ALLAH DAN PEKERJAAN TANGAN-NYA

pekerjaan tangan-Nya

Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulutNya segala tentaranya …. Sebab Dia berfiman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada. Mazmur 33:6-9

[AkhirZaman.org] Kita perlu lebih banyak berada di ruangan tertutup untuk berbicara dengan Allah. Ada perlunya menjaga pikiran kita sendiri. Kita memang sedang hidup di tengah-tengah kebinasaan pada akhir zaman. Kita harus berjalan di hadapan Allah dengan lembut, dengan kerendahan hati yang mendalam, karena hanya yang demikian itu yang akan ditinggikan.

Aduh, betapa sedikit manusia mengerti kesempurnaan Allah, kehadiranNya selalu berpadu dengan kuasaNya yang dahsyat. Seorang seniman manusia menerima kepintarannya dari Allah. la hanya dapat membentuk pekerjaanNya dalam suatu jurusan untuk kesempurnaan dari bahan-bahan yang sudah tersedia untuk pekerjaannya. Dalam kuasanya yang terbatas ia tidak dapat mencipta dan membuat bahan-bahannya untuk memenuhi keinginannya jikalau Perancang Besar belum mendahuluinya, memberinya dasar perkembangan utama mula-mula dalam angan-angannya. Tuhan Allah memerintahkan terciptanya segala sesuatu. lalah Perancang yang pertama. la tidak bergantung atas manusia, tetapi dengan kemurahan mengundang perhatian manusia, dan bekerja sama dengan dia dalam rencana-rencana yang maju dan lebih tinggi. Kemudian manusia mengambil segala kemuliaan untuk dirinya sendiri, dan dipuji-puji oleh sesamanya manusia sebagai seorang yang sangat pandai yang luar biasa. la memandang tidak lebih tinggi daripada manusia. Yang menjadi Prima Kausa yaitu Penyebab Utama telah dilupakan ….

Saya merasa takut bahwa kita bersama memiliki gagasan yang terlalu murah dan lumrah. “Sesungguhnya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langitpun tidak dapat memuat Engkau” (1Raja-raja 8:27). Janganlah ada seorangpun yang coba-coba membendung kuasa Yang Mahakudus orang Israel. Ada dugaan-dugaan dan pertanyaan sehubungan dengan pekerjaan Allah”Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus” (Keluaran 3:5). . . .

Ketika menjadikan dunia kita, maka Allah tidak mengutamakan adanya zat atau benda. Karena “apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat ” (Ibrani 11:3). Sebaliknya, segala perkara, yang bersifat benda atau bersifat rohani menjadi ada di hadapan Tuhan Yehova ketika suaraNya berbunyi, dan diciptakan untuk cita-citaNya sendiri. Langit dan segala isinya, bumi dan semua yang ada di dalamnya, bukan saja pekerjaan tanganNya; itu semuanya menjadi ada oleh nafas mulutNya. Tuhan telah membuktikan bahwa dengan kuasaNya la dapat dalam sekejap mata menghancurkan segenap alam. la dapat membuat segala sesuatu terbongkar-balik, dan membinasakan perkara-perkara yang telah dibangun manusia dengan cara dan kekuatannya yang paling hebat …. Di dalam api, di dalam banjir, di dalam gempa bumi, di dalam keganasan alam, di dalam bencana di laut dan darat, amaran telah diberikan bahwa Roh Allah tidak akan selalu berbantah-bantah dengan manusia.-Manuscript 127, 22 Nopember 1897, tidak berjudul

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *