“Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan” ( Ibrani 12:16 ).
[AkhirZaman.org] Tetapi dengan banyak makanan, perut yang letih ini bisa mengeluh lelah dalam kasia-siaan. Lebih banyak makanan yang dipaksakan ke dalamnya, yang membuat organ-organ itu bergerak lagi untuk melakukan tugas mencerna selama waktu tidur.
Tidur yang seperti itu biasanya akan terganggu oleh mimpi-mimpi yang tidak menyenangkan, dan pada pagi harinya orang-orang yang seperti itu akan bangun dengan perasaan tidak segar. Timbul rasa malas dan kehilangan selera. Kekurangan energi terasa di seluruh sistem tubuh. Dalam waktu yang singkat organ pencernaan terganggu, karena belum memiliki waktu untuk beristirahat. Hal ini menimbulkan keadaan muram yang menyedihkan, dan timbul keheranan tentang apa yang telah menyebabkan terjadi demikian. Sebab akibatnya sudah jelas. Jika praktik ini dimanjakan dalam suatu periode waktu yang lama, kesehatan tubuh akan sangat dipengaruhi secara serius. Darah menjadi kotor, kulit menjadi kuning, dan penyakit akan sering muncul. Kamu akan sering mendengar keluhan dari orang-orang yang menderita nyeri dan sakit seperti itu yang sering terjadi di bagian perut, dan selagi mereka bekerja, perut menjadi demikian lelah sehingga mereka dianjurkan untuk berhenti bekerja dan beristirahat.
Mereka kelihatannya menderita rugi mempertahankan hal-hal ini; karena jika hal ini disingkirkan, mereka akan menjadi sehat. Mereka yang mengubah kebiasaan makan mereka dari tiga kali sehari menjadi dua, pertama-tama akan disusahkan oleh rasa lemah, khususnya pada saat bilamana mereka sudah terbiasa untuk melakukan acara makan yang ketiga. Tetapi jika mereka bertahan untuk suatu waktu yang singkat, rasa lemah ini akan lenyap.
Perut, ketika kita berbaring beristirahat, seharusnya sudah selesai mengerjakan pekerjaannya, supaya dia bisa beristirahat, demikian juga bagian-bagian lain dari tubuh. Pekerjaan pencernaan tidak akan dilakukan selama jam tidur. Setelah perut, yang sudah bekerja berlebihan itu, melaksanakan tugasnya, ia menjadi lelah, sehingga timbul rasa lemah. Di sinilah banyak orang tertipu, dan banyak yang mengira bahwa kurang makanlah yang menimbulkan perasaan seperti itu, dan tanpa memberi waktu untuk istirahat pada perut, mereka kembali makan, untuk menghilangkan rasa lemah. Dan semakin sering selera itu dimanjakan, semakin sering ia berteriak minta dimanjakan. Kelemahan ini biasanya merupakan hasil dari memakan makanan daging, terlalu sering dan terlalu banyak. Perut menjadi letih oleh tetap bekerja, karena membuang makanan yang tidak menyehatkan. Dengan tidak mempunyai waktu untuk beristirahat, organ pencernaan menjadi lemah, karenanya timbul perasaan “lelah,” dan keinginan untuk makan lagi. Obat yang diperlukan untuk masalah ini, adalah jangan makan terlalu sering dan terlalu bebas, dan berpuaslah dengan makanan yang biasa dan sederhana, dengan makan sebanyak dua kali saja, atau paling banyak tiga kali sehari . . . .
( 2 SM 416, 416)