[AkhirZaman.org]Muncul yang Lebih Ngeri dari Covid, Tokoh Agama Turun Tangan! Beberapa tokoh umat Kristiani dunia menyerukan kepada masyarakat dunia untuk bersatu dan bersiap menghadapi ancaman perubahan iklim yang diyakini lebih mengerikan dari pandemi Covid-19. Seruan itu disampaikan melalui sebuah deklarasi bersama.
Mengutip Guardians, deklarasi yang di motori pemimpin gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus, pemimpin spiritual gereja Ortodoks, Patriark Ekumenis Bartholomew, dan uskup agung Anglikan, Justin Welby itu menyebutkan bahwa masyarakat dunia harus mulai mendengarkan tangisan Bumi dan orang-orang miskin.
"Ini adalah momen kritis. Masa depan anak-anak kita dan masa depan rumah kita bersama bergantung padanya," ujar deklarasi bersama ini.
Mereka juga meminta agar seluruh masyarakat mulai peduli dengan kondisi dan situasi dunia saat ini dengan lebih bertanggung jawab atas kegiatan yang mereka lakukan. Maka itu, ketiga tokoh Kristiani ini memohon agar masyarakat mau berkorban demi masa depan dunia.
"Dunia sudah menyaksikan konsekuensi dari penolakan kita untuk melindungi dan melestarikan. Sekarang, pada saat ini, kita memiliki kesempatan untuk bertobat, berbalik dalam tekad, menuju ke arah yang berlawanan. Kita harus mengejar kemurahan hati dan keadilan dalam cara kita hidup, bekerja dan menggunakan uang, bukan keuntungan egois."
Sebelumnya gema perubahan iklim sudah mulai disampaikan oleh beberapa tokoh dunia. Terbaru, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut bahwa dunia saat ini sedang dalam kondisi yang sangat parah. Ini disampaikan kepada para korban Badai Ida di New York.
"Bencana-bencana ini tidak akan berhenti. Mereka hanya akan datang dengan frekuensi dan keganasan yang lebih banyak," ujar presiden asal Delaware itu beberapa waktu lalu.
"Kita harus mendengarkan para ilmuwan dan ekonom dan pakar keamanan nasional. Mereka semua memberi tahu kita ini kode merah."
Kondisi perubahan iklim akibat polusi global sendiri memang bukan isapan jempol belaka. Sebuah laporan dari Panel Antar pemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) menemukan bahwa dunia mungkin memanas hingga 1,5°C pada awal 2030-an. Kenaikan ini disebut sangat mengancam negara-negara kepulauan di Samudera Pasifik, termasuk Indonesia.
Selain itu, para peneliti ekologi dunia menyebut bahwa ada beberapa indikator perubahan iklim yang telah menembus batasan normal. Indikator tersebut yakni jumlah es yang mencair di kutub, kenaikan suhu permukaan laut, dan deforestasi.
Hal yang baik Ketika banyak pemuka agama mengarahkan pandangannya kepada sesuatu yang sedang terjadi di dunia ini. Doa-doa dilayangkan kepada Tuhan, serta memperbaiki pola hidup yang tidak benar.
Dunia ini sedang dalam kondisi krisis yang sangat luar biasa. Sayangnya krisis ini bukan hanya terjadi di alam saja, tetapi juga krisis secara moral serta rohani.
Baiknya umat manusia berdamai dengan Tuhan Allah secara benar serta memelihara alam ini dengan sebenar-benarnya. Sayangnya sesuatu yang terlihat seolah-olah benar belum tentu benar.
Seperti contoh Ketika Anda hendak memperbaiki hubungan dengan Tuhan, apakah Anda merasa cukup hanya dengan ibadah dan berdoa serta menjauhi semua Larangan-larangan-Nya, tanpa memahami dengan pasti apa yang menjadi kehendak Tuhan? Bisa jadi Anda merasa sudah cukup dengan melakukan semuanya itu, tetapi apakah benar seperti itu?
Oknum ke-Ilahian adalah Allah yang memang layak untuk disembah karena alam dan seisi dunia ini adalah hasil karya-Nya, termasuk manusia. Allah telah menentukan waktu penyembahan, satu hari yang Benar-benar Ia telah tunjukkan untuk melakukan penyembahan dan itu tertulis dalam kitab-Nya:
“Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.” [Kejadian 2:1-3].
Lalu kapankah hari Sabat yang Tuhan telah tunjuk?
“Dan sesudah ia menurunkan mayat itu, ia mengapaninya dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan mayat. Hari itu adalah hari persiapan dan sabat hampir mulai." Lukas 23:53,54.
Dengan kata lain, Kristus meninggal di hari persiapan sabat, lalu keesokan harinya adalah hari sabat dan semua beristirahat menurut hukum taurat (ayat 56), lalu di pasal 24:1-3 dinyatakan bahwa di hari minggu Pagi-pagi mereka membawa Rempah-rempah yang ditujukan untuk di bawa ke kuburnya Kristus, tetapi ketika mereka sampai di sana, kubur Yesus telah kosong.
Melalui jejak waktu yang telah diberikan Alkitab, maka Anda bisa mengambil kesimpulan, bahwa Sabat Tuhan Allah bukanlah hari Minggu, tetapi hari sebelum hari Minggu, yaitu hari Sabtu dan Anda dapat baca dalam kejadian 1 bahwa ketika diselesaikan perhari saat penciptaan selalu dikatakan, jadilah petang dan jadilah pagi baru di sana perubahan waktu di lakukan.
Hari sebelum Sabtu diambil petangnya adalah hari jumat sampai kepada hari sabtu di petangnya itulah perhitungan waktu yang digunakan Alkitab, dengan mengacu pada pergantian waktu saat masa penciptaan.
“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.” [Matius 5:17].
Dengan sangat jelas kedatangan Kristus maupun pengorbanan serta kematian-Nya bukanlah simbol bahwa hukum taurat dalam penyembahan Hari Sabat Tuhan telah selesai atau tidak berlaku atau di ubah ke hari yang lain, tetapi justru itu untuk menggenapinya.
Siapakah yang Anda sembah? Adakah Anda telah menyembah Allah dengan cara yang tepat serta waktu yang benar? Musuh kebenaran yang mengubah hukum dan waktu, Anda dapat temukan dalam kitab [Daniel 7:25].
“Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.” [Lukas 4:16].
Siapakah Anda? Apakah Anda umat Tuhan yang mengikuti jejak serta teladan Tuhan? Bila ya, maka kebiasaan Anda pun mengikuti kebiasaan Tuhan Yesus yang datang merayakan Sabat Tuhan sesuai dengan kebiasaan-Nya yaitu di hari Sabat Tuhan Allah seperti di atas.
AkhirZaman.org: Pelaku penembakan massal di tempat penitipan anak di Thailand dilaporkan menembak mati diri sendiri usai melancarkan aksinya yang menewaskan…
AkhirZaman.org: Satu kekacauan besar terjadi tumpahan minyak Deepwater Horizon [juga dikenal sebagai tumpahan minyak British Petroleum (BP)] adalah tumpahan minyak…