[AkhirZaman.org] Jerman pada Kamis (10/9/2020) mengonfirmasi kasus pertama flu babi Afrika. Para ilmuwan menemukan flu babi ini pada babi hutan yang mati di dekat perbatasan Jerman-Polandia di timur negara bagian Brandenburg, kata Kementerian Pertanian Jerman yang dikutip kantor berita AFP. Flu babi Afrika sempat mewabah di negara-negara Asia pada 2018-2019 seperti Korsel, Korut, China, Vietnam, Filipina, dan Indonesia.
“Sayangnya, kecurigaan itu sudah terkonfirmasi,” ucap Menteri Pertanian Julia Kloeckner, setelah tadi malam menguji hewan yang mati itu. Kasus pertama flu babi ini dapat mengancam perdagangan daging babi di sana, dikarenakan “Negeri Bir” tersebut adalah produsen daging babi terbesar di Eropa. Produksinya sekitar 5 juta ton setiap tahun.
Flu babi Afrika termasuk mematikan di golongan babi hutan dan babi domestik, juga sangat menular tapi tidak berbahaya bagi manusia. Beberapa negara termasuk China mewajibkan impor dari negara-negara yang bebas flu babi. Daging babi dari Jerman baru-baru ini mengalami lonjakan permintaan dari China, setelah wabah flu babi di “Negeri Panda” menyebabkan jutaan babi dibunuh.
Ekspor dari Brandenburg akan dibatasi, kata Kloeckner, tetapi perdagangan daging babi dengan Uni Eropa akan berlanjut dari wilayah yang tidak terdampak virus ini.
Munculnya kasus pertama flu babi Afrika ini menambah kekhawatiran yang sudah dihadapi sektor produksi daging babi Jerman sebelumnya. Pabrik produksi daging terbesar di Jerman ditutup sementara pada Juni, setelah lebih dari 1.000 pekerja dinyatakan positif corona.
Flu babi Afrika tidak terkait dengan flu babi yang menewaskan lebih dari 18.000 orang di seluruh dunia pada 2009, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO). Sejak akhir 2019 beberapa kasus flu babi Afrika terdeteksi di Polandia barat, dan beberapa pengamat yakin hanya masalah waktu sebelum melewati perbatasan. Tindakan ketat telah diambil dalam beberapa bulan terakhir di Jerman, seperti penggunaan drone dan anjing pelacak yang dilatih untuk melacak bangkai babi hutan. Negara bagian Brandenburg bahkan mendirikan pagar listrik sepanjang 120 kilometer untuk mencegah babi hutan melintas.
Hanya ada sedikit hewan yang bebas penyakit. Banyak yang sudah sangat menderita karena menginginkan cahaya, udara bersih, dan makanan sehat. Ketika mereka digemukkan, mereka seringkali dikurung dalam kandang tertutup, dan tidak diizinkan untuk bergerak badan, dan menikmati sirkulasi udara yang bebas. Banyak hewan malang dibiarkan menghirup racun kotoran yang dibiarkan di dalam gudang dan kandang. Paru-paru mereka tidak bisa tetap sehat sementara menghirup udara kotor seperti itu. Penyakit sampai ke dalam hati, dan seluruh sistem hewan itu berpenyakit. Mereka dibunuh, dan disiapkan untuk pasar, dan orang-orang makan sebebasnya dari makanan hewani yang beracun ini. Banyak penyakit disebabkan dengan cara ini. Tetapi orang-orang tidak bisa diyakinkan bahwa daging yang mereka makanlah yang telah meracuni darah mereka, dan menyebabkan penderitaan mereka. Banyak yang mati karena penyakit yang sepenuhnya oleh makan daging, namun dunia tampaknya tidak semakin bijak…. Makanan daging bekerja dengan pasti terhadap sistem tubuh, namun orang yang bersangkutan untuk sementara tidak menyadarinya.— H. to L., Bab. I, hlm. 59.
Babi disiapkan untuk dijual di pasar meskipun sementara wabah penyakit sedang menimpa mereka, dan daging mereka yang beracun telah menyebarkan penyakit menular, dan angka kematian yang besar menjadi akibatnya.— H. to L ., Bab. I, hlm. 60.
Daging yang dimakan sedang melakukan kerjanya, karena daging itu berpenyakit.— U. T., 30 Agustus 1896.
Daging yang mereka makan itu berpenyakit, dan seluruh sistem tubuh mereka jadi kotor dan rusak.— U. T., 30 Agustus 1897.
Kematian disebabkan oleh makan daging berlebihan yang pada saat akhir sudah busuk.— U. T ., 5 November 1896
Apa yang kita makan dan minum mempunyai satu pengaruh yang penting terhadap hidup dan tabiat kita, dan umat-umat Tuhan harus menyelaraskan kebiasaan makan dan minum mereka kepada hukum-hukum alam. Kita harus merasakan tanggung jawab kita kepada Allah di dalam segala perkara ini. Penurutan kepada undang-undang kesehatan harus dijadikan sebagai satu bahan untuk dipelajari dengan sungguh-sungguh, oleh karena kebodohan yang disengaja dalam hal ini adalah dosa. Masing-masing harus merasakan adanya tanggung jawab pribadi untuk melaksanakan undang-undang hidup yang sehat. (MABJ 418.1)
Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. (Kejadian 1:29)