Sarah McBride Catat Sejarah, Jadi Transgender Pertama dalam Senat AS

senator

[AkhirZaman.org] Rakyat Amerika Serikat (AS) dalam pilpres 3 November tak hanya memilih antara Donald Trump dan Joe Biden sebagai presiden baru, warga AS juga menentukan para senator yang akan mewakili suara mereka di pemerintahan.

Salah satu senator dinyatakan memenangkan suara adalah Sarah McBride di negara bagian Delaware. Politikus itu resmi menjadi transgender pertama yang terpilih sebagai senator AS.

Terpilihnya Sarah sebagai senator membuatnya mencetak sejarah sebagai transgender terbuka pertama yang memiliki posisi tertinggi dalam politik AS.

Sarah berharap jika ia bisa menginspirasi sesama anak-anak transgender. “Saya harap hasil malam ini bisa membawa pesan kepada anak-anak muda transgender. Mereka bisa tidur (nyenyak setelah) mengetahui bahwa mimpi-mimpi dan kebenaran-kebenaran mereka tidak terbatas,” ungkapnya.

Wanita 30 tahun tersebut sudah tidak asing dengan dunia politik dan kepemimpinan. Sebelumnya ia pernah magang di Gedung Putih di masa kepemimpinan Obama. Aktivis LGBTQ tersebut juga sempat menjadi sekretaris pers untuk organisasi Human Rights Campaign.

Sedangkan di 2002, ia memutuskan untuk jadi transgender saat menjabat sebagai ketua mahasiswa American University. Sebagai seorang transgender dan aktivis LGBTQ, Sarah McBride mengaku ingin menjadi wakil dari kaumnya yang sering dijadikan candaan dalam komedi atau drama.

“Saya tahu seberapa besar dampaknya sebagai orang muda yang kesulitan mencari tempat di dunia. Ketika tumbuh di desa, tidak ada contoh sesuatu yang seperti ini,” tandas politisi Demokrat itu.

https://bit.ly/38gkrUg

Pengetahuan manusia mengenai Perkara-perkara materi dan rohani adalah berat sebelah dan tidak sempurna, oleh sebab itu banyak orang tidak mampu untuk mengharmoniskan pandangan ilmu pengetahuan mereka dengan pernyataan-pernyataan Alkitab. Banyak orang menerima hanya Teori-teori dan spekulasi-spekulasi sebagai fakta-fakta ilmiah, dan mereka pikir bahwa firman Allah harus diuji oleh pengajaran dari “apa yang disebut pengetahuan.” (1Timotius 6:20). Pencipta dan pekerjaan-Nya berada di luar jangkauan pemikiran mereka; dan oleh sebab mereka tidak dapat menerangkan hal ini dengan hukum alamiah, sejarah Alkitab dianggap sebagai tidak dapat dipercaya atau tidak memadai. Mereka yang meragukan kehandalan catatan-catatan Peijanjian Lama dan Perjanjian Baru, terlalu sering melangkah terlalu jauh, dan meragukan keberadaan atau eksistensi Allah, serta mengatakan bahwa kuasa yang kekal itu berasal dari alam. Setelah melepaskan jangkar mereka, maka mereka dibiarkan membentur batu karang ketidakpercayaan. (Kemenangan Akhir, hal. 548, pf.4)

“Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada TUHAN, yang tidak berpaling kepada orang-orang yang angkuh, atau kepada orang-orang yang telah menyimpang kepada kebohongan!” (Mazmur 40:5) 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *