Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap. [Maleakhi 3:6]
[AkhirZaman.org] Setia dan Benar. Berkenaan dengan kepribadian dan hak prerogatif Allah, di mana Dia berada, dan siapa Dia, ini adalah pokok bahasan yang tidak boleh Anda sentuh... Pribadi yang dalam kehidupan sehari-hari memiliki persekutuan paling terdekat dengan Allah, serta yang memiliki pengetahuan terdalam mengenai Allah, menyadari dengan sangat cermat ketidakmampuan manusia untuk menjelaskan mengenai Sang Pencipta.
Allah selalu begitu. Dia adalah AKU yang agung. Pemazmur menyatakan, “Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.” [Mazmur 90:2]. Ia adalah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung yang mendiami kekekalan. “Akulah Tuhan, Aku tidak berubah,” Dia menyatakan. Pada-Nya tidak ada sesuatu yang mengubah sifat-Nya, Allah adalah “...tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.” [Ibrani 13:8]. Allah tidak terbatas dan Maha Hadir. Tidak ada Kata-kata manusia yang dapat menggambarkan Kebesaran dan Keagungan Allah. —Medical Ministry, 92.
Di atas gangguan bumi Allah duduk bertahta; segala sesuatu terbuka untuk survei ilahi-Nya; dan dari keabadian-Nya yang besar dan tenang, Allah memerintahkan apa yang paling baik dilihat oleh pemeliharaan-Nya. —The Ministry of Healing, 417.
Allah tidak mengusulkan untuk dimintai pertanggungjawaban atas Jalan-jalan dan pekerjaan-Nya. Adalah demi kemuliaan-Nya untuk menyembunyikan tujuan-Nya sekarang; tetapi pada akhirnya mereka akan terungkap dalam arti pentingnya yang sebenarnya. Namun Allah tidak menyembunyikan kasih-Nya yang besar, yang menjadi dasar dari semua urusan-Nya dengan Anak-anak-Nya. —Redemption: or the Teachings of Christ, the Anointed One, 101.
Pelangi di sekeliling takhta adalah jaminan bahwa Allah itu benar.... manusia telah berdosa terhadap Allah dan tidak layak mendapatkan perkenanan-Nya; namun Dia sendiri telah memasukkan ke dalam bibir kita permohonan yang paling indah: “Ingatlah akan janji-Mu, janganlah hina kami; janganlah batalkan perjanjian-Mu dengan kami. Janganlah hina Yerusalem, tempat takhta-Mu yang mulia.” [Yeremia 14:21]. Dia telah berjanji pada diri-Nya sendiri untuk memperhatikan seruan Anda ketika Anda datang kepada-Nya untuk mengakui ketidaklayakan dan dosa Anda. Kehormatan takhta-Nya dipertaruhkan untuk penggenapan Firman-Nya kepada Umat-Nya. —Testimonies for the Church 8:23.
— The Faith I Live By, 42.1-6