Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi buta, supaya kalau ia tiba-tiba datang jangan kamu didapatinya sedang tidur. Markus 13:35, 36.
[AkhirZaman.org] Sebuah rombongan diperlihatkan di hadapan saya……. Mata mereka terarah ke surga, dan perkataan Guru mereka ada pada mulut mereka: “Apa yang Aku katakan kepadamu Kukatakan kepada semua orang, berjaga-jagalah.”……. Tuhan memberitahukan sebuah penundaan sebelum pagi itu akhirnya tiba. Tetapi Dia tidak akan membiarkan mereka kelelahan, ataupun mengistirahatkan penjagaan mereka yang sungguh-sungguh, sebab pagi itu tidak akan terbit di hadapan mereka secepat yang mereka harapkan……
Saya melihat bahwa adalah mustahil untuk memiliki perasaan-perasaan dan kesukaan-kesukaan yang dipikat dalam perhatian-perhatian duniawi, untuk menambah kekayaan duniawi, namun masih berada dalam sebuah penantian, posisi berjaga-jaga, sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Juruselamat kita. Kata malaikat itu: “Mereka dapat memastikan hanya satu dunia. Untuk meraih harta surgawi, mereka harus mengorbankan harta duniawi. Mereka tidak bisa memiliki kedua-duanya.”……..
Saya melihat bahwa Penjagaan demi Penjagaan sudah ada di masa lalu. Oleh karena ini, haruskah berkurang kewaspadaan? Oh, tidak! Ada sebuah kebutuhan yang lebih besar akan penjagaan yang tidak boleh berhenti, sebab sekarang waktunya lebih singkat daripada sebelum berlalunya penjagaan yang pertama……. Seandainya kita berjaga-jaga dengan kewaspadaan yang terus berlanjut, maka berapa banyak lagi kebutuhan akan kewaspadaan ganda dalam penjagaan yang kedua. Berlalunya penjagaan yang kedua telah membawa kita kepada yang ketiga, dan sekarang adalah tidak dapat dimaafkan menghentikan kewaspadaan kita. Penjagaan yang ketiga memanggil ketiga kesungguhan itu. Menjadi tidak sabar sekarang akan berarti kehilangan semua kesungguhan kita, yang bertekun berjaga-jaga sampai sekarang. Malam yang panjang akan kegelapan sedang mencobai; tetapi pagi itu ditunda dalam belaskasihan, sebab jika Guru harus datang sekarang, maka akan begitu banyak yang ditemukan tidak siap. Ketidakmauan Allah melihat umatNya binasa telah menjadi alasan atas penundaan yang begitu lama……
Perbedaan antara mereka yang mencintai dunia dan mereka yang mencintai Kristus adalah begitu jelas. Sementara dari anak-anak dunia ini adalah semuanya kesungguhan dan ambisi untuk mengamankan harta duniawi, umat Allah tidak sama dengan dunia ini, tetapi menunjukkan melalui penjagaan mereka yang sungguh-sungguh, posisi menunggu bahwa mereka diubahkan; bahwa rumah mereka bukanlah di dunia ini, tetapi bahwa mereka sedang mencari sebuah negeri yang lebih baik, bahkan sebuah negeri surgawi.