[AkhirZaman.org] Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan sudah mencapai kesepakatan prinsip dengan Turki untuk melatih dan mempersenjatai kelompok perlawanan yang moderat di Suriah.
Pemerintah Washington ingin melatih beberapa ribu pejuang Turki di lokasi-lokasi yang terletak di Turki dan di beberapa tempat lain di kawasan tersebut. Kesepakatan ini dilaporkan sebagai perkembangan positif dalam hubungan Amerika Serikat dan Turki yang kadang kala diwarnai ketegangan.
“Seperti yang kami sudah umumkan sebelumnya, Turki sepakat menjadi salah satu tuan rumah untuk program melatih dan memberi peralatan kepada pasukan oposisi Suriah yang moderat,”juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki, menjelaskan kepada para wartawan.
“Kami mengharapkan untuk menyelesaikan dan menandatangani kesepakatan dengan Turki segera,” katanya menambahkan.
Turki selama ini dilaporkan ingin agar operasi militer di Suriah dipusatkan untuk menggulingkan pemerintahan pimpinan Presiden Bashar al-Assad. Namun Amerika Serikat melihat perang melawan kelompok militan yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS -yang menguasai beberapa wilayah di Irak dan Suriah- sebagai prioritas.
Dan untuk merealisasikan kesepakatan ini, Departemen Pertahanan AS mengatakan akan mengirimkan sekitar 1.000 pasukan ke Arab Saudi, Qatar, dan Turki.
Jika kita mengingat Amerika beberapa tahun lalu, mereka adalah salah satu negara yang anti dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan Islam. Jika kita menyebut Turki, Arab Saudi, dan Qatar maka tidak perlu berpikir terlalu lama untuk menyadari bahwa mereka adalah negara-negara yang sangat erat dengan Islam.
Mungkin kita dapat melihat sesuatu yang positif bahwa latar belakang Amerika menjalin kerjasama militer dengan mereka adalah untuk membasmi ISIS. Kalau kita mendengar kelompok ini maka sudah tentu kita tahu bagaimana kiprah dari orang-orang radikal ini, dan tentu kita setuju pada setiap rencana untuk menghentikan mereka.
Bisakah Anda melihat bagaimana ini mungkin adalah awal dari upaya Amerika untuk menguasai dunia. Dalam artikel “Amerika Serikat Dalam Nubuatan” (http://akhirzaman.org/artikel/2260-amerika-serikat-dalam-nubuatan), kita dapat melihat bagaimana mereka akan menjadi suatu kekuatan yang akan digunakan setan untuk membuat seluruh dunia menyembah pada satu kuasa antikristus (Wahyu 13:15-17).
Kita perlu mendukung dalam setiap usaha dari pihak-pihak yang berusaha menghidupkan perdamaian dunia, namun kita juga perlu melihat bagaimana pergerakan Amerika dalam usahanya untuk membawa dunia ini menuju pada satu titik di mana seluruh orang akan dipaksa untuk meninggalkan penyembahan kepada Allah yang benar.
Semuanya tampak tidak masuk akal. Namun itulah Alkitab dan juga nubuatan yang tertulis di dalamnya. Kita perlu menyelidiki nubuatan dengan metode yang benar, dan di saat bersamaan terimalah semuanya dengan iman.
Jika kita melihat pada saat kedatangan Kristus pertama kali, semua orang Israel mengharapkan bahwa Mesias adalah pelepas yang akan membebaskan mereka dari penjajahan Romawi. Bahkan itu pula yang diharapkan oleh para murid (Lukas 24:21).
Jauh sebelum kedatangan-Nya pertama kali, Alkitab Perjanjian Lama menubuatkan bahwa kedatangan Mesias bukan untuk menggenapi keinginan orang Yahudi. Dan begitu pula nubuatan Alkitab tidak menyatakan suatu kehidupan Kristen di masa kini dan masa depan untuk selalu menghadirkan kenyamanan bagi para pengikut Kristus zaman ini.
Nasihat rasul Paulus adalah supaya kita seperti orang-orang Yahudi di Berea yang “lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.” (Kisah 17:11).