?
Kesadaran diri mulai tumbuh pada awal-awal masa remaja, maka anak-anak angkat mulai bergumul dengan pertanyaan “siapa” yang mengadopsi mereka saat ini dan “mengapa” — bahkan, demikian juga anak-anak yang diangkat sejak lahir. Perasaan terbuang terhadap ibu kandung mereka dapat muncul ke permukaan dan menambah kesan emosi remaja, yang digerakkan oleh pencarian jati diri, rasa dimiliki, dan kebenaran dalam hidup mereka.
Banyak anak angkat mempertanyakan identitas mereka yang sebenarnya selama masa remaja. Bagi orang tua angkat yang malu memiliki anak angkat, anak-anak remaja mereka mungkin akan menunjukkan kurangnya penghargaan yang besar dan mengejutkan, dan bahkan kebencian sesaat terhadap orang tua mereka. Jadi, pertanyaan jelas dari orang tua demikian ini adalah “Kesalahan apa yang sudah kami lakukan?” Jawaban saya kepada mereka dalam kebanyakan kasus adalah bahwa mereka tidak melakukan kesalahan apa pun.
Seperti setiap remaja, anak-anak angkat pun berusaha menemukan identitas mereka dan menerima diri mereka sendiri sebagaimana adanya. Mereka berusaha merasa nyaman dalam hidup mereka sendiri. Namun, anak-anak remaja yang diadopsi semakin terbeban untuk mencari tahu, “Mengapa ibu kandungku membuangku? Seperti apakah ibuku? Apa yang sebenarnya terjadi pada ibuku saat itu? Siapakah sebenarnya aku ini? Apakah ada sesuatu dalam diriku yang tidak bisa ia terima? Siapa dan di mana keluarga biologisku? Apakah aku mirip dengan ayahku? Apakah aku memiliki saudara kandung?”
Daftar pertanyaan di atas, ditambah dengan kebutuhan yang sangat besar akan rasa dimiliki, keingintahuan akan asal-usul, dan perasaan menjadi anak yang berbeda, dapat menjerumuskan anak ini ke dalam dunia yang penuh dengan perilaku yang tidak baik. Bahkan, pertanyaan-pertanyaan yang dipikirkan oleh anak ini akan semakin kompleks meskipun mereka dibesarkan dengan kasih sayang dan dukungan yang besar dari orang tua angkat mereka.
Beberapa alasan lain mengapa anak-anak adopsi bergumul dengan kenyataan:
1. Kehamilan yang Berisiko Tinggi
Beberapa anak adopsi terlahir dari kehamilan yang berisiko tinggi karena si ibu bermasalah dengan kecanduan alkohol atau obat terlarang, mengalami gizi buruk pramelahirkan, atau mungkin kurangnya peralatan medis yang memadai. Masalah-masalah tersebut mungkin tidak diketahui oleh keluarga yang mengadopsinya, atau bahkan oleh agen adopsi. Bahkan, jika mereka mengetahuinya, semua masalah itu sering kali diabaikan atau benar-benar dilupakan begitu anak adopsi tersebut tinggal di rumah. Akibat dari kehamilan berisiko tinggi adalah adanya kemungkinan anak memiliki perilaku hiperaktif (Attention Deficit Hyperactive Disorder/ADHD), ketidaknormalan secara psikis atau emosi, atau tindakan spontan yang ekstrem dan emosi yang labil. Efek-efek kehamilan berisiko tinggi ini biasanya tidak langsung muncul, namun akan semakin terlihat jelas seiring berjalannya waktu, dan mungkin akan mencapai titik klimaks.
2. Rasa Ingin Tahu yang Berkepanjangan
Anak-anak angkat juga bergumul dengan berandai-andai, alangkah bedanya hidup ini seandainya mereka tidak “dibuang” oleh orang tua kandung mereka. Berbagai pertanyaan berputar-putar di benak mereka, seperti “Siapa namaku sebenarnya? Gen apa yang akan saya turunkan kepada anak-anak saya, yang tidak saya ketahui? Di mana kedua orang tuaku saat ini? Bagaimana hidup saya akan berbeda jika seandainya orang tua sayalah yang merawat saya? Bagaimana kehadiran saya di keluarga yang mengadopsi saya memengaruhi anak-anak biologis mereka, apakah kehadiran saya mengganggu keluarga ini?”
3. Perayaan-Perayaan Tertentu Bisa Memicu Perilaku yang Sulit
Jika anak adopsi merasa begitu kehilangan identitas, maka orang tua angkat perlu memahami bahwa peringatan hari-hari tertentu seperti Hari Ibu, Hari Ayah, hari ulang tahun, atau perayaan-perayaan lain seperti penyerahan anak atau pembaptisan yang terbukti cukup sulit dilakukan. Perayaan-perayaan ini dapat memicu ledakan emosi ataupun perilaku sulit lainnya.
4. Apa yang Dapat Dilakukan oleh Orang Tua Angkat?
Perlu diingat bahwa tidak salah bagi remaja angkat jika bergumul dengan semua masalah tersebut, ataupun untuk meminta orang tua untuk tidak melakukan kesalahan yang mengakibatkan masalah perilaku pada remaja. Begitulah hidup. Sebaliknya, orang tua dapat melihat hal itu sebagai sebuah kesempatan untuk menanggapi seperti Kristus; tidak egois, seperti yang mereka lakukan saat menandatangani kesepakatan di agen adopsi dan membawa anak adopsi ke rumah.
“Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.”
1 Yohanes 3:1
Saya percaya bahwa Allah adalah otoritas tertinggi dalam adopsi. Dia menempatkan anak-anak dengan orang tua untuk alasan tertentu. Allah mungkin telah memberikan seorang anak kepada Anda karena Dia tahu, bahwa anak tersebut akan membutuhkan Anda dalam pergumulan semacam itu. Jadi, yakinlah bahwa Dia juga siap membantu Anda mengatasinya. Dan, sama seperti Dia, Bapa surgawi kita, yang telah memulihkan kita; demikianlah kita seharusnya mengasihi, mengasuh, dan memulihkan anak adopsi melalui kasih dan pengertian.
“Tetapi bagian TUHAN ialah umat-Nya, Yakub ialah milik yang ditetapkan bagi-Nya. Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya.”
Ulangan 32:9-10
Hanya dengan mengetahui bahwa perilaku sulit bukanlah sesuatu yang tidak biasa bagi anak adopsi selama masa remaja, maka orang tua akan tertolong untuk menghadapinya dengan benar. Jangan tersinggung! Ini bukan sebuah tamparan (meskipun Anda mungkin merasa tertempelak). Ini bukan pemberontakan remaja (meskipun bisa juga tercampur di dalamnya). Ini tidak berarti bahwa mereka tidak menghargai atau mengasihi Anda. Ini adalah sesuatu yang hanya dapat dipahami sepenuhnya oleh mereka, dan peran Anda adalah untuk terus mengasihi mereka selama menjadi orang tua mereka. Sebaliknya, jika kita meninggalkan peran itu atau berusaha “memperbaiki” masalah dengan “cara-cara tertentu” atau mengelak darinya, itu hanya akan menambah kebingungan anak adopsi remaja.
Lebih dari semua, yang dibutuhkan anak adopsi Anda adalah stabilitas keadaan di rumah, pengertian, dan waktu untuk menyelesaikan masalah-masalah ini, ditambah dengan kasih dan dukungan Anda. Mereka memerlukan Anda tetap teguh, sementara dunia mereka terbalik. Dan, yang terutama dari semua itu, saya percaya bahwa sidik jari Allah ada pada kehidupan setiap anak, termasuk pada setiap anak adopsi. Pemulihan berasal dari pengetahuan tentang berbagai tantangan unik si anak adopsi pada masa-masa remaja, dan itu akan menimbulkan perbedaan dalam respons kita.
“Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku… Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” Matius 25:34-36,40