[RH] Hukum Allah Tampak Di Langit

awan-awan

Langit memberitakan keadilan-Nya, sebab Allah sendirilah Hakim. Sela. Mazmur 50:6.

[AkhirZaman.org] Awan-awan menyisih dan langit yang berbintang kelihatan mulia yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata berbanding kontras dengan cakrawala berawan hitam dan tebal di sisi lain. Kemuliaan kota surgawi itu memancar dari pintu-pintu gerbangnya yang terbuka.

Di dalam kaabah akan terlihat bahtera perjanjian yang di dalamnya ditempatkan dua log batu itu, di mana tertulis hukum Allah. Kedua log batu ini akan dibawa dari tempatnya yang tersembunyi dan padanya akan terlihat Sepuluh Perintah yang dituliskan oleh jari Allah sendiri. Kedua log batu ini yang sekarang berada di dalam bahtera perjanjian akan menjadi sebuah kesaksian yang meyakinkan pada kebenaran dan tuntutan-tuntutan yang mengikat dari hukum Allah.

Pikiran dan hati yang melanggar kesucian menyangka bahwa mereka memiliki cukup kuasa untuk mengubah masa dan hukum milik Jehova; akan tetapi, perintah-perintah asli yang tertulis pada dua log batu itu tersimpan aman pada arsip di surga, di dalam bahtera Allah. Tak ada kuasa bumi yang memiliki kekuatan untuk mengambil kedua log batu itu dari tempat penyimpanannya yang suci di bawah kursi penuh rahmat itu.

Tampak di seberang langit sebuah tangan sedang memegang kedua log batu itu bersama-sama. Nabi itu berkata: “Surga akan menyatakan kebenarannya: sebab Allah sendiri adalah hakim.” Mazmur 50:6. Hukum yang suci itu, kebenaran milik Allah, yang dinyatakan di tengah-tengah guntur dan api dari Sinai sebagai panduan hidup, sekarang diungkapkan kepada manusia sebagai aturan penghakiman. Tangan itu membuka kedua log batu, dan terlihat aturan-aturan dari Kesepuluh Hukum itu, ditorehkan dengan sebuah pena api. Kata-katanya begitu jelas sehingga semua orang dapat membacanya. Memori dimunculkan, kegelapan takhyul dan ajaran sesat dihapus dari setiap pikiran, dan sepuluh hukum Allah itu, disajikan secara singkat, lengkap, dan penuh kewenangan pada pandangan semua penduduk bumi.

Adalah mustahil menggambarkan ketakutan dan keputusasaan dari orang-orang yang telah menginjak-injak persyaratan-persyaratan yang suci milik Allah itu …..

Musuh-musuh hukum Allah, dari para pendeta hingga bawahan mereka, telah memiliki sebuah konsepsi baru akan kebenaran dan kewajiban mereka. Terlambat bagi mereka untuk mengetahui bahwa Sabat perintah keempat itu adalah meterai Allah yang hidup.

-Maranatha

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *