Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suaraKu dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. Wahyu 3:20.
[AkhirZaman.org] Semua orang yang mau membukakan hatinya untuk menerima Dia dapat menerima Yesus sebagai seorang tamu terhormat.
Yesus adalah teladan yang sempurna. Daripada berusaha memanjakan diri serta menurut jalan sendiri, marilah kita berusaha memantulkan gambarNya. la baik hati dan ramah tamah, berbelaskasihan dan lemah lembut. Adakah kita seperti Dia di dalam hal ini? Adakah kita berusaha menjadikan hidup kita harum baunya dengan perbuatan yang baik? . . .
Tidak cukup hanya semata-mata mengaku beriman; sesuatu yang lebih dari nama saja sangat diperlukan. Haruslah ada pengetahuan yang sungguh-sungguh, pengalaman sejati di dalam azas kebenaran sebagaimana terdapat didalam Yesus. Roh Kudus haruslah bekerja di dalam hati, memasukkan azas ini ke dalam sinar terang kesadaran yang jelas, agar kita dapat mengenal kuasanya dan menjadikannya satu hidup yang nyata.
Allah telah menghormati AnakNya dengan menjadikanNya model menurut mana la menempa tabiat semua orang yang percaya kepadaNya. Melalui tabiat Kristus, la menunjukkan sifatNya kepada kita, agar kita dapat meneladani tabiatNya dan berlaku menyerupai Dia! . . .
Segala rintangan, tantangan dan kesukaran yang kita hadapi dapat membuktikan pada kita, bukan sebagai satu kutuk, melainkan menjadi berkat yang terbesar dalam hidup kita; karena tabiat yang paling agung dibangun di tengah-tengah kesukaran dan penderitaan. Akan tetapi semuanya itu haruslah diterima sebagai pelajaran yang praktis di dalam sekolah Kristus. Setiap pencobaan yang dapat dikalahkan, setiap penderitaan yang dapat dipikul dengan berani menjadi pengalaman baru bagi kita, dan memajukan kita dalam pembinaan tabiat. Kita memiliki suatu pengetahuan yang lebih baik tentang pekerjaan setan, dan darihal kuasa kita mengalahkannya melalui kasih karunia ilahi.
Yesuslah terang dunia ini …. Kita berhak berjalan dalam terang sinar matahari hadiratNya serta menenun ke dalam tabiat benang emas sukacita, hati yang berterimakasih, kesabaran dan kasih. Demikianlah kita dapat menunjukkan kuasa kasih karunia ilahi itu serta memantulkan terang yang dari Sorga di tengah-tengah segala kesakitan dan sengsara yang datang menimpa kita setiap hari.”
