Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit; maka hal itu akan diberikan kepadanya. Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian kemari oleh angin. Yakobus 1:5, 6
[AkhirZaman.org] Jikalau engkau mau menjadi pelajar dalam sekolah Kristus, serahkan kehendakmu kepadaNya, dan tempatkanlah dirimu di bawah peraturanNya, maka engkau akan sanggup berjalan pada jalan-jalanNya; dan dengan hidup dalam perhubungan yang tetap dengan Yesus, engkau akan menjadi saluran terang kepada orang lain. Engkau dan saya perlu merasakan ketergantungan kita sepenuhnya kepada Allah, akan kasih karuniaNya dan bimbinganNya. Allah menginginkan engkau supaya masuk ke dalam kasih sayang dan keselarasan dengan rencana-rencanaNya. Penyerahan kepada kekuasaan Kristus, yang membentuk suatu sifat penting pada murid-muridNya, bukan saja melawan kecongkakan yang merasa tersinggung bilamana dinasihati dan diberi petunjuk, tetapi mereka yang memilikinya akan memilih menjadi pelayan kepada satu dengan yang lain ….
Penipuan yang mencelakakan ada di atas jiwa-jiwa. Mereka memiliki keyakinan yang sudah diatur. Mereka mengira bahwa mereka adalah orang Kristen semata-mata oleh sebab mereka tidak menyangkal kebenaran itu; dan begitu lengkap penyesatan ini menyertai dan membungkus hati, sehingga panah Tuhan tidak dapat menembusinya, dan kebenaran yang diselidiki dengan mendalam ini, yang dengan jelas menonjolkan penyesatan ini, didengar tanpa ada hasilnya, dengan tidak ada pikiran untuk menerapkannya pada diri mereka sendiri. Ya, berusahalah menyediakan hati di takhta kasih karunia, bahwa bilamana engkau merasakan ketidakberdayaanmu, maka engkau boleh mendapat pemandangan yang jelas tentang kuasa dan martabat Kristus, dan dapat memegang janji-janji itu oleh iman, dan dapat memiliki hubungan yang hidup dengan Allah ….
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga la telah mengaruniakan anakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3:16). Aduh, alangkah indahnya kasih itu! sungguhlah kasih yang ajaib! Namun betapa sedikit orang yang menghargainya! Betapa sedikitnya yang ikut mengambil bagian dalam sifat ilahi! Setelah melaksanakan pekerjaan penebusan yang ajaib itu, la memutuskan bahwa Ia tidak akan mundur dari rencanaNya, untuk itu la tidak akan mengecualikan apapun, betapun mahalnya dengan tidak menahankan sesuatu, betapapun tinggi harganya, yang penting sekali untuk perwujudan rencanaNya untuk memberikan kepada manusia karunia demi karunia, sampai la telah membuka kepadanya semua perbendaharaan sorga. Kasih karunia Allah yang menyelamatkan ada pada kita, bertambahnya pemikiran mengenal kebesaran, keadilan, rahmat, dan kasihNya, tidak akan dapat memenuhi hati kita tanpa tujuan. Pengetahuan tentang Allah yang olehNya Yesus datang dari sorga untuk memberikannya kepada kita, tidak boleh dianggap kecil. Kasih Allah tidak dapat tetap menjadi milik kita kecuali itu dinyatakan.-Letter 48, 13 Desember 1888, kepada David H. Lamson, evangelis dan administrator daerah. 35.9
