“. . . Janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu. Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan, demikianlah firman Tuhan, yang Mahakuasa”(2 Korintus 6: 17, 18).
[AkhirZaman.org] Pekerjaan kita adalah berjaga, dan menunggu, serta berdoa. Selidikilah Kitab Suci. Kristus telah memberimu amaran untuk tidak bercampur dengan dunia. Kita harus keluar dari antara mereka dan berpisah, “Janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu, dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan, demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa” (2 Korintus 6:17, 18). Apa saja pendapat yang engkau mungkin anut sehubungan dengan memberikan suaramu dalam soal-soal politik, engkau tidak boleh menyatakannya dengan pena atau suara. Umat kita perlu berdiam diri terhadap soal-soal yang tidak ada kaitannya dengan pekabaran malaikat ketiga. Jika pernah suatu umat perlu mendekatkan diri kepada Allah, itu adalah umat MAHK. Sudah ada rancangan-rancangan dan rencana-rencana luar biasa yang dibuat. Suatu kerinduan yang menyala-nyala telah menahan pria dan wanita untuk memberitakan sesuatu, atau terikat dengan sesuatu; mereka tidak mengetahui apa itu. Tetapi berdiam diri seperti Kristus terhadap banyak pokok pembicaraan adalah kefasihan yang benar. . . .
Saudara-saudaraku, tidakkah kamu ingat bahwa tak seorang pun dari antara kamu yang memikul suatu beban yang ditanggungkan Tuhan ke atasmu untuk menerbitkan preferensi-preferensi politikmu dalam majalah-majalah kita, atau membicarakannya kepada para anggota gereja, ketika orang-orang berkumpul untuk mendengar firman Tuhan . . . . Kita bukanlah suatu umat yang harus melibatkan diri dengan soal-soal politik. Semua akan melakukan hal yang baik untuk memperhatikan firman Allah, Janganlah kamu menjadi pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang tidak percaya dalam pergolakan politik, atau terikat dengan mereka dalam ikatan mereka. Tidak ada dasar yang aman di mana mereka dapat berdiri dan bekerja bersama-sama. Yang setia dan yang tidak setia tidak ada dasar yang seimbang di atas mana bisa bertemu. Barangsiapa melanggar satu hukum dari perintah-perintah Allah adalah seorang pendurhaka terhadap segenap hukum itu. Simpanlah suaramu untuk dirimu sendiri. Janganlah merasa bahwa adalah kewajibanmu untuk mendesak setiap orang melakukan seperti yang engkau lakukan.—Letter4, 1898.
( 2 SM 336, 337 )