Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik, yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka. Ibrani 11: 16
[AkhirZaman.org] Saya merasa takut bahwa peperangan yang sengit melawan dunia, melawan daging, dan iblis belum dimenangkan. Jika kita mau menanamkan teladan yang serupa dengan Kristus,
maka kita tidak dapat bergembira dengan Kekristenan yang setengah hidup, roh duniawi yang mementingkan diri dan serakah, menyatakan sifat tidak beribadat dan tersenyum pada kepalsuan. Sekali-kali tidak! Dengan kasih karunia Allah, kita harus setia pada prinsip-prinsip kebenaran, berpegang teguh pada keyakinan mereka yang mula-mula itu sampai pada akhirnya. “Janganlah hendaknya kerajinan kita kendor, biarlah semangat kita menyala-nyala dan melayani Tuhan.” Hanya satu Tuhan kita, yaitu Kristus. KepadaNya kita harus memandang. DaripadaNya kita menerima hikmat. Oleh kasih karuniaNya kita harus mempertahankan ketulusan hati kita, menerima firman Allah yang hidup sebagai ukuran kita, dan berdiri di hadapan Tuhan dalam kelemahlembutan dan hati yang hancur.
Saya sangat rindu melihat gerakan Roh Allah yang dalam. Dapatkah ia masuk di kalangan kita sebagaimana pada zaman lalu? ”Beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus, tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati” (Yes 57:15).
Firman Tuhan tidak pernah menekan kegiatan manusia. Firman itu menambah faedah dengan menuntun kegiatan ke arah yang benar. Tuhan tidak meninggalkan manusia tanpa tujuan tertentu. la meletakkan di depan manusia itu kekekalan, dengan segala kenyataannya yang khidmat, dan memberi kepadanya pengertian terhadap tema yang tidak akan binasa, yang kekal selama-lamanya. la mengemukakan kebenaran yang berharga, yang memberi keagungan, supaya la boleh maju pada jalan yang aman dan pasti, dalam kesempatan mencapai suatu tujuan yang layak diperoleh atas usaha yang tekun menurut segala kesanggupannya.
Manusia akan bertambah-tambah dalam kuasa kalau ia berusaha terus mengenal Tuhan. Sementara ia berusaha menjangkau ukuran yang tertinggi, maka Alkltab adalah sebagai terang untuk menuntun langkahnya menuju ke sorga. Dalam firman itu ia menemukan bahwa ia boleh menjadi anak Allah, seorang anggota keluarga raja, bersama-sama Kristus dalam warisan yang tidak akan binasa.
Buku Penuntun itu menunjukkan padanya negri sorga, dan kekayaan serta harta sorga yang tak terselidiki. Dengan berusaha mengenal Tuhan, ia memperoleh kebahagiaan yang kekal. Hari demi hari damai Allah menjadi upahnya, dan dengan iman ia melihat suatu tempat tinggal yang selama-lamanya terang benderang bebas dari segala duka dan kekecewaan. Allah menuntun langkah kakinya dan menjaganya supaya jangan jatuh, menyucikan dan meningkatkan kekuatannya.—Surat 45, 13 Juni 1901, kepada “Saudara dan saudari J.A. Burden.”