8. KITA HARUS MENJADI BENIH IBRAHIM
[AkhirZaman.org] Torat/Injil, Galatia 3:29, ” Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah. Qur-an surat 16, An Nahl no. 123 memerintahkan: “Tusamma auhaina ilaika anittabi’ millata Ibrohima hanifa. Wa ma kana minal Musyrikin = Kami wahyukan kepada engkau (ya Muhammad): “Ikutlah agama Ibrahim yang lurus. Bukanlah ia termasuk orang-orang Musyrik (Penyembah berhala).”
9. ALLAH MENYUCIKAN HARI KETUJUH
* Torat/Injil. Kejadian 2:1-3, “Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.” Kejadian 26:5, “Karena Abraham telah mendengarkan firman-Ku dan memelihara kewajibannya kepada-Ku, yaitu segala perintah, ketetapan dan hukum-Ku.” Dengan ayat ini kita bisa memastikan bahwa Ibrahim juga menyucikan Sabat karena dia juga memelihara perintah dan hukum Allah yang diberikan kepadaNya (Sabat adalah bagian dari hukum Allah – Keluaran 20:8-11). Kepada Musa juga diperintahkan perintah untuk memelihara Sabat. Keluaran 20:8-11, “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.” Isa (Yesus) juga memelihara Sabat. Lukas 4:16, “Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.” Pengikut Isa (Yesus) yang mula-mula disebut sebagai Kristen. Dan mereka pun juga menyucikan Sabat. Kisah 11:26, “Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.” Kisah 13:44, “Pada hari Sabat berikutnya datanglah hampir seluruh kota itu berkumpul untuk mendengar firman Allah.”
* Qur-an Qur-an surat 7, Al-A’raf no 54, jus 8, mengatakan: “Inna Robbakumullahul lazi kholaqossamawati wal ardho fi sittati ayyam. Summastawa ‘alal ‘Arsy.” Terjemahannya: “Sesungguhnya Tuhan kamu Allah yang menciptakan langit dan bumi di dalam enam hari lamanya, kemudian Allah bersemayam di atas ‘Arasy.”
Qur-an surat 16, AnNahl no. 123, 124, jus 14 memerintahkan bunyinya: ”Tsumma auhaina ilaika anittabi’ millata lbrohima hanifa. Wa ma kana minal Musyrikin. Lnnama ju’iIas Sabtu ’alallazinakhtalafu fih wa innu Robbaka layahkumu bainahum yaumal qiamati fima kanu fihi yukhtalifun.” Terjemanhannya: “Kemudian Kami wahyukan kepada engkau (ya Muhammad): ‘lkutllah agama Ibrahim yang lurus. Bukanlah ia termasuk orang-orang yang Musrik (penyembah berhala). Sesungguhnya dijadikan HARI SABTU ITU HARI BESAR bagi orang-orang yang bersalah-salahan pada sesungguhnya Tuhan engkau akan menghukum antara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan itu. Qur-an surat 2, Al-Baqarah no. 65, 66 jus 1, mengatakan bunyinya: Wa laqod ’alimtumullazina’tadau minkum fis SABTI fakulnalahum kunu qirodatan khosiin. Faja’alnaha nakalal lima baina yadaiha wa ma kholfaha wa mau’izhotal lilmuttaqin. Terjemahnya: “Sesungguhnya kamu telah ketahui orang-orang yang melanggar peraturan di antara kamu pada Hari Sabtu berkata Kami kepada mereka itu: ‘Jadi keralah kamu serta terusir. Kami jadikan yang demikian itu PERINGATAN bagi orang-orang DI MASA ITU, dan bagi mereka yang DATANG KEMUDIAN, serta menjadi PELAJARAN BAGI ORANG-ORANG YANG BERTAKWA (TAKUT AKAN ALLAH).”
Banyak lagi ayat-ayat Kitab Torat dan Injil yang sama bunyinya dengan ayat Qur-an menyatakan (membuktikan) bahwa memang Qur-an itu membenarkan atau mengiyakan Kitab sebelumnya, yaitu kitab Torat atau Injil. Beberapa kutipan ayat-ayat dalam tiga artikel terakhir hanyalah sebagai contoh atau bukti saja.