[AkhirZaman.org] Sejauh mana beberapa orang dewasa tidak mempedulikan, atau memperlakukan dengan kejam anak-anak semakin bertambah. Dapatkah Anda bayangkan mengikatkan bahan peledak pada seorang gadis berumur tujuh tahun dan membuatnya menjadi agen bom bunuh diri? Apa yang Alkitab katakan bagi orang-orang yang menyakiti anak-anak kecil itu?
Presiden Nigeria Goodluck Jonathan mengakui bahwa negaranya telah memandang rendah kelompok ektrimis Islam Boko Haram. Dalam minggu terakhir ini di sebuah pasar di kota Potiskum di Timur Laut Nigeria, seorang gadis usia tujuh tahun mencoba empat kali untuk melewati keamanan saat akhirnya peledak yang dia bawa diledakkan. Enam orang terbunuh, 19 terluka. Ini adalah bom bunuh diri yang kedua di kota tersebut. Pada tanggal 11 Januari, dua orang pelaku bom bunuh diri – yang tampaknya berumur 15 tahunan – meledakkan diri mereka sendiri di pasar yang sama, membunuh enam orang dan melukai 37 lainnya.
Dalam insiden tragis lainnya, seorang ibu tiri dari luar Houston dituntut minggu ini untuk kejahatan besar menyakiti seorang anak dengan membuat kelaparan putra tirinya yang berusia lima tahun, mengurungnya di toilet rumah sampai beratnya hanya tinggal 15 kiloan. Jordan akhirnya dikeluarkan dari rumah saat saudaranya yang berumur 16 tahun berbicara. Anak itu akhirnya dibawa ke dokter anak untuk pemulihan kesehatan dan sekarang tinggal bersama dengan bibinya. Ibu kandung Jordan mengatakan dia hanya diberi makan sepotong roti dan segelas air setiap hari. Ibu tirinya dapat dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Tuhan memiliki hati yang mendalam untuk anak-anak yang tidak bersalah dan pernyataan yang keras bagi mereka yang menyakiti anak-anak kecil di dunia ini. Tuhan berulangkali memperingatkan orang-orang Israel, “Seseorang janda atau anak yatim janganlah kamu tindas. Jika engkau memang menindas mereka ini, tentulah Aku akan mendengarkan seruan mereka, jika mereka berseru-seru kepada-Ku dengan nyaring” (Keluaran 22:22,23).
Orang-orang yang terpinggirkan dan tidak bersalah ada dalam radar Tuhan. “Kiranya Ia memberi keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu, menolong orang-orang miskin, tetapi meremukkan pemeras-pemeras!” (Mazmur 72:4). Yesus mengizinkan para anak-anak mendekat saat ibu mereka datang untuk meminta berkat dari Dia. Ia menasehati para murid-Nya, “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga” (Matius 19:14).
Tetapi hardikan yang paling keras adalah saat Kristus menginstruksikan para murid-Nya untuk lebih memiliki iman seperti anak-anak. “Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut” (Matius 18:6). Ini bukanlah batu yang kecil, tapi sebuah batu besar yang hanya dapat dibalikkan oleh keledai.
Jumlah kekerasan yang tidak terduga terhadap anak-anak adalah sebuah tanda dramatis bahwa dunia terikat oleh dosa ribuan tahun dan kemerosotan hidup manusia. Tuhan menganggap kita bertanggungjawab; anak-anak janganlah sampai tidak terpelihara. Tuhan memandang lembut pada mereka. Yesus berkata, “Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar” (Lukas 9:48)