“Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa…” Efesus 5:11
AkhirZaman.org: Halusinasi yang membahayakan dalam nasihat Rasul Paulus menggaungkan kembali amaran itu agar Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa.
“Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik” (1 Korlntus 15:33).
Jiwa ditipu ketika ia percaya kepada kebijakan duniawi dan temuan-temuan manusia gantinya mempercayai Tuhan Allah yang Maha Pengasih.
Dapatkah seorang manusia menemukan penuntun yang lebih baik daripada Tuhan yang hidup? Penasihat yang lebih baik saat menghadapi keraguan dan cobaan?
Penahanan yang lebih baik dalam bahaya’? Menggantikan hikmat Allah bagi hikmat manusia adalah suatu halusinasi yang membahyakan sebab akan menuju pada kehilangan keselamatan serta pembinasaan jiwa.
Jika Anda mau melihat apa yang seseorang akan lakukan ketika ia menolak pengaruh anugerah Allah, maka akan terlihat pada suasana di gedung pengadilan, ketika massa yang berbondong-bondong, yang diketuai oleh imam-imam dan tua-tua Yahudi, berteriak bagi kehidupan Anak Allah.
Lihatlah Penderita yang llahi itu yang berdiri di sisi Barabas, dan lihatlah Pilatus yang bertanya yang mana yang ia akan bebaskan bagi mereka.
Teriakan orang banyak itu, yang diperbesar oleh ratusan suara yang diilhami lblis, adalah,… Enyahkanlah Dia, lepaskanlah Barabas bagi kami” (Lukas 23:18)!
Dan ketika Pilatus bertanya apa yang akan dilakukan terhadap Yesus, mereka berseru, “…Salibkan Dia salibkan Dia” (Lukas 23:21).
Sifat manusia dulu adalah sifat manusia sekarang. Ketika Obat llahi yang akan menyelamatkan dan mengagungkan sifat manusia ditolak, roh yang sama masih tinggal di hatl manusia, dan kita tidak bisa percaya terhadap tuntunan mereka dan memelihara kesetiaan kita kepada Kristus.
Perhimpunan-perhimpunan ini yang tidak dikendalikan oleh kasih dan takut akan Allah, tidak akan didapati benar dan jujur terhadap manusia.
Banyak dari transaksi mereka yang bertentangan dengan keadilan dan kewajaran. la yang matanya terlalu murni untuk melihat kejahatan tidak akan, dan tidak bisa, terlibat dalam banyak hal yang terjadi dalam Persekutuan-persekutuan ini.
Hati nuranimu sendiri akan menyampaikan kesaksian terhadap kebenaran apa yang akan saya katakan.
Talenta dan keterampilan dan kuasa kemauan yang dengan itu Allah sudah memperlengkapi kaum lelaki, dalam persekutuan-persekutuan ini, terlalu sering diselewengkan untuk instrumen-instrumen kekejaman, kesalahan, kepentingan diri dalam mempraktikkan penipuan kepada rekan-rekan sesama manusia.
(2SM 129, 130)
