[AkhirZaman.org] Sejak pertengahan tahun lalu pemerintahan Inggris begitu gencar menyuarakan perang terhadap ekstrimisme. Melalu Menteri Dalam Negerinya, Theresa May, mereka berusaha dalam berbagai upaya untuk memberantas kelompok-kelompok ekstremis.
Agustus lalu di koran Daily Telegraph, Theresa May membahas rencana yang di Inggris disebut “Asbos ke teroris” akan diterapkan oleh mereka yang berusaha meradikalisasi orang lain.
Pemerintah Inggris sejak tahun lalu berupaya supaya semua pejabat harus memiliki kuasa legal yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah itu. Theresa mengatakan bahwa untuk “menangani terorisme dan ekstremisme akan membutuhkan komitmen berkelanjutan dan kolaborasi internasional.
“Sejak saya dilantik sebagai menteri dalam negeri, saya selalu berusaha memastikan agar ada undang-undang sehingga polisi dan lembaga keamanan memiliki akses data komunikasi yang mereka butuhkan,” kata Theresa.
Dan yang cukup mengejutkan bahwa kelompok-kelompok ekstremis bisa dilarang bahkan jika mereka tidak terlibat terorisme. Mereka berusaha melarang kelompok-kelompok ekstremis baik yang tidak mengancam keamanan mau pun yang berusaha meradikalisasi orang lain.
Dan tahun ini upaya Inggris semakin kuat memerangi apa yang mereka namakan ekstrimisme. Menurut Theresa May jika partai Konservatif memenangkan pemilu yang akan datang, mereka akan semakin menegaskan untuk menerapkan kebijakan seperti “perintah penutupan” terhadap tempat yang dimiliki atau digunakan ekstremis.
Theresa May juga mengatakan terdapat sejumlah rencana “perintah gangguan ekstremisme” sipil yang dapat digunakan terhadap perseorangan.
Semua ini akan menuntut orang-orang di Inggris untuk memiliki “tanggung jawab di samping hak”, dan mengharuskan mereka menghormati hukum dan berbagai institusi. Karena menurut Sang Menteri Dalam Negeri, “kerja sama” antar perseorangan dan masyarakat dapat mengatasi masalah ini.
Salah satu rencana peraturan lain yang akan diterapkan Partai Konservatif jika memenangkan pemilihan umum adalah “pelarangan” bagi kelompok yang tidak memenuhi batasan hukum terorisme saat ini.
Artikel mengenai rencana Inggris dan pandangan mereka mengenai ekstrimisme ini sepertinya adalah berita yang biasa dan kurang menarik meskipuni begitu banyaknya tindakan ekstrim yang memiliki unsur kekerasan akhir-akhir ini. Ini terlihat sebagai suatu rencana yang positif untuk menghentikan segala kegiatan berbagai kelompok esktrim yang ada.
Beberapa waktu lalu kami pernah memuat beberapa daftar yang dapat digolongkan sebagai kelompok yang berpotensi ekstrim menurut Barack Obama. Dan kita tahu bahwa Inggris adalah salah satu sekutu setia dari Amerika.
Mungkin tidak banyak yang mengamati. Namun akan sangat mengejutkan jika kita melihat ke beberapa daftar yang masuk ke dalam golongan yang pada nantinya akan dimasukkan sebagai kelompok ekstrim.
Kenapa kami bilang mengejutkan? Karena sangat tidak wajar bilamana kita dianggap kaum esktrim saat kita menjadi orang Kristen yang percaya keseluruhan Alkitab dan menuruti apa firman yang Allah tuliskan.
Dalam daftar yang dapat digolongkan menjadi kelompok ekstrim, termasuk di dalamnya adalah umat Kristen yang mendasarkan imannya murni hanya dari Alkitab saja. Anda dapat melihat sepenuhnya dengan klik http://goo.gl/sg4YB6
Bisakah membayangkan ketiba tiba-tiba Anda ‘diciduk’ para polisi atau tentara oleh karena Anda menjadi orang Kristen yang setia dengan iman Anda kepada Kristus?
Dalam Wahyu 14:7 dituliskan untuk “sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.” Di ayat ke 9 diamarkan kepada kita supaya menolak menyembah binatang dan patungnya serta untuk tidak menerima tanda dari binatang itu baik di tangan atau dahi.
Mengapa penting bagi kita untuk menolak menyembah binatang dan tidak menerima tandanya? Ayat 10 disebutkan dengan sangat rinci bahwa bagi siapa saja yang menyembah binatang dan menerima tandanya maka “ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.”
Di sini Tuhan begitu serius mengamarkan kepada kita untuk hanya menyembah kepada Tuhan seperti yang ayat 7 tadi katakan supaya kita “sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.”
Namun ternyata untuk menolak menyembah binatang dan menolak tandanya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Wahyu 13:15 menyatakan bahwa bagi barang siapa “yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.” Dan sehubungan dengan tanda binatang itu Alkitab juga mengatakan bahwa itu bukan tanda biasa karena “tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda (binatang) itu.” (ayat 17).
Mari kita perjelas sekali lagi. Menolak menyembah binatang maka akan dibunuh, dan tidak mau menerima tanda dari binatang itu di dahi atau di tangan akan mengakibatkan kita tidak bisa membeli atau menjual, meskipun betapa banyaknya uang yang kita miliki.
Namun jika untuk alasan bisa berjual beli dan untuk keselamatan sehingga kita menerima tanda binatang itu, maka sekali lagi Wahyu 14:9, 10 menyatakan bahwa ancaman murka Allah akan dicurahkan sebagai hukuman dari Allah karena di ayat 7 dengan sangat jelas diperintahkan kepada kita untuk “sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.”
Bila kita mengamati ayat 7, rasul Yohanes sebagai penulis kitab Wahyu tidak hanya mengatakan bahwa untuk menyembah Allah. Namun Yohanes dengan tegas mengatakan “sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.” Bilaman kita sederhanakan bunyi ayat itu maka baiklah kita menyembah Allah Sang Pencipta.
Mari kita kembali mengenai menolak binatang yang Wahyu 14:9, 10 katakan. Di sana juga dikatakan untuk menolak tanda binatang. Pasti Anda bertanya-tanya ada apa dengan tanda binatang itu? Dan apakah sesungguhnya tanda binatang itu?
Bila kita sungguh-sungguh berpikir bahwa ada keterkaitan yang sangat erat antara menyembah binatang dan menerima tandanya, maka menyembah Tuhan pun pasti juga berhubungan dengan tanda yang Tuhan miliki. Apakah Alkitab menyebutkan bahwa Allah memiliki tanda?
Mari kita baca Wahyu 7:2, “Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut.”
Dalam ayat itu menunjukkan bahwa Allah memiliki meterai. Fungsi meterai adalah untuk memastikan sesuatu menjadi sah. Dan meterai Allah memiliki makna bahwa barang siapa pun yang menerima meterai Allah maka dia akan ditandai sebagai kepunyaan Allah yang sah.
Mari kita simpulkan: Menerima tanda binatang berarti bahwa kita menbjadi milik binatang. Sedangkan menerima meterai Allah maka kita akan ditandai sebagai kepunyaan Allah.
Dan bila kita kembali ke Wahyu 14:9, 10 bahwa barang siapa yang menerima tanda Allah akan dicurahkan kepadanya murka Allah. Pertanyaan: Bagaimana kita dapat terhindar dari murka Allah? Sangat sederhana untuk menjawab ini: Kenalilah dan milikilah meterai Allah yang hidup!
Apa itu meterai Allah dan dimana kita bisa mendapatkannya? Apakah di kantor pos tersedia meterai Allah ini? Tidak, hanya di Alkitab kita bisa mengenali apa meterai ini dan bagaimana mendapatkannya.
Di atas kita sudah bahas jika kita menerima meterai Allah maka kita akan ditandai sebagai kepunyaan Allah. Maka bisa kita simpulkan bahwa meterai = tanda.
Penting kita mengerti apa yang menjadi meterai (tanda) dari Allah yang hidup supaya kita dapat mengenali tanda dari binatang, karena sudah pasti tand binatang adalah tiruan dari meterai (tanda) Allah.
Sekali lagi: Apa itu meterai Allah? Mari kembali ke Wahyu 7:2. Dalam ayat itu dikatakan bahwa meterai itu sebagai “meterai Allah yang hidup.”
Saudara, kami rindu Anda memperhatikan setiap penggunaan kata di dalam Alkitab. Dalam ayat itu dikatakan bahwa Allah yang dimaksud adalah “Allah yang hidup.” Rasul Yohanes tidak mengatakan hanya “Allah” saja.
Siapakah Allah yang hidup? Kisah 14:15, “”Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu. Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.”
Dalam percakapannya dengan penduduk Listra dan Derbe, rasul Paulus mengatakan kepada mereka untuk meninggalkan penyembahan berhala dan sebagai yang benar haruslah menyembah “Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.” Artinya rasul Paulus ingin memperkenalkan bahwa Allah yang hidup adalah Allah Sang Pencipta.
Jika kita kembali ke Wahyu 7:2, maka Allah yang hidup adalah Allah yang menciptakan dunia ini. Dan meterai Allah yang hidup adalah menjadi tanda dari Allah Sang Pencipta. Apakah yang Tuhan tetapkan sebagai suatu tanda bahwa Dia yang menjadikan dunia ini?
Keluaran 31:16, 17 menyatakan, “Maka haruslah orang Israel memelihara hari Sabat, dengan merayakan sabat, turun-temurun, menjadi perjanjian kekal. Antara Aku dan orang Israel maka inilah (hari Sabat) suatu peringatan untuk selama-lamanya, sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, dan pada hari yang ketujuh Ia berhenti bekerja untuk beristirahat.”
Musa mencoba memberikan gambaran kepada kita bahwa hari Sabat yang menjadi peringatan kepada orang Israel bahwa Allah adalah yang menciptakan dunia ini. Dalam Alkitab terjemahan KJV, kata “peringatan” dituliskan sebagai “sign” yang berarti “tanda.”
Jika Anda mau bukti lebih lanjut bahwa Sabat adalah tanda atau meterai Allah maka bacalah kisah penciptaan dunia ini di Kejadian 1 – Kejadian 2:1-3 maka dengan jelas Allah menutup pekan penciptaanNya dengan memelihara Sabat. Atau di dalam Keluaran 20 maka di sana dengan sangat jelas bahwa Allah memasukkan Sabat ke dalam salah satu dari sepuluh perintahNya untuk menandai bahwa Sepuluh Perintah atau Hukum Allah adalah kepunyaan Allah yang menciptakan dunia ini.
Oke, kita sudah mengenali bahwa meterai (tanda) Allah adalah Sabat, lalu apa itu tanda binatang? Silahkan Anda berpikir dan mengenali sendiri apa itu tiruan dari meterai Allah yang kelak akan menjadi tanda binatang.
Binatang di sini bukanlah secara literal adalah hewan. Dalam Daniel 7:17, 23 di sana digambarkan bahwa binatang adalah lambang dari sebuah kerajaan atau negara. Tetapi negara ini bukanlah negara biasa. Karena dia mencoba mengalihkan manusia dari penyembahan kepada Allah Sang Pencipta, sehingga negara ini tidak hanya memiliki kekuatan politik namun juga kekuatan agama karena meminta penyembahan manusia.
Di dunia ini hanya ada satu negara yang memilii kekuatan politik namun juga di saat bersamaan berkuasa dalam bidang agama. Dan negara itu adalah Vatikan. Ada banyak bukti bahwa Vatikan adalah negara yang dilambangkan dengan binatang yang memilii tanda itu. Namun satu bukti lebih dari cukup untuk menyatakan bahwa Vatikan adalah kekuatan politik dan agama yang akan membuat manusia untuk berpaling dari penyembahan kepada Allah, mereka akan membuat (dan sudah terjadi) manusia menginjak-injak hari Sabat Tuhan yang suci.
Lalu apakah tanda binatang yang dimaksud itu? Karena kita sudah mengenali bahwa binatang itu adalah Vatikan, maka dengan mudah kita dapat menebak tanda binatang itu yang tidak lain adalah meterai Allah yang palsu.
Saint Catherine Catholic Church Sentinel, May 21, 1995: “Mungkin hal yang paling berani, perubahan paling revolusioner yang pernah dilakukan Gereja (Katolik) terjadi pada abad pertama. Hari suci, hari Sabat, itu telah DIRUBAH tanpa petunjuk apapun yang tercatat dalam Alkitab, tapi dari pengertian kekuasaan Gereja sendiri.”
Berikut pernyataan dari imam Katolik lain, Pastor Enright: “Saya telah berulang kali menawarkan $ 1.000 untuk siapa saja yang bisa membuktikan kepada saya dari Alkitab saja bahwa saya terikat untuk menjaga kekudusan hari Minggu. Tidak ada hukum seperti itu dalam Alkitab. Ini adalah hukum Gereja Katolik saja. Alkitab mengatakan, ingatlah, dan kuduskanlah hari Sabat. Gereja Suci Katolik mengatakan, Tidak! Dengan kuasa ilahi saya menghapuskan hari Sabat, dan memerintahkan Anda untuk menjaga kesucian hari pertama dalam minggu. Dan, Lihatlah! Seluruh dunia berlutut dalam ketaatan yang penuh hormat pada perintah dari Gereja Suci Katolik .” – Father Enright, President of Redemptorist College.
Sudahkah jelas bagi kita bahwa meterai Allah adalah Sabat. Dan itu sangat bertentangan dengan tanda binatang, yaitu tanda dari kekuasaan Gereja Katolik yang adalah agama dari negara Vatikan, dan tentunya tanda binatang yang dimaskud adalah pemeliharaan hari Minggu.
Suatu saat nanti dua hari ini yang akan menjadi pembeda manakah hamba Allah dan mana yang memilih menolak untuk menyembah Allah.
Alkitab mengatakan jika kita “tidak menyembah patung binatang itu” akan “dibunuh.” Itulah yang dituliakan Wahyu 13:15. Namun sebelum keluar ancaman hukuman mati itu, ayat 17 menubuatkan akan ada suatu kondisi di mana “tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.”
Di sinilah kita dituntut menentukan pilihan, setia dan menyembah Tuhan atau berpaling dari padaNya.
Mari kita kembali ke topik ekstrimisme di awal tadi. Akan ada masanya jika kita mendasarkan iman dan penyembahan kita hanya murni berdasar Alkitab maka kita masuk golongan yang berpotensi dapat dianggap sebagai kaum ekstrim.
Jika Anda memilih satu-satunya Alkitab sebagai petunjuk Tuhan yang harus diikuti, dan Anda memilih Sabat sesuai yang Alkitab tuliskan sebagai hari yang Anda harus pelihara karena kerinduan untuk menyembah hanya kepada Dia; dan kemudian tiba-tiba sekelompok pasukan keamanan menangkap Anda karena pilihan yang Anda buat, dimanakah Anda pada akhirnya akan menentukan kepada siapa Anda akan menyembah?
Saat ini hanya pelaku kejahatan terorisme yang masuk sebagai kategori ekstrim, namun entah cepat atau lambat akan tiba saatnya Anda dapat disebut sebagai kaum ekstrim oleh karena sikap Anda yang kukuh menyembah Dia dan mengikuti segala perintahNya di dalam Alkitab.
Namun marilah memilih bersikap seperti Palus ketika di dalam Filipi Filipi 1:21 dia mengatakan, “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.”
Tuhan memberkati kita.