Karena sejak dunia diciptakan, tidak seorang pun pernah melihat atau mendengar adanya allah yang seperti Engkau, Allah kami, Allah yang bertindak untuk mereka yang menaruh harap kepada-Nya. Yesaya 64:4. (FAYH-1989).
[AkhirZaman.org] Banyak orang berharap untuk memahami Kemuliaan-kemuliaan masa depan dunia dan untuk memiliki Rahasia-rahasia abadi dibukakan kepada mereka, namun mereka telah Sia-sia. Perkara yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi Anak-anak kita.(Ulangan 29:29).
Pewahyu Agung itu telah membukakan pada kecerdasan kita banyak perkara yang adalah penting agar kita boleh memahami daya tarik-daya tarik surgawi dan mempunyai tanggung-jawab untuk memberikan balasan atas ganjarannya.
Ungkapan-ungkapan Yesus dalam hubungannya dengan Perkara-perkara surgawi adalah berasal dari suatu tabiat yang hanya pikiran spiritual yang dapat menghargainya. Khayalan boleh saja mengerahkan Kekuatan-kekuatannya yang paling tinggi agar dapat menggambarkan Kemuliaan-kemuliaan Surga, tetapi “apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” (1 Kor. 2:9).
Kecerdasan-kecerdasan surgawi semuanya di sekitar kita. Malaikat-malaikat terang menciptakan sebuah atmosfir Surgawi tentang jiwa, dengan mengangkat kita menuju yang tidak kelihatan dan yang abadi. Kita tidak bisa menyaksikan Bentuk-bentuk mereka dengan penglihatan alamiah; hanya dengan penglihatan spiritual kita bisa memahami Perkara-perkara surgawi. Kekuatan-kekuatan manusiawi kita akan dipadamkan oleh kemuliaan yang tidak terungkapkan dari Malaikat-malaikat terang itu.
Hanya telinga spiritual yang bisa membedakan keharmonisan Suara-suara Surgawi. Bukanlah rencana Kristus untuk membangkitkan Perasaan-perasaan melalui Gambaran-gambaran yang brilian. Dia telah mempersembahkan diri-Nya sendiri dengan Pembedaan-pembedaan yang cukup, jalan, kebenaran, dan kehidupan, sebagai Satu-satunya sarana di mana keselamatan harus diperoleh. Tak ada selain hal ini yang Sungguh-sungguh dituntut.
Dia dapat membawa jiwa manusia ke ambang pintu surga, dan melalui pintu yang terbuka itu menunjukkan kepada kita kemuliaan dari dalam jiwa tersebut mengalir memenuhi bait kudus Surga dan bersinar melalui Pintu-pintu gerbangnya; tetapi kita harus menyaksikannya dengan mata iman, bukan dengan mata alami. Dia tidak lupa bahwa kita adalah Agen-agen-Nya, yang harus mengerjakan pekerjaan-pekerjaan Allah di dalam dunia yang dibakar dan dirusak oleh kutukan. Adalah di dalam dunia yang diselubungi oleh kegelapan moral seperti pakaian kematian, di mana kegelapan menutupi bumi dan kekotoran menggelapkan umat manusia, agar kita harus berjalan di dalam terang surga.
-Maranatna