”Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!” (Mazmur 51:10).
[AkhirZaman.org] Tuhan memurnikan hati kita seperti kita memasukkan udara segar ke sebuah ruangan. Kita tidak menutup pintu dan jendela, dan memasang zat pembersih; tetapi kita membuka pintu-pintu dan jendela dibuka lebar-lebar, dan membiarkan udara bersih yang menyegarkan menyegarkan masuk…. Jendela dorongan hati, perasaan terbuka ke arah surga, dan debu-debu cinta diri dan keduniawian harus dikeluarkan. Karunia Allah harus menerobos masuk ke ruang-ruang pikiran, imajinasi harus terisi dengan tema-tema surgawi untuk direnungkan, dan setiap elemen sifat harus dimurnikan dan disegarkan oleh Roh Allah.
Dia yang menghidupkan prinsip-prinsip agama Alkitab, tidak akan ditemukan lemah dalam kuasa moral. Di bawah pengaruh memuliakan Roh Kudus, cita rasa dan kecenderungan hati menjadi murni dan suci, tidak ada yang begitu kuat menggenggam kasih sayang, tidak ada yang menjangkau demikian dalam pada motif perbuatan, tidak ada yang bisa mengerahkan pengaruh demikian kuat pada kehidupan, dan memberikan keteguhan besar dan stabilitas karakter, sebagaimana agama Kristus. Agama ini menuntun pemiliknya ke arah atas, mengilhami dia dengan maksud-maksud mulia, mengajarkan dia kepemilikan tingkah laku yang benar dan menanamkan perbuatan bermartabat.
Gereja adalah sasaran kasih dan kepedulian Allah jika para anggota mengizinkan Dia, maka Ia akan menyatakan karakter-Nya melalui mereka. Ia berkata kepada mereka, “Kamu adalah terang dunia” (Matius 5:14). Mereka yang berjalan dan berbicara dengan Allah mempraktikkan kelembutan Kristus. Dalam kehidupan mereka, kesabaran, kelemah lembutan dan pengekangan diri bersatu dengan kesungguh-sungguhan yang suci dan ketekunan. Sementara mereka maju menuju surgawi, sisi karakter yang kasar dan tajam terkikis, dan kesalehan terlihat. Roh Kudus, penuh dengan kasih kasih karunia dan kuasa, bekerja pada pikiran dan hati.
Hati di mana Yesus tinggal menjadi dilembutkan, dimurnikan, dituntun, dan dikuasai Roh Kudus, dan agen manusia akan berupaya keras untuk membawa karakternya selaras dengan Allah. Ia akan menghindari segala sesuatu yang bertentangan dengan kehendak dan pikiran Allah yang telah dinyatakan.
