[AkhirZaman.org] Dalam artikel sebelumnya kita telah mempelajari bahwa dosa yang tak dapat diampuni bukanlah jenis dosa, tetapi suatu tingkatan dosa. Sebuah penolakan yang terus menerus atas pekerjaan Allah dalam hidup kita. Pekerjaan Roh Kudus meliputi tiga jenis pekerjaan, yaitu mengajarkan kebenaran, memimpin kepada seluruh kebenaran, dan menginsyafkan atau meyakinkan seseorang atas dosa yang dia lakukan supaya sesegera mungkin untuk ditinggalkan. Dan seseorang dianggap menolak pekerjaan Roh Kudus jika dia mendukakan dan menolak pekerjaan Roh Kudus dalam hidup mereka.
Tapi tetap pada sebuah pertanyaan: Bagaimana cara orang melakukan dosa yang tidak dapat diampuni? Setidaknya ada tiga cara.
1. Kelompok pertama adalah mereka yang menutupi dosa-dosa mereka.
Amsal 28:13: “Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.” Ada dua kelas utama dari orang-orang yang menutupi dosa-dosa mereka.
Kelompok pertama adalah orang atheis atau skeptis. Mereka mengatakan, “Kami tidak percaya pada Allah, kami tidak membutuhkan Dia. Agama adalah untuk orang yang lemah atau bodoh.“ Orang-orang ini berada dalam bahaya melakukan dosa yang tidak dapat diampuni. Ada terlalu banyak bukti dari ilmu pengetahuan dan penciptaan bahwa Tuhan ada dan firman-Nya adalah benar, namun mereka tetap mengeraskan hati.
Dan kelompok kedua dari type orang yang menutupi dosa adalah adalah orang yang tahu kebenaran dari hal yang salah, tetapi mereka mengatakan, “Saya tahu apa yang saya lakukan itu salah, tapi saya tidak peduli, saya tidak akan berubah.” Atau mereka mengatakan, “Saya tahu saya harus melakukan ini, tetapi saya tidak mau melakukannya.”
Apa yang mereka lakukan? Mereka menutupi dosa-dosa mereka. Jika ada beberapa area kehidupan Anda di mana Anda menutupi dosa-dosa itu, segeralah untuk mengakuinya kepada Tuhan. Menutupi dosa adalah salah satu cara terbanyak orang-orang melakukan dosa yang tidak dapat diampuni.
2. Kelompok kedua dari orang-orang yang melakukan dosa yang tidak dapat diampuni adalah para penunda. Penunda biasanya memiliki niat yang baik. Mereka berencana untuk melakukan yang benar suatu hari nanti. Mereka berencana untuk mengikuti kebenaran suatu hari nanti, mereka berencana untuk nanti memelihara hari Sabat, atau untuk dibaptis suatu hari nanti; tetapi tidak sekarang!
Mereka akan berkata: “Mungkin setelah saya pensiun.” Atau, “Setelah semua tagihan saya dibayar, atau mungkin setelah semua anak berada di luar rumah, atau mungkin setelah semua pertanyaan saya dijawab.”
Atau juga dengan berkata, “Suatu hari nanti, Anda lihat saja, Anda tunggu saja, saya akan mengikuti kebenaran suatu hari nanti.” Saudara, orang-orang itu benar-benar percaya akan melakukan hal itu, tetapi mungkin saja besok sudah terlambat! Besok mungkin tidak akan pernah datang!
Saudara, kita bahkan tidak tahu apakah kita akan hidup besok pagi. Hari ini mungkin menjadi kesempatan terakhir kita untuk membuat keputusan yang Tuhan inginkan untuk kita buat!
Penundaan sebenarnya sangat berbahaya! Betapa banyak orang di zaman sekarang yang sering menemui ajalnya atau akhirnya dengan begitu tiba-tiba dan tidak disangka. Apakah itu karena penyakit, kecelakaan, atau sebab lainnya. Mari kita baca Kisah Para Rasul 26:28. Ini adalah kisah tentang seorang raja yang bernama Agripa. Suatu hari Paulus telah berbicara mengenai kebenaran Injil kepadanya. Namun dia menjawab, “Hampir-hampir saja kauyakinkan aku menjadi orang Kristen!”
Atas jawabannya itu Alkitab mencatat bahwa dia hampir diselamatkan. Artinya apa? Arti sesungguhnya bukanlah menjadi hampir diselamatkan, namun benar-benar hilang. Anda tidak bisa hampir diselamatkan! Anda akan diselamatkan atau tidak sama sekali. Dan mungkin akan ada jutaan orang di neraka yang hampir diselamatkan.
Bagaimana dengan kita? Apakah Anda dan saya adalah orang yang hampir diselamatkan namun sesungguhnya adalah orang-orang yang benar-benar hilang? Ada seorang pria yang datang kepada Yesus suatu hari, dan Yesus berkata kepadanya dalam Markus 10:21, “Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.”
Tapi apakah dia mau menyerahkan satu hal itu? Tidak. Satu hal itu lebih penting baginya daripada hidup kekal bersama Yesus.
Ada lagi contoh penundaan dari Alkitab. Kisah Para Rasul 24:25. Di sini Paulus sedang berbicara dengan Gubernur Felix. “Tetapi ketika Paulus berbicara tentang kebenaran, penguasaan diri dan penghakiman yang akan datang, Feliks menjadi takut dan berkata: ‘Cukuplah dahulu dan pergilah sekarang; apabila ada kesempatan baik, aku akan menyuruh memanggil engkau.’”
Paulus menyampaikan kepada Felix pelajaran sebuah kebenaran yang beralasan (KJV), penguasaan diri atau bertarak (merawat kesehatan), dan penghakiman yang akan datang (dengan kata lain, membuang jauh-jauh dosa-dosa dan memulai hidup suci karena penghakiman akan datang). Namun Felix gemetar dan meminta Paulus untuk pergi.
Sesungguhnya Felix begitu diyakinkan secara mendalam oleh Roh Allah, bahwa ia mulai bergetar dengan keyakinan. Itu adalah pengalaman yang sungguh-sungguh! Tapi apakah dia membuat suatu keputusan? Yah dia membuat keputusan, tetapi sebuah keputusan yang salah.
Seolah-olah dia berkata, “Pergilah Paulus. Saya tidak ingin mendengar suaramu lagi. Engkau membuatku merasa tidak nyaman. Lihat aku gemetar. Mengapa engkau mendorongku begitu keras untuk mengambil keputusan? Engkau membuatku merasa gugup. Pergi untuk saat ini, ketika nanti aku memiliki waktu yang tepat, aku akan memanggilmu. Paulus, aku tahu apa yang engkau katakan adalah kebenaran, aku percaya padamu Paulus, dan aku akan melakukannya.“
Namun kapan dia berencana melakukannya? Ketika dia berpikir di waktu yang tepat, suatu waktu yang mungkin saja tidak pernah datang lagi kepadanya.
Saudara, jangan lewatkan satu titik ini: Bagi manusia TIDAK AKAN PERNAH merasa ada waktu yang tepat untuk menuruti Allah. Jika kita menunggu sampai waktu yang tepat untuk taat kepada Allah, kita tidak akan pernah melakukannya karena Iblis akan memastikan bahwa waktu itu tidak tepat.
Jika Anda menunggu sampai itu lebih mudah untuk berhenti dari beberapa kebiasaan buruk, Anda tidak akan pernah berhenti. Jika Anda menunggu sampai waktu yang tepat untuk memelihara Sabat, Anda tidak akan pernah memeliharanya. Jika Anda menunggu sampai waktu yang tepat untuk dibaptis atau dibaptis ulang, Anda tidak akan pernah melakukannya. (topic tentang Sabat dapat Anda baca dalam artikel nubuatan yang berjudul “Sabat: Topik Yang Sangat Dibenci Setan 1, 2, 3. Klik http://www.akhirzaman.org/nubuatan/5647-sabat-topik-yang-sangat-dibenci-setan-1)
Akan ada banyak orang yang akan kehilangan Surga, hanya karena belum tepat waktu untuk mentaati Tuhan. Mazmur 95:7, 8 mengatakan, “Pada hari ini (bukan besok, bukan bulan), sekiranya kamu mendengar suara-Nya! Janganlah keraskan hatimu.” Apakah Anda mendengarkan suara-Nya, atau Anda mengeraskan hati? Setiap kali Anda mengatakan “tidak” kepada Tuhan, atau “tidak sekarang“, itu artinya Anda menumpulkan hati Anda terhadap bisikan atau suara Roh Kudus di hati Anda. Dan hati kita bisa menjadi begitu keras, sehingga Allah tidak dapat menggerakkan kita!
Penundaan adalah salah satu cara dari jutaan orang melakukan dosa yang tidak dapat diampuni.
3. Kelompok ketiga yang melakukan dosa yang tak terampuni adalah kelompok terbesar, yaitu anggota gereja. Anda berkata, “Bagaimana mungkin anggota gereja melakukan dosa yang tidak dapat diampuni?” Sangat mudah. Anda lihat, orang-orang datang ke gereja melalui baptisan atau pembaptisan ulang, dan kemudian mereka menetap dan berkata, “Saya di gereja sekarang. Saya sudah diselamatkan.“ Tetapi mereka lupa bahwa kebenaran selalu adalah kemajuan (advances). Roh Kudus membimbing kita ke dalam seluruh kebenaran seumur hidup kita. Kebenaran yang selangkah demi selangkah. Allah tidak memberikan kebenaran pada kita semuanya sekaligus.
Ketika Roh Kudus menuntun kita kepada satu langkah, dan kita menolak untuk mengambil langkah itu, kita akhirnya akan ditinggalkan dalam kegelapan.
Allah tidak menghukum kita untuk kebenaran yang kita tidak pernah tahu. Alkitab mengatakan kepada kita dalam Kisah Para Rasul 17:30, “Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat.”
Jika sekarang kita tahu kebenaran, Tuhan ingin kita bertobat dan berbalik dari jalan kita yang jahat. Tanyakan kepada diri Anda pertanyaan ini: Apa yang saya lakukan dengan kebenaran yang telah Allah tunjukkan kepada saya?
Pikirkan tentang hal ini: Jika Roh Kudus tidak membimbing saya, saya juga sudah terlanjur tersesat. Tetapi jika Dia yang membimbing saya, Dia akan membimbing saya ke dalam seluruh kebenaran. Kemudian terserah kepada saya untuk menerima atau menolaknya. Kemurahan hati Allah yang terbesar adalah untuk mengungkapkan kebenaran kepada kita. Dan penghinaan terbesar kita kepada Allah adalah dengan menolak untuk mengikuti-Nya. Mari kita mempertimbangkan bagaimana kelompok ketiga-anggota gereja –melakukan dosa yang tak terampuni.
Dua cara utama kita temukan dalam Kisah Para Rasul 7. Kisah 7:51. Alkitab mengatakan, “Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.” Itu adalah cara utama orang Kristen melakukan dosa yang tidak dapat diampuni, yaitu “sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.”
Demikianlah kebanyakaan orang melakukan dosa ini. Dan ini adalah apa yang banyak orang katakan, “Ibu dan ayah kami sudah di gereja ini. Saya lahir di gereja ini, saya dibesarkan di gereja ini. Jika itu cukup baik untuk ibu dan ayah, itu cukup baik bagi saya juga.” Ini juga yang pada mulanya orang Yahudi katakan. “Kami lahir Yahudi, kita akan mati sebagai orang Yahudi. Kami tidak akan bergabung dengan agama baru yang Yesus mulai.”
Sekarang jangan salah paham. Orangtua kita diselamatkan dengan mengikuti tuntunan Allah dalam hidup mereka. Kita juga diselamatkan dengan mengikuti tuntunan Allah dalam hidup kita. Apakah Allah menyatakan kepada kita kebenaran yang orang tua kita tidak ketahui? Mungkin saja.
Dalam artikel nubuatan kita dapat mempelajari mengenai berbagai pelajaran Alkitab yang mungkin belum pernah Anda dengar. Di antaranya da topic tentang Sabat adalah hari Sabtu menurut Alkitab. Ini hari yang Tuhan ingin kita tetap kuduskan. Karena Dia berkata, “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat….Hari ketujuh adalah hari Sabat Tuhan Allahmu.” Keluaran 20:8-11.
APAKAH ANDA BERPIKIR BAHWA TIDAKLAH SERIUS KETIKA TUHAN MENULIS PERINTAH INI DENGAN JARINYA SENDIRI DI ATAS BATU DENGAN MENGATAKAN “INGATLAH BAHWA SABAT ADALAH SEBUAH PERINGATAN AKAN PENCIPTAAN YANG TUHAN LAKUKAN.”
Ketika Tuhan berkata bahwa Sabat sebagai tanda antara Dia dan manusia, banyak orang berkata, “Kita tidak perlu mengingat sekarang.” Apakah Tuhan bermain dengan manusia dalam perintah ini? Anda dapat mencari dan menunjukkan ayat dimana Allah berkata bahwa Anda tidak perlu mengingat ini lagi. Jika kita tidak menemukannya maka kita sedang berperang melawan Tuhan.
Hari Sabat adalah Materai Allah. Tetapi orang-orang mengatakan bahwa itu tradisi Yahudi. Kalau begitu, akan kita sebut apa mereka yang menjaga kekudusan hari Minggu? Siapa yang mengikuti perintah Allah? Siapa yang mengikuti tradisi? Ibrani 10:26, “Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.”
Jika kita terus berbuat dosa setelah kita mengetahui kebenaran, setelah kita tahu lebih baik, maka tidak ada lagi korban karena dosa. Jika tidak ada korban untuk dosa, apakah dosa itu dapat diampuni? Tidak. Jadi kita sebut apa itu? Tak terampuni. Di sini kita menemukan dosa yang tak dapat diampuni. Ini tidak berbicara tentang tersandung ke dalam dosa dalam pengalaman Kristen kita. Hal ini berbicara tentang dosa yang disengaja.
Perhatikan apa yang dikatakan ayat 27 tentang itu, “Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.” Ketika kita terus berbuat dosa dengan sengaja, itu hanya seperti menginjak-injak Yesus di bawah kaki kita. Itu adalah pelanggaran untuk Roh Kudus. Ketika kita memilih untuk terus sengaja berbuat dosa, itu hanya seolah-olah kita sedang menginjak-injak Yesus.
Roh Kudus TIDAK BISA (TIDAK MAU) tinggal di dalam seseorang yang dengan sengaja melanggar hukum Tuhan. Jadi kembali kepada pertanyaan: Apakah arti sebenarnya dari Dosa yang Tidak Dapat Diampuni? Itu adalah sebuah perbuatan yang secara sadar dilakukan terus menerus meskipun Roh Kudus telah mengamarkan secara jelas bahwa itu sebuah dosa dan melanggar hukum Allah. Ini adalah sebuah tindakan yang mendukakan dan menolak pekerjaan Roh Kudus.
Pertanyaan bagi masing-masing kita: Apa yang saya lakukan dengan kebenaran yang Allah telah nyatakan kepada saya? Apakah saya menerimanya atau menolaknya? Ketika Roh Kudus mencoba menginsafkan kita, kita sering merasa ada pertentangan sengit dalam diri kita. Alasan untuk itu adalah karena di satu sisi Tuhan sedang menarik Anda dan disisi yang lain Iblis berusaha menarik Anda dengan berbagai cara.
Dan banyak kali orang berkata, “Saya akan menunggu sampai semua pertentangan di hati saya ini berakhir untuk membuat pilihan saya.” Saudara, jangan pernah menunggu! Alasan mengapa Anda mengalami pergumulan adalah karena Tuhan sedang memimpin Anda. Jika Anda menunggu sampai pertentangan itu selesai, maka mungkin itu adalah saat di mana Tuhan tidak lagi sedang bekerja dalam hidup Anda.
Dua jalan untuk mendapatkan kedamaian:
(1) Berserah sepenuhnya kepada Yesus.
Ketika Anda melakukan itu Anda akan memiliki kedamaian sejati. Sebuah damai yang melampuai pengetahuan. Anda mungkin memiliki masalah dalam keluarga, dan segala macam konflik di luar, tetapi Anda akan memiliki kedamaian di dalam hati Anda jika berserah penuh pada Yesus.
(2) Tapi ada cara kedua untuk memiliki damai. Ini adalah cara mematikan untuk memperoleh damai. Dan itu adalah Melakukan Dosa yang tidak dapat diampuni.
Ketika Anda melakukan dosa ini, Anda dapat tetap dalam kesalahan, Anda dapat tetap berbuat dosa, tanpa merasa bersalah karena Roh Kudus tidak lagi bekerja dalam hidup Anda dan telah meninggalkan Anda sendirian. Bukan karena Allah telah menyerah pada Anda, tetapi karena Anda telah mengatakan kepada Allah untuk membiarkan Anda sendirian dan Anda merasa tidak masalah lagi dengan dosa apapun.
Alkitab berkata dalam Hosea. 4:17, “Efraim bersekutu dengan berhala-berhala, biarkanlah dia!” Waktu ini terjadi, mereka akan merasa memiliki kedamaian, tetapi itu adalah kedamaian yang membinasakan karena Allah telah meninggalkan mereka dalam dosa mereka.
Akan datang suatu hari ketika banyak orang akan mencoba untuk diselamatkan, tetapi tidak akan mampu. Kristus berkata, “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak.” Banyak orang akan berusaha masuk di kemudian hari, namun mereka tidak akan dapat masuk lagi! Sekarang adalah waktunya, bukan nanti. Janganlah menolak pekerjaan Roh Kudus dalam hidup Anda. Apakah Anda ingat cerita Yakub? Dia bergumul dengan Tuhan. Dan ketika ia berhenti melawan Allah dan menyerah kepada-Nya, barulah dia mengalami kedamaian dalam keselamatan.
Apakah Anda bergumul dengan Tuhan? Kami rindu mengajak Anda supaya jangan sampai Anda mengatakan “tidak” kepada Roh Kudus. Tidak ada waktu yang lebih mudah dari sekarang ini untuk mengatakan, “Ya Tuhan, saya menyerahkan semua.” Sekarang adalah waktu untuk mengatakan “ya” kepada Tuhan. Berhenti melawan Tuhan, dan mulai menyerah kepada-Nya.
(setelah membaca artikel ini kami menyarankan Anda untuk membaca artikel-artikel nubuatan mulai dari artikel nubuatan yang berjudul “Misteri Nubuatan Alkitab” sampai seterusnya untuk mengetahui pelajaran-pelajaran Alkitab yang jarang diungkapkan. Untuk pelajaran nubuatan “Misteri Nubuatan Alkitab” Anda dapat klik http://www.akhirzaman.org/nubuatan/5289-misteri-nubuatan-alkitab-1)