“Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman” (Mazmur 19:8).
[AkhirZaman.org] Hukum Allah, sebagaimana yang tercantum dalam Kitab Suci, adalah luas dalam tuntutan-tuntutannya. Setiap prinsip adalah kudus, adil, dan baik. Hukum menempatkan manusia di bawah kewajiban kepada Allah; mencapai pikiran dan perasaan; dan akan menghasilkan kesadaran terhadap dosa pada setiap orang yang dapat merasa akan adanya pelanggaran terhadap tuntutan-tuntutannya. Jikalau hukum hanya meluas pada pembawaan secara luar saja, maka manusia tidak akan merasa bersalah dalam pemikiran, keinginan, dan rancangan mereka yang salah. Tetapi hukum itu menuntut supaya jiwa itu sendiri suci dan pikiran kudus, sehingga pemikiran dan perasaan dapat sesuai dengan standar kasih dan kebenaran.
Dalam pengajaran-pengajaran-Nya, Kristus manunjukkan betapa jauh jangkauan prinsip hukum yang diucapkan dari Sinai. la membuat suatu penerapan yang hidup terhadap hukum tersebut yang prinsip-prinsipnya tetap kekal sebagai standar kebenaran yang besar—standar yang olehnya semua akan dihakimi pada hari yang besar itu tatkala penghakiman akan diadakan, dan buku-buku akan dibuka. la datang untuk menggenapi semua kebenaran, dan selaku Kepala manusia, untuk menunjukkan kepada manusia bahwa masing-masing dapat melakukan pekerjaan yang sama, memenuhi setiap pengelompokan tuntutan-tuntutan Allah. Melalui ukuran kasih karunia-Nya yang lengkap bagi agen manusia, tak seorang pun yang perlu kehilangan surga. Penyempurnaan tabiat dapat dicapai oleh setiap orang yang berjuang untuk itu. Ini membuat dasar yang terpenting dari perjanjian baru injil. Hukum Yahwe adalah pohon; injil adalah bunga dan buah yang harum yang dihasilkannya.
Bilamana Roh Allah mengungkapkan kepada manusia arti hukum itu yang sepenuhnya maka suatu perubahan terjadi dalam hatinya. Gambaran yang tepat tentang keadaannya yang sebenarnya oleh Nabi Natan membuat Daud mengenal akan dosanya sendiri, dan membantunya untuk menjauhkannya. la menerima nasihat dengan lembut, dan merendahkan dirinya sendiri di hadapan Allah. “Taurat Tuhan itu sempurna,” katanya, “menyegarkan jiwa: peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tidak berpengalaman. “Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata bercahaya. Takut akan Tuhan itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil semuanya, lebih indah daripada emas, bahkan daripada banyak emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah. Lagipula hamba-Mu diperingatkan oleh semuanya itu, dan orang yang berpegang padanya mendapat upah yang besar. Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari. Lindungilah hamba-Mu, juga terhadap orang yang kurang ajar; janganlah mereka menguasai aku! Maka aku menjadi tak bercela dan bebas dari pelanggaran besar. Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya Tuhan, gunung batuku dan penebusku” (Mazmur 19:9-15).