[AkhirZaman.org] Para arkeolog baru-baru ini menemukan sisa-sisa gerbang raksasa kota alkitabiah kuno ini, Gat, kota kelahiran Goliat legendaris. Dapatkah catatan Alkitab tentang kota Filistin ini dipercaya?
Arkeolog Israel telah terus bekerja selama 20 tahun di sebuah situs yang terletak di kaki bukit Yudea antara Yerusalem dan Askelon – dan sekarang percaya bahwa mereka telah menemukan benteng dan pintu masuk ke salah satu dari lima kota besar Filistin dari antara abad 19 dan 10 SM. Tim dari Universitas Bar-Ilan, dipimpin oleh Profesor Aren Maeir, membagikan bahwa ini adalah “salah satu gerbang terbesar yang pernah ditemukan di Israel dan memberikan bukti substansial bahwa Gat pernah menjadi salah satu kota yang paling berpengaruh di wilayah ini.” (http://goo.gl/KJiUh8).
Selain gerbang besar, para arkeolog juga menemukan bangunan publik lain, kuil, dan fasilitas produksi besi. Gerabah yang ditemukan di pintu masuk menyerupai gaya yang digunakan oleh orang Filistin. Gundukan di mana proyek difokuskan adalah yang terbesar di Israel dan disebut Tell es-Safi. Ukuran gerbang dan perbentengan menegaskan bukti adanya kota penting ini, terutama antara abad X dan IX SM. Dua prasasti Filistin juga ditemukan bersama dua nama yang mirip dengan “Goliat.”
Gat, yang dalam bahasa Ibrani berarti “anggur peras,” pertama kali disebutkan dalam Alkitab dalam kitab Yosua sebagai yang dihuni oleh orang-orang Enak, yaitu orang-orang bertubuh besar (Yosua 11:22). Goliat, dibunuh oleh Daud, berasal dari Gat. Kota ini adalah ibukota di antara lima kota utama lainnya pada saat itu. Daud pernah mencoba untuk mencari perlindungan di Gat dan pura-pura gila. Dia tidak tinggal pada saat itu di kota itu, tetapi Alkitab membuat referensi ke gerbang kubu Filistin yang terkenal ini. (1 Samuel 21:13).
Selama masa kejayaan Daud, Gat diperintah oleh Akhis. Meskipun anak gembala berubah mendekati kekalahan menjadi kemenangan ketika ia membunuh Goliat dari Gat, Daud dua kali mencari perlindungan di kota ketika ia dikejar oleh Raja Saul. Dia berhasil kedua kalinya, meskipun itu adalah poin rendah untuk raja masa mendatang. Setelah tiba di takhta, ia kemudian menaklukkan Gat (1 Tawarikh 18: 1) dan cucunya, Rehabeam membentengi itu (2 Tawarikh 11: 8). Kota ini kemudian dihancurkan oleh Hazael dari Damaskus pada 830 SM.
Tampaknya ada banyak bukti bahwa kota kuno ini benar-benar telah ditemukan. Ini adalah konfirmasi lain bagi para umat percaya bahwa Alkitab dapat dipercaya. Catatan sejarah dalam Firman Tuhan dapat diandalkan. Bukti lebih lanjut dapat dilihat pada bagaimana Alkitab mengisahkan cerita raja-rajanya. Kisah Daud tidak semua gemilang. Hubungannya dengan Gat menunjukkan kepadanya dirinya yang terbaik dan yang terburuk. Dari membunuh raksasa sampai goyah di dalam iman, kita bisa belajar bahwa jika kita suatu hari nanti akan berjalan melalui gerbang mutiara surga, kita harus memiliki ketekunan untuk bangkit setelah kita jatuh. Kita harus bertobat dan maju, seperti Daud.
Sumber: http://goo.gl/g7Rbh1