[AkhirZaman.org] Pada pembahasan artikel nubuatan kita yang lalu telah kita pelajari apa itu tanda binatang dan apa itu materai Tuhan. Untuk mengetahui apa itu tanda binatang maka perlu bagi kita untuk tahu apa itu materai (tanda) Tuhan. Karena sama seperti kalau Anda tidak ingin tertipu membeli suatu barang yang palsu maka Anda perlu mengetahui terlebih dahulu seperti apakah yang asli.
Dan kita ketahui bahwa materai Tuhan yang akan membedakan umat-umat Tuhan yang kudus dengan yang lainnya adalah pemeliharaan hari Sabat hari ketujuh (Sabtu) sebagai peringatan bahwa Tuhan adalah Pencipta dan Penebus kita. Dengan begini kita pasti sudah bisa menebak apa itu tanda binatang, yaitu pemeliharaan hari Minggu menggantikan hari Sabat Tuhan yang benar.
Sesungguhnya akan lebih menyenangkan kalau kita langsung menuju pada pembahasan mana gereja Tuhan yang benar dengan gereja yang hanya mengaku sebagai gereja Tuhan tetapi sesungguhnya adalah gereja yang murtad. Namun masih ada satu pembahasan lagi yang harus kita pelajari (dalam 2 atau 3 artikel nubuatan) sebelum kita melihat manakah gereja Tuhan dan manakah gereja yang murtad. Karena pelajaran yang akan kita pelajari mengenai suatu topic yang sama tetapi dengan interpretasi yang berbeda antara gereja Tuhan dan gereja yang murtad. Yang satu menginterpretasikan secara Alkitabiah sedangkan yang lainnya tidak sesuai yang Tuhan katakan.
Mari kita mulai pembahasan kita dengan beberapa pertanyaan: Apakah Saudara pernah melakukan sesuatu, dan kemudian berharap seandainya kalau boleh mengulang waktu untuk tidak melakukannya? Apakah Saudara pernah menyesali apa yang Anda telah lakukan? Ketika melihat kembali kehidupan Saudara ke belakang, apakah ada hal-hal yang ingin Saudara lakukan lagi namun dengan cara yang berbeda? Apakah Saudara pernah berharap seandainya hidup bisa diulangi lagi, lalu memulai hidup baru dan meninggalkan masa lalu? Alkitab mengatakan bahwa kita bisa memulai hidup yang baru! Kita bisa mengubur masa lalu kita. Ini disebut lahir baru atau hidup baru.
Yesus mengatakan mengenai hidup baru ini di dalam Yohanes 3:3-5. Mari mulai dari ayat 3: “Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” Disini Yesus berbicara kepada Nikodemus, seorang pemimpin Yahudi. Yesus mengatakan bahwa kita harus dilahirkan kembali jika kita ingin memasuki kerajaan Allah.
Tapi bagaimana caranya kita memulai kembali? Bagaimana kita mengalami hidup baru atau lahir baru? Mari kita membaca kembali jawabannya di ayat selanjutnya ayat 4, “Kata Nikodemus kepada-Nya: “Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?” Nikodemus terkejut dan berpikir bahwa dia, yang adalah seorang pemimpin agama, perlu untuk dilahirkan kembali.
Dan pertanyaan dia kepada Yesus adalah bagaimana? Ribuan dan ribuan orang di dunia bertanya, bagaimana memulai hidup yang baru? Bagaimana bisa memulai lagi dari awal?
Yesus mengatakan bagaimana caranya di ayat 5, “Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Untuk dilahirkan kembali, kita harus dilahirkan dari air dan Roh.
Untuk dilahirkan dari air menggambarkan sebuah upacara baptisan. Untuk dilahirkan dari Roh menggambarkan sebuah pertobatan. Saudara mati secara rohani dan mengijinkan Roh Kudus untuk mengendalikan kehidupan saudara. Di dalam pertobatan kita menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat Pribadi kita. Dan Yohanes 1 :12 mengatakan bagi “semua orang yang menerima-Nya” akan “diberi-Nya kuasa…”
Rasul Yohanes dalam Wahyu 3:20 menuliskan, “Lihat, Aku (Yesus) berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.” Bagaimana kita dituntun untuk membuka pintu hati kita kepada Yesus? Yaitu dengan lahir kembali dari air dan Roh.
Meskipun lahir dari Roh terlihat lebih utama lahir dari air (baptisan), namun bukan berarti lahir dari air (baptisan) tidak penting untuk kita pelajari dan lakukan (karena pada faktanya Yesus juga dibaptis dengan air). Dan baptisan adalah merupakan “Wahyu: Gerbang kepada Hidup Baru!”
Yesus mengajarkan kepada para pengikut-Nya untuk dibaptis. Mari kita baca di dalam Matius 28:19, 20, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus: dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Jadi Yesus mengatakan, “Pergilah, ajar dan baptiskanlah.”
Baptisan menggambarkan apa? Dan mengapa baptisan dikatakan sebagai gerbang kepada hidup baru? Mari kita pergi ke kitab Roma untuk jawabannya. Roma 6:3, 4. Alkitab mengatakan: “Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.”
Jadi Paulus menyamakan baptisan dengan (1) Kematian, (2) Penguburan, dan (3) Kebangkitan dari Tuhan Yesus. Ketika kita bangkit, kita bangkit kepada hidup yang baru. Itulah permulaan yang baru.
Untuk semua orang yang baru menjadi Kristen, baptisan adalah pengakuan iman secara umum kepada semua orang (secara public) bahwa mereka sudah menerima Yesus. Mereka menerima pengorbanan-Nya untuk menggantikan mereka.
Alkitab mengatakan di dalam Wahyu 1:5, “Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya…” Baptisan menggambarkan sebagai kelepasan kita dari dosa. (Versi Bahasa Inggris: MENCUCI-the washing away of our sins. )
Paulus mengatakan di dalam 1 Korintus 15:3, 4 (perhatikan 3 hal yang Yesus sudah lakukan untuk kita), “Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah (1) mati karena dosa-dosa kita (ini adalah langkah pertama kepada hidup baru—kematian), sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah (2) dikuburkan, dan bahwa Ia telah (3) dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci…”
Baptisan menggambarkan semua 3 hal tadi, yaitu Kematian, Penguburan, dan Kebangkitan. Dan itulah mengapa Gerbang kepada Hidup Baru itu adalah Baptisan!
Ketika seseorang menerima Yesus sebagai Juruselamat Pribadi mereka, mereka ingin memulai kehidupan baru bersama Yesus, dan menguburkan semua kesalahan di masa lalu mereka.
Dalam baptisan ketika untuk sesaat seseorang ditempatkan dibawah air, yang menggambarkan kematian dan penguburan. Kemudian, selanjutnya orang tersebut diangkat keluar dari air yang menggambarkan kebangkitan dan memulai hidup baru. Baptisan dengan diselamkan adalah sebuah simbol yang indah untuk mengakhiri kehidupan lama dan memulai kehidupan yang baru.
Pertanyaan, apakah setan senang melihat orang dibaptis dan memulai hidup baru bersama Yesus? TIDAK! Jadi setan mencoba untuk mengecilkan hati orang-orang supaya tidak melangkah untuk dibaptis.
Tetapi ada pertanyaan penting lainnya yang harus kita jawab sekarang: Bagaimanakan cara baptisan yang benar menurut Alkitab? Ada beberapa cara yang dilakukan. Sekarang kita melihat gambar baptisan dengan cara diselamkan.
Pada Baptisan dengan diselamkan, orang yang dibaptis ditempatkan didalam air untuk sesaat dan kemudian diangkat kembali keluar dari air. Itu adalah satu cara.
Tetapi beberapa orang mengatakan, “Yah, kamu tidak perlu untuk masuk ke dalam air. Itu merepotkan. Yang kamu perlukan adalah tuangkan saja air diatas kepalamu.”
Orang yang lain berkata, “Tidak, kamu akan tetap basah sewaktu dituangkan air ke atas kamu. Yang kamu perlukan adalah sedikit air dipercikan diatas kepala kamu.”
Orang yang lain mengatakan kalau kamu bahkan tidak perlu menggunakan air untuk baptisan. Yang kamu perlukan adalah untuk dibaptiskan oleh Roh Kudus.
Jadi, ada berapa metode atau cara baptisan yang Alkitabiah?
Tunggu dalam artikel “Wahyu: Gerbang kepada Hidup Baru! (2)”