Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Galatia 6:7.
AkhirZaman.org: Dalam Hukum-hukum Allah di alam, dampaknya selalu mengikuti
dengan kepastian yang tidak pernah keliru. Penuaian akan memberikan kesaksian mengenai apa yang telah ditabur.
1.0 Menabur Benih
Setiap benih yang ditaburkan menghasilkan panen dari jenisnya sendiri. Begitu pula dalam kehidupan manusia; Kita semua perlu menabur kebaikan dari benih keibaan hati, simpati, dan kasih; karena Anda akan menuai berket dari apa yang Anda tabur.
Tujuan hidup manusia yang sebenarnya yaitu untuk menabur kebaikan. Sebab Setiap sifat mementingkan diri, cinta diri, harga diri, setiap tindakan pemanjaan diri, akan menghasilkan panen yang serupa.
Anda yang hidup untuk diri sendiri menabur untuk kedagingan, dan dari menabur kehidupan kedagingan Anda akan menuai kebinasaan.
Allah tidak membinasakan siapa pun. Setiap orang yang menabur benih kejahatan, akan menghancurkan dirinya sendiri. Setiap orang yang menahan nasihat hati nurani menabur benih ketidakpercayaan, dan ini akan menghasilkan panen yang pasti.
2.0 Menabur Kebaikan Menuai Berkat
Dengan menolak peringatan pertama dari Allah, Firaun di masa lalu menabur benih kebandelan, menuai keras kepala.
Roda kehidupan berputar bahwa setiap orang merupakan aktor dalam sejarah yang berperan menabur kebaikan di tempatnya dan menuai berkat dalam urusannya.
Karena pekerjaan besar Allah setelah rencana-Nya sendiri akan dilakukan oleh manusia yang telah mempersiapkan diri untuk mengisi posisi baik atau jahat.
Bertentangan dengan kebenaran, manusia menjadi alat ketidakbenaran. Tetapi manusia tidak dipaksa untuk mengambil tindakan ini. Anda tidak perlu menjadi alat ketidakbenaran, seperti yang perbuat oleh Kain.
3.0 Menabur dan Menuai
Manusia bertindak seturut kehendak kebebasan mereka sendiri, menabur dan menuai yang baik sesuai dengan karakter yang ditempatkan di bawah pemerintahan Tuhan atau karakter yang ditempatkan di bawah kekuasaan setan yang keras.
Setiap tindakan, setiap perkataan, adalah menabur benih yang akan menuai buahnya. Setiap kali berbuat kebaikan yang penuh perhatian, ketaatan, atau penyangkalan diri, akan berkembang biak dalam diri orang lain, dan melalui perbuatan itu pada orang lain lagi.
Hukum tabur tuai dari setiap tindakan iri hati, kedengkian, atau perselisihan adalah benih yang akan tumbuh di “akar kepahitan” (Ibrani 12:15), di mana banyak orang akan dicemarkan.
Teman-teman kawula muda yang terkasih, apa yang kamu tabur, itu juga yang akan kamu tuai. Sekarang adalah waktu menabur untuk Anda. Apa yang akan dipanen?
— The Faith I Live By, 155.1 – 8