Hadiah dari Tuhan
[AkhirZaman.org] Kristus, hanya Kristus dan kebenaran-Nya, yang akan menyediakan bagi kita sebuah paspor ke Surga.-Surat 6b, 1890.
Hati yang sombong berusaha memperoleh keselamatan. tetapi baik hak kita masuk Surga maupun kelayakan kita untuk itu terdapat dalam kebenaran Kristus.—DA 1500 (1898).
Agar kita boleh menjadi anggota-anggota keluarga Surga maka la menjadi anggota keluarga dunia.—DA 658 (1898).
lebih baik daripada sesuatu hak akan rumah yang paling mentereng di dunia ini adalah hak akan istana yang Tuhan kita pergi untuk sediakan. Dan lebih baik daripada segala pujian duniawi adalah kata-kata yang Juru selamat kita akan ucapkan kepada hamba-hamba-Nya yang setia, ‘Marilah, hai kamu yang diberkati Bapa-Ku, warisilah kerajaan yang sudah disediakan bagimu sejak awal dunia ini. (DL 374 (1900).
Mengapa Kita Harus Memikirkan Dunia yang Akan Datang
Yesus telah membawa pemandangan Surga dan memperlihatkan kemuliaannya kepada mata kita agar kekekalan ltu
tidak merosot dari perhitungan kita.—ST, 4 Aprll 1895.
Dengan memandang kenyataan-kenyataan darl kekekalan itu maka kita akan terbiasa memupuk pemikiran tentang
hadirat Allah. lni akan menjadi tameng terhadap serangan musuh: hal ltu akan memberikan kekuatan dan jaminan, serta mengangkat jiwa mengatasi rasa takut. Dengan menghirup udara Surga maka kita tidak akan menghirup malaria dunia ini. . . .
Yesus datang untuk menyodorkan keuntungan-keuntungan dan bayangan keindahan Surgawi, agar pe’nan’kan Surga menjadi akrab dengan pikiran, dan di dalam ruang ingatan kita akan terpampang gambar-gambar istana Surga dan keindahan abadi. . . .
Guru yang agung itu memberikan kepada manusia satu pemandangan tentang dunia yang akan datang. la menyam-
paikannya, dengan kekayaannya yang menarik itu. dalam batas penglihatannya. . . . Sekiranya la dapat memantapkan pikiran itu kepada kehidupan yang akan datang dan kesenangan-kesenangannya, dibandingkan dengan kepentingan-kepentingan sementara dari dunia ini, suatu perbedaan mencolok ditanamkan dalam-dalam pada pikiran, yang menawan hati dan jiwa serta segenap diri kita.-OIIC 285, 28,6 (1890).
Motivasi Orang Kristen
Motivasi yang lebih kuat dan kemampuan-kemampuan yang lebih mantap, tidak pernah dapat bermanfaat; upah perbuatan baik, kenikmatan Surga, pergaulan dengan para Malaikat, persekutuan dan kasih Allah serta Putra-Nya, meningkatnya dan bertambah luasnya kemampuan kita sepanjang masa kekekalan’— bukankah semua ini merupakan rangsangan dan dorongan yang kuat yang mendesak kita untuk memberikan pelayanan dengan segenap hati kepada Khalik dan Penebus kita?-SC 21, 22 (1892).
Kalau kita dapat menemui Yesus dalam kedamaian dan diselamatkan, selamat untuk selama-lamanya. maka kita akan menjadi makhluk yang paling berbahagia. Oh, akhinya tiba di rumah, di mana si Jahat berhenti menyusahkan dan kelebihan mendapat perhentian!-Surat 1 15, 1886.
Saya suka melihat segala keindahan alam di dunia ini. Saya Kira saya akan sangat puas dengan bumi ini yang dikelilingi dengan hal-hal yang baik dari Allah, kalau saja bumi ini tidak dirusak oleh kutukan dosa. Tetapi kita akan memiliki langit yang baru dan bumi yang baru. Yohanes melihat ini dalam khayal yang Kudus kemudian berkata, Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan la akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan la akan menjadi Allah mereka’ (Wahyu 21:15). Oh, pengharapan yang berbahagia, harapan nan mulia!-Surat 62, 1886.
Sebuah Tempat yang Sungguh dan Nyata
Betapa suatu sumber kegembiraan bagi murid-murld untuk mengetahui bahwa mereka mempunyai seorang Sahabat di surga yang memohon demi merekal Melalul kenaikan Kristus yang tampak nyata oleh mata, semua penglihatan dan bayangan mereka tentang surga pun berubah. Tadlnya mereka menganggapnya sebagai sebuah tempat dengan ruang tak terbatas, yang dihunl oleh roh-roh tanpa qjud. Kini surga dikaitkan dengan pemlkiran akan Yesus, yang mereka kasihi dan hormati di atas segala yang lain, dengan siapa mereka sudah bercakap-cakap dan berjalan bersama-sama, yang mereka sudah pernah jamah, bahkan tubuh-Nya setelah dibangkitkan.
Surga tidak lagi tampak kepada mereka sebagai suatu ruang yang tidak pasti dan tak terpahami, penuh dengan roh-roh yang tidak nyata. Sekarang mereka memandangnya sebagai rumah mereka di masa depan, di mana istana-istana sedang disediakan bagi mereka oleh Penebus mereka yang kekasih. SP 262 (1878).
Rasa takut untuk menjadikan warisan yang akan datang ltu tampak terlalu bersifat kebendaan telah menuntun banyak orang untuk mengartikan secara rohani akan kebenaran-kebenaran yang membawa kita untuk memandangnya sebagai rumah kita. Kristus meyakinkan murid-murid-Nya bahwa la pergi untuk menyediakan tempat kediaman bagi mereka di rumah Bapa.-GC 674, 675 (1911).
Di bumi yang dibarui umat tebusan akan ikut dalam pekerjaan dan kesenangan yang pernah memberikan kebahagiaan kepada Adam dan Hawa pada mula pertama. Suasana Firdaus akan dihidupkan, yaitu kehidupan di taman dan ladang.-PK 750, 751 (c.1914).
Kemuliaan yang Tak Terbayangkan
Saya melihat keindahan dan kemuliaan Yesus yang luar biasa. Wajah-Nya lebih terang dari matahari pada tengah hari. Jubah-Nya lebih putih daripada warna putih yang paling putih. Bagaimana saya bisa . . . menjelaskan kepadamu kemuliaan Surga, dan Malaikat-Malaikat yang elok bernyanyi dan memetik kecapi sepuluh tali!-Surat 5, 1851.
Hal-hal luar biasa yang saya lihat di sana tidak dapat saya terangkan. Oh, seandainya saya dapat berbicara dalam bahasa Kanaan maka saya dapat* menceritakan sediklt dari kemuliaan dunia yang lebih baik itu.-EW 19 (1851). Seluruh bahasa pun terlampau lemah untuk mencoba menerangkan tentang Surga. Sementara pemandangan itu tampil di hadapan saya, saya terhenyak dalam kekaguman. Terhanyut oleh keindahan dan kemuliaan luar biasa yang berlangsung, saya meletakkan pena dan berseru, ‘Wah, kasih yang luar biasa! alangkah ajaibnya kasih itu! Bahasa yang paling tinggi pun tidak berhasil menerangkan kemuliaan Surga atau kedalaman kasih Juru selamat yang tak terkira itu.—EW 289 (1858). Bahasa manusia tidak sepadan untuk menerangkan pahala orang benar. ltu hanya diketahui oleh mereka yang memandangnya. Tidak ada pikiran fana dapat memahami kemuliaan Firdaus Allah. -GC 675 (1911).
Sekiranya kita dapat memandang kota Surga itu sekali saja. Kita tidak akan mau lagi tinggal di bumi ini.-ST, 8 April 1889.
Sungai-Sungai, Bukit-Bukit dan Pepohonan
Di sini kita melihat pohon kehidupan dan takhta Allah. Dari takhta itu mengalirkan sebuah sungai yang jemlh, dan pada kedua tepl sungai itu terdapat pohon kehidupan. Di satu sisi sungai itu terdapat batang pohon, dan sebatang pohon lagi di sisi yang laln, keduanya berupa emas mumi yang kasat mata. Mula-mula saya plklr mellhat dua batang pohon. Saya perhatikan lagi, dan melihat bahwa keduanya menyatu di ujung pohon. Begitulah pohon kehidupan pada tiap sisi dari sungai alhayat itu. Cabang-cabangnya merunduk ke tempat di mana kami berdiri, dan buahnya indah sekali; tampaknya seperti perpaduan antara emas dan perak.-Ell! 17 (1851).
Ada sungai-sungai kecil yang terus mengalir, bening bagaikan Kristal, dan di sisi-sisinya pepohonan melambai-lambai membuat bayangan di jalan setapak yang disediakan bagi umat tebusan Tuhan. Ada dataran-dataran luas yang membentang sampai ke perbukitan nan indah, dan gunung-gunung Allah melatar belakangi puncak-puncaknya yang tinggi. Di atas dataran-dataran yang penuh kedamaian itu, selain aliran-aliran sungai yang mengalir itu, umat Allah yang sudah lama menjadi musafir-musaļ¬r dan pengembara-pengembara akan mendapatkan tempat tinggal. GC 675 (1911).