“Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela” Wahyu 14 : 5
[AkhirZaman.org] Hanya mereka yang menerima meterai Allah yang hidup, yang akan menerima paspor melewati gerbang Kota Suci…. Meterai Allah yang hidup akan ditaruh hanya ke atas mereka yang memiliki karakter serupa dengan Kristus.
Sebagaimana lilin menerima cetakan meterai, begitu pula jiwa menerima cetakan Roh Allah dan mempertahankan gambar Kristus.
Banyak orang tidak akan menerima meterai Allah karena mereka tidak menuruti perintah-Nya atau menghasilkan buah kebenaran.
Orang banyak yang mengaku Kristen akan menemui kekecewaan pahit pada hari Allah. Mereka tidak memiliki meterai Allah yang hidup di dahi mereka. Dengan sikap suam-suam kuku dan setengah hati, mereka tidak menghormati Allah lebih daripada orang yang mengaku tidak percaya. Mereka meraba-raba dalam kegelapan, padahal mereka bisa berjalan di tengah terang Firman, di bawah tuntunan Dia yang tidak pernah salah….
Mereka yang akan dituntun Anak Domba ke tepi mata air kehidupan, dan yang air matanya akan dihapus oleh-Nya, kelak merekalah yang sekarang menerima pengetahuan dan pengertian yang dinyatakan dalam Alkitab, Firman Allah….
Kita tidak meniru manusia mana pun. Tidak ada manusia yang cukup bijak untuk menjadj teladan kita. Kita harus memandang Yesus Kristus, yang sempurna dalam kebenaran dan kesucian. Dia adalah pelopor dan penyempurna iman kita. Dialah pola manusia. Pengalaman-Nya adalah ukuran pengalaman yang harus kita capai. Karakter-Nya adalah model kita. Kalau begitu marilah kita alihkan pikiran kita dari kebimbangan dan kesulitan hidup ini, dan arahkan pada Dia, supaya dengan memandang kita bisa diubah menjadi serupa dengan Dia. Kita boleh memandang Kristus dengan maksud baik. Kita bisa dengan aman memandang-Nya; karena Dia amat bijaksana. Setelah kita memandang dan memikirkan Dia, maka Dia akan merbentuk di dalam batin, pengharapan kemuliaan.
Marilah kita berjuang dengan segenap kekuatan yang telah diberikan Allah kepada kita, untuk berada di antara seratus empat puluh empat ribu itu.