“….Orang benar akan hidup oleh iman” (Roma 1:17)
[AkhirZaman.org] Ketika saya menyatakan dl hadapan saudara-saudara saya bahwa saya telah mendengar untuk pertama kali pandangan-pandangan Pendeta E. J. Waggoner, ada yang tidak percaya pada saya.
Saya menyatakan bahwa saya telah mendengar kebenaran-kebenaran indah yang diucapkan sehingga saya dapat menyambutnya dengan segenap hati saya, karena tidakkah kebenaran-kebenaran besar dan mulia ini—kebenaran Kristus dan seluruh pengorbanan yang dibuat demi keselamatan manusia-—tenanam dengan kokoh pada pikiran saya oleh Roh Allah? Bukankah pokok pembicaraan ini telah disampaikan dalam kesaksian-kesaksian berulang-ulang?
Ketika Tuhan memberikan kepada saudara-saudara saya beban untuk memberitakan pekabaran ini saya merasa bersyukur kepada Allah dengan tak terkatakan, karena saya tahu ltulah pekabaran untuk zaman ini. Pekabaran malaikat yang ketiga adalah pemberitaan tentang hukum-hukum Allah dan iman kepada Yesus Kristus. Hukum-hukum Allah telah diberitakan, tetapi iman kepada Yesus Kristus belum diberitakan oleh umat MAHK dengan kepentingan yang seimbang, hukum dan lnjil berjalan bergandengan tangan. Saya tidak dapat menemukan bahasa yang tepat untuk mengungkapkan pokok pembicaraan ini dengan sepenuhnya.
“lman kepada Yesus.” Sudah dibicarakan, tetapi belum dimengeni. Apakah yang membentuk iman kepada Yesus, yang merupakan milik pekabaran malaikat yang ketiga? Yesus menjadi penanggung dosa kita supaya la dapat menjadi Juruselamat yang mengampuni dosa kita. la diperlakukan sebagaimana kita layak diperlakukan. la datang ke dunia kita dan mengambil dosa kita supaya kita dapat mengambil kebenaran-Nya. Dan iman dalam kesanggupan Kristus untuk menyelamatkan kita dengan sebesar-besarnya, dan sepenuhnya serta selengkapnya adalah iman kepada Yesus.
Satu-satunya keselamatan bagi bangsa Israel ialah darah di atas ambang pintu. Allah berfirman, “Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu” (Keluaran 12:13). Semua alat lain untuk keselamatan tidak akan berhasil. Tidak ada selain darah di ambang pintu yang akan menghalangi sehingga malaikat maut tidak akan masuk.
Ada keselamatan bagi orang berdosa dalam darah Yesus Kristus saja, yang membersihkan kita dari segala dosa. Manusia dengan pikiran yang dikembangkan boleh saja memiliki gudang pengetahuan yang luas, ia boleh saja melibatkan diri dalam spekulasi-spekulasi theologis, ia boleh saja menjadi orang besar dan dihormati manusia serta dianggap gudang pengetahuan, tetapi kecuali ia memiliki pengetahuan menyelamatkan dari Kristus, ia hilang. Kristus tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita: ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh” (Yesaya 53:5). “Diselamatkan oleh darah Yesus Kristus,” akan menjadi satu-satunya pengharapan kita untuk zaman dan nyanyian kita sepanjang zaman yang kekal.
(3SM 172, 173)
