Tema-tema Gnostik dalam Film
[AkhirZaman.org] Gnostik adalah mistik. Gnostik memercayai bahwa akses langsung kepada Tuhan datang melalui pengetahuan, penglihatan-penglihatan dan intuisi.
Contohnya adalah Injil Gnostik Yudas, sebuah dokumen yang baru saja ditemukan oleh para ahli arkeologi. Menurut dokumen ini, Kristus bersekongkol dengan Yudas dan menyuruh Yudas untuk mengkhianati Dia. Yudas diberitahu tentang pengetahuan rahasia.
Pengetahuan rahasia ini ini disebut hermeunitika terbalik, atau, dengan kata lain, doktrin yang diputar-balikkan. Gnostisisme mengajarkan bahwa orang-orang Kristen telah salah mengerti apa yang dikatakan oleh Kitab Suci tentang karakter Tuhan.
Perhatikan doktrin-doktrin Gnostisisme yang diputarbalikkan di bawah ini yang sering tampak dalam film-film:
1. Bumi adalah penjara untuk mengendalikan kita, dan tubuh adalah penjara bagi roh ilahi yang ada di dalamnya.
Menurut doktrin Gnostik, dunia kita secara fisik tidak lain adalah penjara bagi jiwa kita. Jika kita memperoleh pengetahuan yang cukup, kita dapat keluar dari alam ini.
Kita melihat dalam Injil Yudas bahwa kematian Kristus dianggap sebagai hal yang baik karena itu membebaskannya Roh-Nya dari tubuh-Nya. Yudas kemudian menjadi penyelamat bagi Yesus karena Yudas mengkhianati Yesus sehingga Dia mati supaya roh-Nya dapat dibebaskan.
Satu film terkenal yang menggambarkan tema Gnostik ini adalah The Truman Show. Di dalam film ini, Perusahaan OmniCam menciptakan dunianya Truman untuk mengurung dia di dalamnya. Hidupnya diatur oleh pencipta show tersebut, yaitu Christof, yang mengendalikan matahari, bulan, dan segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Namun demikian, Truman tidak menyadari akan pengetahuan rahasia yang dapat membebaskan dia dari dunia yang memenjarakannya. Ini adalah cara Gnostik dalam menggambarkan dunia.
Konsep keseluruhan untuk film-film seperti Pleasantville dan trilogi The Matrix mengikuti logika yang sama: bahwa dunia yang dapat dilihat oleh manusia bukanlah dunia yang sebenarnya, melainkan sebuah penjara yang diciptakan untuk mengendalikan dan memperalat mereka. Hanyalah pengetahuan rahasia yang dapat membebaskan seseorang dari genggaman dunia yang palsu ini, “dunia yang telah menarik pandanganmu sehingga engkau buta akan kebenaran.”
Firman Tuhan memberitahukan kepada kita bahwa Tuhan menciptakan dunia dengan “sangat baik” (Kejadian 1). Dia tidak membuatnya menjadi penjara bagi roh kita yang tidak dapat dikendalikan, melainkan kita diciptakan dalam rupa-Nya sebagai penatalayanan dan penguasa dari bumi. Hanya ketika si ular menipu Hawa untuk memakan buah dari pohon terlarang maka dosa masuk untuk merusak ciptaan yang sempurna tersebut.
2. Bukanlah Tuhan yang baik—melainkan Setan
Ahli teosofi Helena Blavatsky memberitahukan kepada kita pandangan Gnostik yang diputarbalikkan tentang sifat dan pribadi Tuhan:
“Oleh sebab itu Jehovah (Tuhan) disebut oleh penganut Gnostik sebagai Pencipta, dan satu dengan Ophiomorphos, si Ular, Setan, atau si jahat.”
Gnostisisme menggambarkan Tuhan sebagai oknum yang sadis yang tidak mengasihi ciptaan-Nya—jenis pribadi yang menciptakan dunia hanya sebagai penjara bagi jiwa manusia saja. Kita melihat penggambaran sang Pencipta dalam The Truman Show. Christof, seorang yang menciptakan dunia dimana Truman tinggal, ditunjukkan sebagai seorang yang kejam yang lebih memilih untuk menghancurkan Truman daripada membiarkan dia keluar dari penjaranya.
Karakter Tuhan juga secara Gnostik digambarkan dalam film 300. Dalam film ini, si pemeran protagonist—Leonidas—memiliki karakter Lusifer. Pemeran Antagonis—Artaxerses—adalah karakter Tuhan, dipanggil “raja segala raja dan tuan segala tuan.” Tetapi dia lapar akan kekuasaan, dan juga memiliki karakter Setan.
Dalam fim berseri Hellboy, perbedaan antara Tuhan dan Setan sekali lagi dikacaukan. Dalam film ini, si pemeran protagonist adalah Setan. Slogan untuk film tahun 2008 Hellboy 2 adalah : The Golden Army is,”Believe or not, he’s the good guy.”(Tentara Emas adalah, ”percaya atau tidak, dialah orang yang baik”).
Dalam film 300, Artaxerxes mencoba segala hal untuk membuat Leonidas tunduk bersujud padanya, bahkan berkata, “Saya dapat menjadikan engkau kaya raya melebihi apapun, saya akan membuat semua orang sujud di bawah kakimu jika engkau sujud di bawah kakiku.” Kata-kata tersebut mencerminkan pencobaan yang dialami Yesus oleh Iblis dalam Matius 4, dan membuatnya terdengar seperti ketika Tuhan menginginkan penyembahan kita maka itu adalah suatu hal yang buruk. Namun demikian, kita tahu bahwa Tuhan bukan hanya menginginkan penyembahan kita, tetapi Dia layak mendapatkannya. Filipi 2:10-11 memberitahukan kepada kita hal ini:
“Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemulian Allah, Bapa!”
Setiap lutut akan sujud dalam nama Yesus—termasuk lutut Setan.
3. Pengetahuan akan Dosa adalah Kebebasan
Ketika ditanyakan tentang adegan favorit mereka dalam film The Matrix, Wackowskis bersaudara, yang menulis dan menyutradarai film tersebut mengatakan, “adegan pill.” Titik puncak dalam film ini, melambangkan kejatuhan umat manusia, menggambarkan pengetahuan akan dosa sebagai suatu pengalaman yang positif.
Dengan cara yang sama ketika Setan datang kepada Hawa melalui ular dan meyakinkan dia bahwa Tuhan berdusta padanya, Morpheus datang pada Neo dan memberitahukan padanya bahwa dia sedang menjalani kebohongan. “Ingat” katanya, “Semua yang saya tawarkan adalah kebenaran.”
Sebagaimana kita ketahui, doktrin penting dalam paham Gnostik adalah makhluk ilahi yang bernama Sophia menggunakan ular di Taman Eden untuk membebaskan umat manusia. Dengan membukakan kebenaran bahwa manusia adalah ilahi, si ular menjadi juruselamat bagi umat manusia, membantu orang-orang untuk melihat bahwa mereka hidup di dalam penjara yang diciptakan oleh Tuhan.
Penghujatan ini juga dapat ditemukan dalam The Truman Show. Karakter penting dalam film ini adalah Sylvia (wisdom/hikmat), seorang wanita yang mencoba untuk membebaskan Truman dengan memberitahukan padanya keadaan dunianya yang sebenarnya.
Film Pleasantville adalah contoh lain dari paham Gnostik di Hollywod. Dalam film ini, kota Pleasantville sebenarnya adalah Eden—orang-orangnya sempurna, dan segalanya secara harafiah hitam dan putih. Tetapi kemudian, orang-orang dari dunia luar datang ke lingkungan yang sempurna ini dan mulai untuk mencemari hal-hal yang ada disana.
Karakter utamanya berkata, “Saya tahu kamu ingin untuk tetap nyaman disekitar sini, tetapi ada banyak hal yang jauh lebih baik—suka, kekonyolan, atau seksi, atau berbahaya, atau kesedihan.” Apakah kita benar-benar percaya bahwa mara bahaya, seks, dan kesedihan lebih baik daripada kemurnian dan kenyamanan yang menyenangkan?
Dosa digambarkan oleh warna di Pleasantville, dan itu sinonim dengan pencerahan. Doktrin yang terbalik ini melawan kata-kata Yesus bahwa yang suci hatinyalah yang akan melihat Tuhan (Matius 5:8).
Setan selalu membuat dosa terlihat baik (lihat 2 Samuel 11, Lukas 4:1-13, Yakobus 1:15). Symbol-simbol dalam film ini secara halus mengubah pandangan kita terhadap dosa, dan berusaha membuat kita berkompromi.
4. Seorang Kristus palsu
Banyak adegan dalam The Matrix menunjuk pada Neo sebagai karakter Kristus. Orang berkata padanya dalam film ini, “Kamu adalah juruselamat pribadi saya,” dan “kamu ada disini untuk menyelamatkan dunia.”
Neo berkata pada Matrix, ”saya akan menunjukkan kepada setiap orang sebuah dunia tanpa aturan, aturan tanpa kamu.” Kemudian, dia terangkat naik ke langit, seperti yang Yesus lakukan. Neo bahkan dibunuh dan kemudian dibangkitkan dalam triloginya.
Ini bukanlah Yesus. ini adalah pemalsuan Gnostik—Setan. Penipuan terakhir Setan adalah untuk meniru Yesus, sebagaimana kita lihat telah mulai muncul dalam gerakan Zaman Baru (New Age movement).
Hollywood menyajikan kepada kita begitu banyak gambaran yang menyimpang tentang seperti apa seharusnya juruselamat itu, supaya kita kesulitan membedakan kebenaran dari kebohongan. Ketika Setan muncul, berpura-pura sebagai juruselamat dunia, banyak orang akan menganggap dia sebagai Yesus.
Mereka tidak akan mengetahui perbedaannya.
Ketika kita mematikan otak kita dan tenggelam dalam apa saja yang diberitakan oleh TV kepada kita, maka kita mengizinkan doktrin-doktrin palsu dan nefsu orang muda untuk menyelinap ke dalam pikiran kita dan mengubah pola pikir kita.
Oleh Walter J. Veith
Artikel ini diadaptasi dari The Gnostic Gospel by Little Light Ministry
Diterjemahkan oleh akhirzaman.org
Sumber : Amazing Discoveries –Hollywood and Gnosticism,” Gnostic Themes in The Movies.”